[3] Seringai mematikan

80.6K 2.3K 12
                                    

BIJAKLAH MEMILIH BACAAN🔥

🍗🍗HAPPY READING🐥
••••••••

"Apa?!" Adam langsung membuka matanya benar-benar membulatkan matanya kemudian ia berlari kebelakang rumahnya dan kabur tak lupa ia membawa sebuah koper berwarna Tan dengan sejumlah uang yang berhasil ia kumpulkan hasil dari perjudiannya.

"Pengecut.. cih." Joy berjalan ke depan rumahnya dan berbelok ke arah mobil yang mengamatinya.

"Hey dude dia berjalan kesini," ucap pria berkumis tebal sedikit menyenggol bahu teman sebelahnya.

Joy berjalan santai menuju mobil yang memperhatikan nya  itu sembari menatap tajam mobil yang di dalamnya ada dua pria yang menculiknya tadi.

Setelah sudah di depan kaca supir, ia mengacungkan jari tengah dengan lidah menjulur.

"Fuck you bitch!." Joy berumpat kemudian menjulurkan lidahnya lalu ia berlari sekencang mungkin dengan kekuatan penuh.

"Sialan putar balik Pat.. kejar wanita itu." Pria berkumis tebal berbicara. Sembari menunjuk nunjuk tubuh Joy yang berjalan menjauhi mobil mereka.

Pria berkepala plontos itu memutar balik mobil lalu mengebut untuk mengejar wanita tadi yang kini sudah hilang jejak.

"Hilang jejak lagi," ucap pria berkumis tebal.
..

Joy berlari kemudian berhenti karena melihat segerombolan anak yang memperebutkan balon.

Joy tahu mereka adalah anak panti dan Joy menghampiri mereka.

"Heyy ada apa?" tanya Joy dengan menyenggol bahu salah satu anak kecil.

"Kak acu mau balon yang pink sedangkan Kakei mau yang biru. Tetapi.. kakei ndak ngasih punyanya Acha karena pinknya cuma satu." Anak kecil perempuan yang  berambut pendek berbicara pada Joycelline.

Joy menganggukkan kepalanya karena paham dengan situasi ini.

"Selain Acha dan Kakei, yang lain mau balon juga?" tanya Joy.

"MAU!!" seru semuanya.

"Oke.. tapi yang dapat balon berati bisa jawab pertanyaan kakak."

"Kak Joy pertanyaannya seputar apa?" tanya Kakei. Ia anak laki-laki di panti yang umurnya agak jauh diantara teman-temannya. Kakei adalah saudara kembarnya Acha.

"Tentu yang kita pelajari dong," jawab Joy dengan senyuman.

Kakei menganggukkan kepalanya.

"Kakak buat hanya satu soal tapi didalamnya banyak pertanyaan. Oke."

"Pada suatu hari pak Tani bercocok padi ia bersemangat sekali namun keesokannya padinya hancur karena ia sadari dirinya belum memasang orangan sawah. Siapakah yang menghancurkan padi pak Tani?"

"Burung kak Joy.. karena jika tak ada orangan sawah, maka burung akan menghancurkan padi padi tersebut," jawab Kakei.

"Ahhh pintarnya ini balon biru untuk Kakei."

Kakei memeletkan lidahnya ke arah Acha. Acha kesal. Ia ingin sekali mendapat balon pink tetapi pertanyaan berlanjut, dirinya tak dapat menjawab pertanyaan dari Joy.
..

"Diam dan perhatikan arah jam 3." Pria berkepala plontos membuat gerakan agar temannya mengerti.

Pria berkumis tebal itu memperhatikan apa yang suruh Patrick dan melihat seorang wanita yang memegang banyak balon dan di depannya ada segerombolan anak kecil.

"Ayo tangkap dia Pat.." ujar pria berkumis tebal.

"Jangan! sisakan sampai anak kecil itu tinggal satu."

"Lalu?"

"Lihatlah apa yang kulakukan nanti." Patrick tersenyum licik.
..

Selanjutnya sekitar 10 menitan, ia selesai dengan pertanyaannya dan balon yang sudah habis.

"Balonnya sudah habis.." Joy menatap Acha.

"Kak Joy aku mau balonnya hiks.." Acha sudah mengeluarkan buih air matanya.

Joy menatap Acha sendu.

Joy menghela nafas sebentar kemudian berkata, "Acha lebih baik mengalah apa sebaliknya?"

"Acha mau mengalah."

"Kalau gitu kamu ikhlasin nanti kak Joy ganti sama sepatu roda impian Acha bagaimana?"

"Kak Joy beneran mau beliin sepatu roda buat Acha aja?"

"Iyaa untuk adik manis kesayangan kak Joy," ujar Joy sembari mengusap lembut rambut Acha.
..

"Kau langsung tangkap anak kecil itu dan todongkan pistol tanpa peluru," ucap Patrick pada temannya.

Patrick lari dan temannya menangkap Acha lalu segera menodongkan pistol.

"Helo Fiona Joycelline Adam."

"Hah.. k..kalian." Joy tak bisa berkutik saat dua pria tadi menyandra Acha.

"Om lepaskan Acha.. Acha mau balik ke panti." Acha si gadis kecil berambut pendek itu neronta meminta dilepaskan karena tubuh kecilnya dikukung oleh para pria berbody besar.

"Diam anak kecil!"

"Hiks.. kak Joy tolongin Acha. Hiks.. Acha takut."

Joy menatap Acha dan dua pria itu bergantian. Joy bimbang. Ia tak tau harus apa.

Stakk.. Pria berkumis tebal menarik pelatuk.

Joy kaget. "Lepaskan anak itu!" Joy berteriak pada pria yang menyandra Acham

"Tidak akan." Patrick menatap Gresyl dengan tatapan membunuh.

"Sialan! Kau mau apa sih sebenarnya?"

"Ikutlah dengan kami dan gadis kecil ini aman."

"Baiklah! Lepaskan dia.. dan bawa aku."

Pria berkumis tebal itu melepaskan Gadis manis bernama Acha itu.

Acha berlari ke arah Joy dan memeluknya ia menangis ketakutan.

"Acha pulanglah ke panti beritahu bunda kalau kak Joy pergi jangan bilang ke bunda kalau kak Joy pergi sama mereka yaa." Joy mengelus rambut Acha dan tersenyum kemudian menyuruh Acha pergi

Joy pasrah jika bersangkutan dengan Acha yang paling ia sayangi.

Setelahnya, Patrick menangkap Joy dan membawanya ke dalam mobil.
..

Alan berjalan ke rak makanan dan mengeluarkan mie instant dan bir instant yang terdapat di kemasan kaleng.

Alan merebus mie tersebut dan menunggu mie itu matang.

Tidak ada yang tahu jika dirinya benar-benar kesepian dan ia butuh sebuah rasa kasih sayang yang amat banyak.

Glek.. Alan menenggak bir itu.

Drrt..

"Lapor bos. Kita sudah tangkap putri Adam."

"Bawa kesini langsung."

"Siap bos."

Tut..tut..tut..

"Siapa kau? Bisa lari dariku haha," ujar Alan dengan seringainya
..

She's my slave Where stories live. Discover now