She's my slave

[49] Teka Teki

HALOOOOOOOOOO😁😁

APAKABAR READEROUS 1.30 JT KUH haha

Banyak dari kalian smpai DM aku untuk update yap aku ngehilang dr dunia oren selama 4 bulan karena aku lagi banyak fokus tapi ternyata aku melupakan kalian sedihnyaa maafkan author yaa gais

Aku hadir lagi aku update spesial malam ini sama besok siang💛💛

JANGAN LUPA VOTE YANG BANYAK, KOMEN DAN FOLLOW kali aja ada penerbit yang lirik cerita author hehe🌝🌝

Be enjoy🙋
📎📎

Alex memasuki ruangan itu dengan langkah santai kemudian tatapannya tertuju pada lorong itu.

Josh dan pria lainnya menatap pandangan Alex seperti melihat apa rencana Alex selanjutnya.

Alex menarik nafas tapi tetap dengan postur tubuhnya yang biasa lalu menghembuskannya pelan, ia mulai melangkah.

Tanpa Josh memberi tahu pun, Alex juga sudah curiga bahwa wanitanya pun dalam masalah "Ada ada saja," pikirnya dalam hati.
📎📎

Joy berjalan dengan perasaan waspada dan amat hati hati.

"Mengapa gedung ini lebih terlihat seperti istana," ujarnya ketika menata dinding langit bangunan tersebut.

Drap drap drap..

Sebuah langkah kaki besar yang semakin dekat dengan posisi Joy.

Joy mengambil langkah mempercepat sembari mencari tempat persembunyian sementara.

Ketika menemukannya, Joy bersembunyi dan orang dengan langkah kaki besar itu melewati tempat persembunyiannya. Joy tahu mengapa orang itu punya langkah kaki besar, terlihat pria itu berbadan besar dengan sepatu boots.

Joy, melebarkan matanya lebih besar ketika  melihat apa yang dibawa orang itu. Joy tidak menyangkanya, pria itu membawa sebuah pisau yang biasa digunakan untuk mencincang daging.

Joy menutup hidungnya dan memejamkan matanya ketika pria itu melewati persembunyiannya.

Setelah langkah kaki pria dengan pisau cincang itu melemah, ia keluar dari persembunyiannya dan entahlah kakinya malah mengikuti langkah kaki pria itu.

Pria dengan sepatu boots itu tersenyum smirk sembari melirik sedikit ke arah Joy yang mulai mengikutinya.
📎📎

Alex berjalan dengan kedua tangan di saku sembari bersiul dan melihat dinding lorong itu dengan penuh curiga.