18. Salting

838 109 1
                                    


"Sejak kamu buka instagram terus promosi brownies keuntungan kita makin banyak, kakak seneng dengernya," ucap Tara sambil memegang pundak Rara.

Rara tersenyum pada Tara, memang tujuan Rara membuat akun instagram untuk keperluan bisnis kecil-kecilan milik ibunya yaitu berjualan brownies, awalnya hanya dijual untuk tetangga sekitar tapi sekarang sudah sampai ke luar kota berkat Rara yang tak henti-hentinya promosi apalagi jika anak sekolah pasti mudah mendapatkan pelanggan.

Karena keuntungan itu juga Rara hari ini ingin memberikan sedikit penghasilannya untuk salah satu Panti asuhan yang memang sering di kunjungi Tara.

Panti asuhan 'Kasih Ibu' bangunan rumah sederhana namun banyak anak-anak menggemaskan disana.

Rara sudah menemui bu Indah selaku pengurus Panti asuhan disini. Rara sangat senang karena orang-orang disini sangat menyenangkan meski tidak seumuran.

Hari sudah mulai siang dan anak-anak di persilahkan untuk makan siang sehingga Rara bisa istirahat sejenak di taman.

"Rara?"

Suara itu membuat kegiatan Rara terganggu sehingga membuat Rara terpaksa menoleh.

"Ali? Kamu ngapain disini?" tanya Rara heran.

"Harusnya gue yang nanya, lo ngapain disini?"

Rara melirik ke kanan dan ke kiri mencari Tara namun kakaknya itu entah kemana.

"Aku kesini ya mau main," jawab Rara.

"Ali, kamu disini? Kakak cariin tahu gak?" Tiba-tiba Tara datang menghampiri keduanya.

"Maaf kak, aku datengnya siang." Ali meringis malu pada Tara membuat Rara semakin bingung.

"Eh bentar, kalian saling kenal?" tanya Tara.

"Kak Tara kenal Rara juga?" tanya Ali polos.

"Dia adek aku," jawab Tara.

"Oh, pantes kalian mirip," ujar Ali sambil cengengesan.

"Jadi ini Ra, anak ketua yayasan Cendana yang jadi pemilik Panti asuhan kasih ibu," tutur Tara membuat Rara terkejut kecil.

"Ya ampun Ali." Rara meringis malu, padahal dalam hati ia sudah berpikir bahwa Ali sedang menguntitnya.

"Aduh perut kakak laper banget, kalian mau ikut makan?"

"Enggak usah kak," "aku udah kenyang."

Tara tersenyum melihat Ali dan Rara kompak menjawab bersama. Rara dan Alo saling menatap kemudian mengalihkan mata masing-masing.

"Ya udah kakak makan dulu," pamit Tara mengusap pelan bahu Rara.

Ditinggal lah Rara dan Ali berdua, Rara kembali duduk di ayunan sementara Ali masih berdiri lalu ikut duduk juga.

"Eung ... Ra lo gak kenapa-kenapa?" tanya Ali berusaha melihat wajah kecil gadis itu.

Rara menoleh, "aku gak papa kok, emang kenapa?"

"Lo kayak jauhi gue gitu tahu gak," ucap Ali sambil menjilat kecil lidahnya.

Rara menyelipkan rambutnya ke daun telinganya, "kamu kan tahu beberapa hari ini aku sibuk promosi."

Ali mengangguk kecil, "eh gue ayunin yah," ucap Ali kemudian ke belakang Rara.

"Ha eh jangan!" cegah Rara namun Ali sudah mendorongnya pelan.

"Udah diem aja, duduk manis dan nikmatin aja. Pegangan yang kuat."

Rara menipiskan bibirnya dan duduk tenang sambil tertawa kecil menikmati ayunannya.

Aliendra [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang