"Jangan pegang gue" bentak Queisha mendorong dada Jem agar menjuauh

"Santai aja Qey" Jem menarik Queisha agar ikut dengannya ke kantin

"Lepas" Queisha masih terus berontak sampai akhirnya Jem terjatuh dan jika tidak ditahan maka Queisha juga akan terjatuh diatas tubuh Jem

Bugh..

Queisha menatap kaget pada Rayan yang saat ini memeluk pinggangnya erat. "Kurang peringatan gue kemaren?" Rayan melepas Queisha dan menarik kerah baju Jem hingga Jem berdiri

"Gue gak peduli" jawab Jem

Rayan langsung menghajar Jem hingga sahabat Rayan datang dan menahan Rayan yang akan memukul Jem padahal Jem sudah terbaring tidak melawan. sudah banyak siswa yang melihat mereka.  

''Udah Ray lu mau bikin dia mati ha?''

''Jangan bodoh Ray''

"Stop Ray" ucap Queisha akhirnya dan Rayan menatapnya

"Aku gakpapa" lanjut Qey dengan air mata yang baru setetes itu keluar

"Jauhin Queisha" ucap Rayan dan memberikan satu tendangan pada tubuh Jem dan langsung memeluk Queisha 

Rayan terus melingkarkan lengannya pada pinggang Queisha dan tatapan tajamnya menghujam siapa saja yang melihat matanya.

"Ray" panggil Queisha pelan dan Rayan tidak menjawab hanya fokus pada jalannya, Queisha menahan air matanya agar tidak keluar

Dimobil Rayan hanya diam terus menyetir dengan fokus,  jemarinya menggenggam erat stir. Saat sampai dirumah Rayan langsung masuk dengan Queisha dibelakangnya. mereka berjalan menuju kamar.

Queisha menjadi bimbang apa Rayan marah padanya, tapi Queisha tidak salah."Ray ak-" ucapan Queisha terhenti karena Rayan memeluknya tiba-tiba

"Kenapa Ray? "

"Aku sayang kamu" ucap Rayan dan mengecup leher Queisha dalam

"Ray-"

''Aku minta maaf karena aku, kamu jadi diganggu Jem''

''Bukan salah kamu''

''Kalau aja aku bener jagain kamu, pasti Jem gak sampe kaya tadi''

''Ini salah Jem bukan kita'' dan diangguki Rayan 

"Lain kali kalau mau ke kelas bareng aku"

"Ray-"

"Stss gak ada bantahan"

"Ray nanti mereka makin julid ke aku"

"Dengerin omongan aku atau mereka? " tanya Rayan

"Kamu" jawab Queisha dan mendapat ciuman dikening dari Rayan 

"Good, sekarang kamu istirahat aku mau ke kantor"

"Ikut"

"Nggak"

"Ray-"

"Istirahat sayang"

"Iya"

Rayan berjalan memasuki mobilnya dan mengendarainya keluar dari rumah. Rayan diam tterus menatap kedepan hingga sampai dikantor Rayan berjalan tanpa menghiraukan karyawan yang menyapanya. pikiran Rayan masih berada dirumah bersama istrinya. 

Ia tadi kembali ke kampus karena orang yang Rayan tugaskan untuk mementau istrinya mengabarinya dan Rayan segera kembali. Rayan mengetik sesuatu di ponselnya dan ia menempelkan ponselnya di telinganya 

My Perfect Husband Onde histórias criam vida. Descubra agora