[29] Duka hati

25.1K 1.1K 6
                                    

PS: AKU MENARGETKN INI VOTENYA BANYAK. AYO DONG VOTE😭HARGAI AUTHOR. KALO INI VOTENYA SESUAI DENGAN VIEWERS NANTI AUTHOR KASIH 2 PART. SERIUSAN :)

Selamat pagi >< oke. Tinggal 2 part lagi She's my Slave selesai UPDATE seminggu. Setelah ini. She's my Slave akan UPdate kamis depan dan minggu depan.
..

JANGAN LUPA VOTE!! KOMEN DAN FOLLOW ME. KARENA CERITAKU SEMUANYA BERPRIVATE♡ DAN.. YANG GAK VOTE.. BAKALAN BISULAN HAHAHAHA😈

..

Alex dan Joy fokus pada pandangan depan. Setelah kuku basa Alex yang berucap membuat Joy sangat Blushing.

"Alex.."

"Hmm."

"Bolehkah aku mengunjungi panti? Aku rindu mereka dan.."

"Tidak."

"Ta..tapi.."

"Ku kata tidak yaa tidak."

"A..alex.. sekali saja. Aku juga tidak kabur kok. Aku mohon," ucap Joy dengan tangan yang menyatu dan memohon pada Alex dengan mata yang tepejam dan mulut yang berkomat kamit.

"Tidak Fio."

"Aku mohon Alex.. sekali saja ya ya ya.."

"Tidak."

"Alex.. aku mohon sekali... saja."

"Kubilang tidak yaa tidak! Fiona Joycelline Adam!" Alex berteriak.

Joy menundukkan kepalanya "Kenapa? Aku sudah melakukan semua yang kau inginkan."

"Aku inginkan? Hey jalang sialan. Ngaca sana.. kau saja keras kepala jika dibilangin."

Joy tertunduk, matanya berkaca-kaca. "Hanya sekali. Aku berjanji. Aku rindu ayahku."

"Ayahmu meninggal."

"Apa?!" Joy menegakkan kepalanya dan menatap Alex dengan penuh pertanyaan.

"Aku berkata sejujurnya," ucap Alex sembari membelokkan setiran mobilnya karena putaran jalanan itu akan ke arah Mansion.

"Ti..tidak. Ini tidak mungkin.."

Alex hanya memandang lurus kedepan sedangkan Joy sudah penuh dengan air mata.

"Ba..bagaimana bisa?!"

"Jangan berteriak jalang.."

"Katakan! Katakan ALEX."

"Aku tidak tahu pasti."

"Apa kau yang membunuhnya? Karena dia punya hutang padamu?" tanya Joy dengan uraian air mata.

"Kau menuduhku?!"

"Lantas.. siapa lagi yang akan mau membunuh ayahku selain kau? Ayahku berhutang banyak bukan?"

"Jika kau sudah disini buat apa aku menagih uang lagi kepada Adam?"

"Jelaskan apa yang kau tahu," ujar Joy masih dengan isakan hingga bahunya ikut bergetar.

"Ayahmu kabur bersama Sandoko."

"Siapa Sandoko?"

"Adalah. Setelah itu Sandoko dan ayahmu tertangkap oleh orang yang ingin menangkap Sandoko. Sandoko menghilang dan ayahmu tertembak karena mencoba melawan orang orang mereka," jelas Alex yang membuat isakan tangis Joy semakin kencang.

"Ini salahku." Joy terisak dengan memegang sepucuk bunga mawar putih yang sudah dibungkus.

"Tidak.. ini salahmu Alex.. salahmu. Kau yang memisahkan aku," ucap Joy.

She's my slave Where stories live. Discover now