37 | Flashback

261 59 66
                                    

Masa lalu memang tidak dapat diubah. Tapi masa lalu dapat merubah masa depan.

***

Setelah melangsungkan akad nikah untuk kembali merajut kasih yang sempat terjeda, kini keluarga kecil itu memutuskan untuk tinggal dalam satu atap. Tentu ini bukan hal yang mudah bagi sepasang saudara yang pernah menjalin kisah asmara karena ketidaktahuan mereka akan yang sebenarnya.

"Lo enggak capek apa langsung beres-beres kamar?" sebuah pertanyaan yang sedikit mengagetkan Melody karena saudaranya itu muncul tiba-tiba bak kilat.

"Kalau gue gak beresin sekarang, nanti malam mau tidur di mana?!" tanpa membalikkan badan, gadis itu menjawab dengan sedikit menaikkan beberapa oktaf suaranya.

"Gitu aja marah. Lagian lo kan, bisa tidur sama gue. Kali aja lo mau megang roti gue lagi pas bangun tidur."

"Berisik, anjir. Kalo lo gak ngebantuin, pergi sana!" ketus Melody karena hatinya kesal bukan main dengan ucapan lelaki itu.

"Ish, lo lagi PMS, ya? Marah-marah mulu."

"Kalau iya kenapa?!"

Tanpa menjawab pertanyaan dengan nada sadis itu, Timothy melangkahkan kaki mendekati Melody lalu memeluk erat tubuh mungilnya. Lelaki itu menempelkan dagu pada cerukan leher Melody yang tengah mematung karena perlakuannya itu.

"Perut lo pasti sakit kalau lagi PMS," ucap Timothy yang tanpa ragu mulai mengelus-elus perut ramping Melody.

Gadis itu terdiam membisu. Rasanya campur-aduk tatkala sebagian hati merasa senang dan sebagiannya lagi kesakitan. Timothy ... Kenapa harus semanis ini?

Melody hampir saja berpikir ini saatnya untuk ia egois. Mempertahankan Timothy, tak peduli dengan status yang mengikat keduanya. Ia akan melarang gadis manapun untuk mendekati Timothy. Karena mau sampai kapanpun, lelaki itu hanya akan menjadi miliknya.

"Anjing, modus lo goblok!" alhasil Melody memilih untuk mengeluarkan kata-kata mutiaranya saja.

***

"Momo mau kemana??" sergah Melody, melihat kakaknya itu sibuk menuruni anak tangga disertai setelan rapi namun terkesan santai.

Timothy berhenti di tengah rumah. Memandang Melody sementara otaknya berpikir mencari jawaban lain. "Oh, itu anu ... Gue mau ke ... Mau ketemu Dajatira. Iya, mau kumpul bareng," dustanya.

"Mau ikut!!" seru Melody heboh.

"Gak boleh!" larang Timothy cepat. "Ini acara khusus member Dajatira. Lo gak boleh ikut! Diam aja disini nonton lagi filmnya, oke?"

"Huuffttt. Tapi pulangnya bawain Melody makanan, yaa?" Melody memasang puppy eyes yang membuatnya terlihat seperti gadis manis yang waras. Timothy terkekeh sesaat lalu mengangguk mengiyakan.

"Iya. Gue pergi dulu, ya? Dadah sayang." Timothy melambaikan tangannya sambil tergesa. Deru motor terdengar yang mana menandakan lelaki itu sudah benar-benar meninggalkan kawasan rumah ini.

Sial! Melody bosan sekali. Emily dan Harry sedang menghabiskan waktu berdua setelah sekian lama. Timothy bersama Dajatira. Huh, jadi jomblo itu memang menyedihkan disaat seperti ini.

Melody mengutak-atik ponsel berlogo apel tergigit dibagian belakangnya. Ia membuka aplikasi pesan singkat dan membuat group chat.

Pecinta Sperma 😍

Melody mengundang Nayya ke ruang obrolan

Melody mengundang Ficka ke ruang obrolan

My Brother My Boyfriend [ SELESAI ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang