31. Sikap yang Aneh

660 102 1
                                    

Jika ada perubahan nama tokoh mohon dimaklumi karena author juga manusia yang bisa lupa kapan saja hehe ...




Setelah beberapa saat akhirnya mobil sudah sampai di pekarangan rumah Rara. Rara dan Ali turun sementara mang Juki dan bi Tina memilih menunggu di mobil.

"Ya udah aku masuk dulu, maaf gak bisa ajak kamu mampir soalnya ini udah malem," ujar Rara sambil merapikan rambutnya.

Ali terdiam menatap Rara sayu, pemuda itu tak mengatakan sepatah katapun pada Rara sejak keluar dari mobil.

"Ada apa?" tanya Rara memberanikan diri setelah melihat gelagat aneh Ali.

Ali tak menjawab apapun, ia justru mendekat pada Rara mengikis jarak diantara mereka.

Rara sedikit gugup dan gadis itu beberapa kali mengerjapkan matanya sampai Ali tiba-tiba menyandarkan kepalanya dibahu Rara. Bukan memeluk, hanya menaruh kepalanya dibahu Rara.

"Ada apa? Kamu enggak papa kan?"

"Janji sama gue, dalam keadaan apapun lo harus tetep di samping gue," lirih Ali.

"Kamu kenapa?"

Ali mengangkat wajahnya menatap Rara sepenuhnya, "janji sama gue. Lo harus tetep di samping gue, pokoknya lo harus sama gue."

Rara menghela nafas menatap pemuda itu, "iya aku janji."

Ali tersenyum lalu perlahan tangannya terulur untuk mengusap pelan puncak kepala Rara.

Sementara itu mata Rara memperhatikan tangan Ali dan gadis itu berkali-kali meneguk ludah merasa gugup.

"Ya udah gue balik dulu, entar gue chat kalo udah sampe dan jangan lupa dibales."

Rara mengangguk, "iya hati-hati."

•••


Rara mengetuk pintu rumahnya dan langsung disambut ibunya dari dalam.

"Loh kamu pulang? Kirain nginep," ucap Rani lalu mengajak putrinya masuk.

"Nginep?"

"Iya sayang, tadi sore mamah sempet telfon kamu dan yang angkat Ali dan Ali bilang katanya kamu lagi tidur jadi mamah sempet ngobrol sama dia," tutur Rani membuat mata Rara melebar seketika.

"Mamah ngobrol sama Ali?"

"Iya sayang, bahkan sampe asisten rumah tangganya aja ikut ngobrol sama mamah, makanya mamah enggak khawatir kalo kamu nginep disana malem ini."

Rara masih sedikit bingung kenapa Ali tak membicarakan ini padanya, "kenapa Ali gak cerita sama Rara kalo mamah nelfon yah."

"Mungkin dia lupa, udah sekarang kamu mandi bersih-bersih jangan lupa solat dan langsung tidur soalnya besok sekolah kan?"

Rara mengangguk, "ya udah Rara ke atas dulu yah mah."






•••








Sementara itu Ali, pemuda itu termenung sambil menatap kaca mobil dengan keheningan. Sebenarnya tidak begitu hening karena bi Tina dan mang Juki tengah mengobrol tapi Ali malah sibuk dengan dunianya sendiri.

Flashback on

Suara nada dering telfon membuat tidur Ali terganggu kemudian pemuda itu segera bangun dari tidur.

Aliendra [SELESAI]Where stories live. Discover now