[5] Psycho Man

77.3K 1.8K 21
                                    

BIJAKLAH MEMILIH BACAAN🔥

🍗🍗HAPPY READING🐥
••••

Joy kesakitan karena rambutnya yang dijambak oleh Alex. Alex menikmati kesakitan Joy saat rambutnya ia jambak. Ia memejamkan matanya dan merasakan kesakitan Joy, baginya kesakitan orang lain merupakan kesenangan baginya.

"Ahhh Alex!" Joy menepis tangan Alex kasar hingga terlepas dari kepala Alex.

"Jangan main main denganku."

"Aku juga tak sudi berada di dekatmu!" Joy menatap geram Alex.

Alex memalingkan wajahnya. Ia marah tapi, ia tak bisa berbuat jauh lagi.

Alex berdiri kemudian berkata, "Jangan lupa malam ini." Alex menutup pintu kamarnya setelah Joy sudah tidak berada di kamarnya.

"Pengatur.." umpat Joy. Ia menepuk dadanya.

"Pria jahat mematikan pffft." Joy kemudian berjalan ke bawah lantai dan mencari kamar kosong.

"Dimana kamar kosong? Apa rumah sebesar ini tidak ada pembantu? Dia mengurusnya sendiri gitu," Joy bertanya tanya pada diri sendiri.

Joy berjalan jalan mengitari lantai 1 rumah Alex dan ia menemukan sebuah pintu putih tepat dibawah tangga.

Joy masuk kedalam ruangan itu.

"Wow kamarnya lumayan nih." Joy memandang sekitar kamar itu hanya terdapat kasur kecil di ruangan kecil itu.

Joy duduk di pinggir ranjang kasur itu dan m mandang semua sudut sisi kamar itu. Kamar yang 2X lipat luasnya dari kamarnya. Kamarnya? Maksudnya kamar yang ia tinggali bersama barang rongsokan itu disebut kamar. Rumah Adam benar benar berantakan bahkan kamar Joy sendiri sudah seperti Tempat Pembuangan Sampah Umum.
••••••

Alex di dalam kamarnya ia melakukan sebuah aktivitas rutinnya.

"Sial aku tak puas." Alex menutup resleting celananya.

Alex mengacak-ngacak rambutnya dan menonjok tembok keramik berkali kali hingga keluar aliran darah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alex mengacak-ngacak rambutnya dan menonjok tembok keramik berkali kali hingga keluar aliran darah.

Alex mengacak-ngacak rambutnya dan menonjok tembok keramik berkali kali hingga keluar aliran darah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
She's my slave Where stories live. Discover now