[13] Dua sisi

46.8K 1.2K 27
                                    

BIJAKLAH MEMILIH BACAAN🔥

🍗🍗HAPPY READING🐥

•••••••••••••••••••••••••••••

Alex menatap sinis Joy yang menundukkan kepalanya.

Alex membelai pantat Rani kemudian menarik ujung selimut Rani hingga terjatuh  ke lantai lalu Rani mengikuti Alex perlahan ke ranjang dan mungkin Alex akan memulai aksinya.

Rani sekarang telentang dan Alex berada di atasnya kemudian Alex menelusupkan kepala bagian wajah ke perut Rani menimbulkan kegeliaan di perut Rani.

Alex bangun dari atas Rani kemudian membuka pintu laci di nakasnya dan mengambil cutter. Cutter yang pernah ia pakai saat mengukir di perut Joy. Lalu cutter dengan ujung lancip itu di letakkan di samping pipi Rani.

Alex kembali melakukan aksi panasnya dengan mencumbui Rani mulai dari bagian bibir merah menggodanya itu lalu turun ke leher jenjang milik Rani kemudian Alex menggigit keras telinga Rani.

Alex kembali melakukan aksi panasnya dengan mencumbui Rani mulai dari bagian bibir merah menggodanya itu lalu turun ke leher jenjang milik Rani kemudian Alex menggigit keras telinga Rani

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rani menggeliat di ranjang bagaikan ulat keket.

Joy menatap kedua pasangan ranjang itu dengan mata yang terbuka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Joy menatap kedua pasangan ranjang itu dengan mata yang terbuka. Ia menyaksikan Alex dengan Rani yang bercumbu.

Alex masih merasa Joy di kamarnya. Ia melirik ke sebelahnya dan benar.. ia menemukan Joy berdiri termanga (mulut menganga). "Kembalilah Fio," ujar Alex ditengah-tengah permainannya yang mencubui Rani.

Joy menutup mulut dengan tangannya kemudian kembali ke kamarnya yang memang bersebelahan dengan kamar Alex.
••••••••••••

Sekembalinya Joy dari kamar Alex, Alex berubah memunjadi lebih kasar tapi tidak seliar tadi.

"Kenapa kau menemuiku?" tanya Alex dengan aura dingin.

Alex bangun dari atasnya Rani kemudian ia berjalan ke lemari dan mengambil sebuah vibrator.

Alex bangun dari atasnya Rani kemudian ia berjalan ke lemari dan mengambil sebuah vibrator

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku aku.. aku tak punya uang untuk membayar hutangku ah ah ah," ujar Rani kemudian mendesah tiba tiba pasalnya vibrator itu sudah mencolok dan bergetar sesuai irama yang dimainkan empunya.

"Jalang!"

"Aku bukan jalang Alan. Aku berani sumpah. Aku masih Virgin."

Stak.. Alex merenggut rambut Rani ke atas.

"Jangan sebut namaku," ujarnya dengan nada dingin.

"Cih," Rani mendesis.

"Jalang," ucap Alex.

"Bukankah pembantumu adalah jalang juga?"

Drrtt.. Vibrator itu lebih masuk ke dalam miss. V milik Rani.

"Sakit Alan!"

"Kau yang jalang! Dasar sialan! Dia bukan jalang seperti yang kau bilang, sialan!" kata Alex sembari memasukkan lebih dari yang tadi.

"Sahkit ahh Alan," ujar Rani. Ia meneteskan air mata setelah darah keluar dari Vaginanya karena Vibrator yang menyerupai penis itu telah masuk seutuhnya kedalam vaginanya dan menembus selaput dara milik Rani. Yaa benar. Alex tidak akan meniduri orang yang bukan original. Alex selalu meniduri orang orang jalang yang masih virgin yang tentunya membutuhkan uangnya.

Alex membuang vibrator itu ke tempat sampah kemudian Alex mengambil cutter itu dan mengores di paha atas dengan nama 'jalang'

"Ahsss Sakit.. demi Tuhan kau melukaiku," ujar Rani.

"Indah," ucap Alex.

"Ahhh," desah Rani karena tak sengaja tangan Alex mengenai miss.V Rani.

"Lunas," jawab Alex dengan wajah datar.

"Secepat itu? Kenapa kau tidak memasukkan milikmu, hmm?" tanya Rani sembari mendesis sedikit.

"Aku tidak sudi memasukkan punyaku ke jalang yang menjijikan," jawab Alex.

"Apakah lubang pembantumu lebih nikmat ketimbang milikku, hmm?" tanya Rani. Ia sedikit marah karena Alex tak melakukan yang sesuai ekspetasinya.

Plak. Alex menampar pipi Rani. Salah. Ia bukan sekedar menampar karena tamparan itu membuat Rani melambung dan kehilangan keseimbangannya.

"Pulanglah. Akan ku transfer uangku ke rekeningmu. Jangan hubungi aku lagi dan jangan berpura pura hamil padahal aku tak berbuat apapun kepadamu. Jangan menuntut uang rumah sakit jika kau terkena penyakit suatu hari nanti," jelas Alex.

Rani sedikit menantang Alex dengan menggoda Alex dengan lekukan tubuhnya yang menari di dada Alex. Tetapi Alex tak akan tergoda dengan wanita yang hanya menyukai uangnya.

Stak.. Alex melempar tubuh Rani dalam sekali dorongan.

"Jangan dekati aku JALANG!"

"Sudah kubilang aku bukan JALANG ALAN!"

"Pergilah sebelum aku hanya meninggalkan nama ke orang tuamu."

Rani menghentakkan kakinya lalu memungut pakaiannya dan keluar dari kamar Alex.
••••••••••••••••

Joy menundukkan diri dan menenggelamkan kepalanya dan bersimpuh pada kedua lututnya.

"Ayah.. Joy bukan jalang 'kan ayah. Joy disini cuma korban ayah 'kan?" Joy berbicara pada dirinya sendiri. Lagi lagi hanya air mata yang menemaninya.

Joy berbaring di pinggir kasur dan mencoba tertidur. Sesegera ia mematikan lampu yang ada dinakasnya.

Sedangkan dikamar. Alex nampak diam dan memandang satu arah dengan pandangan kosong dam merasakan hatinya ada kedutan yang menyakitkan hatinya.
••••••••

Alex berdiri kemudian berjalan menuju lemari dan mengambil beberapa kaos oblong yang bahannya agak tebal ketimbang kemeja longgar putih transparan yang Joy kenakan.  Ia teringat dengan piyama pendek di lemari budaknya. Piyama itu dibeli memang untuk para wanitanya.

Alex masuk ke dalam kamar Joy dan melihat Joy sudah terlelap. Ia menyalakan lampu yang ada dinakas ranjang itu lalu mendekati Joy yang sedang berbaring.
••••••••

Alex meletakkan pakaian itu di sisi ranjang dekat tubuh Joy berbaring.

Alex mendekatkan wajahnya ke wajah Joy.

Cup..

Alex mendaratkan ciumannya ke pelipis mata Joy lalu ia mematikan lampu dan kembali ke kamarnya.
•••••••••••••••

She's my slave Where stories live. Discover now