Ryuugan melangkah maju. Ia mengaktifkan ketsuryugan miliknya saat tiba di samping Hinata yang terbaring dalam pelukan Uchiha Sasuke. Senyum kecil terbit di bibirnya.
Hinata beruntung memiliki Sasuke. Dan Sasuke beruntung mendapatkan Hinata.
Ryuugan membentuk beberapa segel. Lalu menempelkan suatu tanda tepat di dahi Hinata, berbetuk bulan sabit berwarna merah darah. Lama-kelamaan tanda tersebut berubah warna menjadi hitam seiring dengan napas Hinata yang mulai terasa menerpa punggung tangan Sasuke yang berada tepat di atas dada Hinata.
"Racunnya akan terkumpul di tanda ini dan menghilang. Saat dia bangun, darah kotornya akan keluar. Jadi kau tidak perlu khawatir. Dan satu, setelah ini, tepati janjimu, Uchiha. Karena segel kutukan Ketsuryugan masih ada di punggung istrimu." Ryuugan pergi setelah mengucapkan kalimat tersebut.
Sedangkan Sasuke masih menunggu hingga Hinata tersadar. Sesekali mengecup bibir istrinya ringan dan berucap syukur dalam hati.
"Sakura sudah kubuat pingsan. Apa kita perlu mengejar Shitenshounin?" Naruto bertanya pada Sasuke yang terdiam mengamati Hinata yang masih pingsan.
Dirinya dapat melihat senyum kecil terbit di bibir Sasuke. Hanya tipis, namun terlihat tulus. Tatapan matanya juga teduh. Bahkan Naruto juga melihat saat Sasuke mengecup bibir istrinya ringan. Padahal, Sasuke yang bermesraan. Tapi kenapa wajah Naruto yang memerah malu.
"Tak perlu. Shitenshounin hanya ingin membalas dendam pada Konoha dan mengambil gulungan alat rahasia yang dimiliki Konoha. Mereka menyuruhku mencurinya dari salah satu tetua Konoha." Sasuke menjelaskan.
Dirinya sempat dibisiki oleh Ryuugan sesaat sebelum laki-laki tersebut pergi. Ryuugan mengatakan jika dirinya harus mencuri gulungan berwarna hijau emas yang disimpan pribadi oleh salah satu tetua. Untuk selanjutnya Sasuke tidak tahu. Karena Ryuugan hanya menyuruh dirinya untuk mencurinya.
"Apa maksudmu gulungan bersegel emas?"
"Apa maksudmu?" Sasuke memincingkan matanya saat Naruto mengucapkan sesuatu yang mungkin dirinya tidak tahu.
"Isinya alat rahasia. Aku sih jelasnya juga tidak tahu, hehehe. Kakashi-sensei mengatakan jika itu adalah gulungan hasil curian yang disimpan pribadi oleh tetua Konoha. Kakashi-sensei tidak berhak ikut campur karena itu bukan haknya. Aku tidak tahu gulungan itu seperti itu apa, yang jelas kurasa itu penting." Naruto menjelaskan dengan seksama apa yang dirinya tahu.
Sementara Sasuke tersenyum sinis. Otaknya tengah menyusun rencana. Dan kini ia tahu apa penyebab permusuhan antara Konoha dan Takumi.
"Kurasa Konoha adalah sekumpulan orang egois yang pantas diberi hukuman." Gumam Sasuke sambil menatap wajah Hinata. Istrinya tersebut masih pingsan.
Akhirnya, dia memutuskan membawa Hinata berteduh di bawah pohon hingga istrinya tersebut sadar.
"Aku tidak akan melepasmu walau kau sendiri yang minta dilepaskan."
Sasuke memeluk Hinata dari belakang. Kepalanya ia sandarkan di bahu sang istri. Sementara Naruto dan Sai berada di atas dahan pohon. Mungkin sedang berdiskusi. Sakura sendiri berada di bawah pohon, pingsan dengan kepala yang Naruto sandarkan di sebuah batang pohon. Mereka tidak mungkin membiarkan Sakura pingsan di bawah terik matahari bukan?
"Sasuke, kenapa Shino dan Chouji tadi sedikit berbeda?" Naruto bertanya pada Sasuke dari atas dahan. Dirinya tahu jika Sasuke tidak mungkin terlelap dalam keadaan seperti ini.
"Shitenshounin mengaktifkan segel kutukan di punggung mereka. Chouji dan Shino sedang di kendalikan." Jawab Sasuke sambil memejamkan matanya.
Naruto dan Sai terdiam. Jadi, Shino dan Chouji adalah sandera begitu. Apa sebelum gulungan yang Shitenshounin incar ada di tangan mereka, Shino dan Chouji akan tetap menjadi sandera?
YOU ARE READING
Red String [End]
FanfictionWalaupun benang merah telah mengikat mereka berdua, kenapa kata 'terpisah' selalu mengintai hidup keduanya. Berawal dari perjodohan yang mengikat keduanya. Takdir mempermainkan hati dan perasaan mereka hingga perpisahan menjadi ujung perjuangan cint...
Part 22: Finally
Start from the beginning
![Red String [End]](https://img.wattpad.com/cover/195722217-64-k82083.jpg)