[34] You just my SLAVE

29.1K 770 36
                                    

Author mau minta maaf atas ketidak UPDATEan beberapa hari ini. Author agak telat yaa seharusnya kemarin 👉👈 maaf yaa readerous sekalian. Author agak sibuk beberapa hari ini. Author baru menjadi maba😨.

Adakah rumah kalian di daerah Thamrin jakarta? Author kuliah disitu😆 kapan-kapan bisa ketemu Author. Tapi kalau ketemu Author jangan timpukin Author ya gara" jarang UPdate😍.

JANGAN LUPA VOTE!! KOMEN SAMA FOLLOW👏 gak vote? Bisulan, kadas, panuan. HAHAHAHAHA😈

..

Tes

Tes

Tes

Air mata itu menetes membasahi kedua pipi Joy yang terduduk dengan belakang kepalanya yang tertodong pistol Alex.

"Bagaimana nona?" tanya Alex.

"A..aku.. tidak tahu."

Stak.. Alex menselengkat kaki Joy yang kemudian tangan Joy meleset ke bawah. Hingga posisi Joy seperti bersujud dengan bokong yang sedikit ke atas.

"Baik. Kau sudah memilih dan ini adalah keputusanmu," ucap Alex kemudian menarik pelatuk.

"A..akan aku yang bunuh kelinci itu," ucap Joy kemudian Alex tidak jadi menarik pelatuk pistol itu.

Pistol itu ia lempar ke rerumputan di depan berjongkoknya Joy.

"Ambil dan lakukan," ucap Alex lebih ke seperti memerintah.

Masih dengan air mata yang mengalir dan tangan yang gemetar, Joy mengambil pistol itu lalu ia berdiri dari posisi jongkoknya tadi.

"Tarik pelatuknya jalang."

Joy menarik pelatuknya dengan tangan gemetar. Mengarahkan pistolnya tepat dibelakanh kelinci gendut yang sedang asik memakan rerumputan.

Dorr..

Dengan menutup mata, Joy menembakkan ke kelinci gendut itu.

"Buka matamu dan lihatlah kelinci itu sebagai musuhmu."

Joy membuka matany perlahan dan menutup mulutnya dengan tangannya.

Ia merasa jijik sekaligus kasihan kepada kelinci itu. Air matanya membendung.

Stak.. Alex menendang kaki gemetar Joy hingga kaki Joy terselengkat dan duduk dengan posisi lutut menjadi kakinya lalu tangannya spontan menapaki rerumputan yang sudah bersimbah darah kelinci itu.

"Ku bilang pikirkan jika dia musuhmu."

"Aku tak punya musuh!" Joy berteriak dengan air mata yang sudah mengalir.

Alex mendekati Joy kemudian berbisik ke telinga Joy "Menjadi milikku berati musuhmu lebih banyak," bisiknya lalu ia pergi berlalu.

Joy mengangkat kedua tangannya yang sudah di lumuri darah kental almarhum kelinci itu.

"Aku seperti seorang pembunuh," ucap Joy lalu kembali menatap kelinci itu yang sangat amat tak berdaya dengan mata terbuka dan bagian tubuh bolong.

"Maafkan aku kelinci," ujar Joy kemudian ia kembali ke dalam rumah.
..

"Bagaimana? Apakah benar dia dan putri Adam tinggal bersama?"

"Ya benar."

"Apakah mereka..."

"Bukan. Ini benar Anton. Aku sudah mengkonfirmasi dari Jonathan."

"Baiklah. Awasi mereka semua."
..

She's my slave Where stories live. Discover now