[44] Rasa yang tersembunyi

13.3K 463 17
                                    

📍Author pakai lagu ini
🎵Billie Elish- I dont wanna be you anymore
🎵Billie Elish- Bad guy
🎵Billie Elish- My boy

📍Terimakasih atas partisipasi untuk menunggu hingga SHM sudah kembali terbit tiap kamis.

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, FOLLOW KARNA MINGGU DEPAN SHM AKAN DI PRIVATE UNTUK BAGIAN 🔞

⚠BIJAKLAH MEMILIH BACAAN🔥

🍗VOTE GA?! ATAU BISULAN😤😤 biasanya sih omongan author yang sedang kesal tuh suka uhh gitu ya🐥

🍗🍗HAPPY READING🐥

📍📍

Joy selesai memandikan Alex ditempat. Kemudian meletakkan tubuh Alex dengan posisi nyaman kembali. Lalu ia membuka lemari dan mencari sebuah dress yang akan ia kenakan untuk ke bazar amal. Bazar yang menjadi saksi ia melihat dengan mata kepalanya sendiri penembakan itu terjadi.

Ia menarik satu dress yang mencolok. Dress itu berwarna merah dengan bagian belakang yang terbuka hingga bagian pinggang.

"Ini cocok. Kemungkinan jika aku memakai pakaian ini, mereka tidak akan mencurigaiku."

Kemudian Joy menuju kamar mandi Alex dan membersihkan seluruh tubuhnya sebelum ia pergi ke bazar itu bersama Jonathan.
..

"J-ooy," ujar pria yang terbaring di kasur itu. Matanya masih terpejam, jari tangannya sedikit bergerak perlahan walaupun masih ada kaku dan mulutnya menyebutkan nama yang mungkin ia rindukan.
📍📍

Jonathan keluar dari kamar mandinya dengan handuk kecil yang terlilit di area pinggangnya.

Ia berjalan dan mengambil setelan jas lalu memakainya.

"Sudah berakhir," ucapnya kemudian kaki kakinya berjalan menuju saku laci dan mengeluarkan semua berkas berkas kasus yang selama ini ia kumpulkan sebagai agen mata mata.

"Sudah berakhir," ucapnya kemudian kaki kakinya berjalan menuju saku laci dan mengeluarkan semua berkas berkas kasus yang selama ini ia kumpulkan sebagai agen mata mata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jonathan dengan pakaian lengkap ia memasuki mobilnya, lalu mengendarai menuju tempat yang jarang ia datangi karena kesibukannya selama ini sebagai agen mata mata.
..

"Nathan, kau datang," kata seorang wanita dengan kepala usia 2 berbicara pada Jonathan dan yang menjadi lawan berbicara wanita itu tersenyum simpul.

"Bagaimana, Pearl?" tanya Jonathan. Ada sebuah harapan di wajahnya.

Wanita berkepala 2 yang diketahui namanya Pearl itu menggelengkan kepalanya.

Jonathan menurunkan senyum simpulnya menjadi senyuman sendu.

"Baiklah, tidak apa Pearl. Kau sudah membantuku banyak."

Jonathan berjalan menuju ruangan yang di dalamnya ada seorang wanita paruh baya yang membelakanginya. Wanita itu masih hitam rambutnya dan tubuhnya tidak gendut atau terlalu kurus walaupun dia tengah sakit saat ini.

She's my slave Where stories live. Discover now