Dia kemudian melompat turun, berjalan dengan santai hingga membuat Sakura dan Lee waspada.
"Berjumpa lagi, Nona Sakura. Kau masih mengingatku bukan ?" Suiko bertanya sambil tersenyum, dia berjalan pelan mengelilingi Sakura.
Hal itu membuat Kiba dan Tsunade heran. Berjumpa lagi ? Bukankah itu artinya mereka pernah bertemu sebelumnya. Sakura memang pernah menghadapi mereka, tapi bagaimana dia bisa tahu nama Sakura ?
"Gondaime Hokage-sama, senang bertemu dengan anda secara langsung. Tapi sepertinya ini bukan waktu yang tepat untuk mengangumi kecantikan anda."
Suiko melompat ke belakang, menarik kedua pedang dibalik jubahnya lalu segera berlari menyerang Sakura dan Lee. Melihat hal tersebut, Kiba dan Tsunade berusaha melindungi warga dan segera menggiring mereka menuju bunker.
Sementara Sasuke dan Naruto berdiri di atas gedung Hokage. Mereka berdua sedang mengamati, apakah musuh fokus pada satu titik atau menyebar.
"Satu anggota bersama Shino di sektor A, mereka tipe penyerang jarak jauh. Bisakah kalian kirimkan bantuan anbu dan medis, banyak warga yang belum diamankan dan beberapa shinobi sekarat karena serangga Shino." Shikamaru berbicara dengan alat yang dipasang di telinganya.
"Baik Shikamaru, cobalah hentikan Shino, serangga-serangganya sudah mulai mendekati bunker warga."
"Baik Rokudaime-sama."
Kakashi mendesah frustasi. Dia tak menyangka invasi Pain akan kembali terulang. Bedanya, dulu Pain hanya fokus pada satu pertarungan, yaitu dengan Naruto setelah meratakan Konoha dengan tanah.
Namun ini, mereka menyebar dengan sangat rapih dan tertata. Serangannya juga fokus pada warga, bukan Shinobi.
Sesaat Kakashi merasa dia melupakan sesuatu. Dia langsung terbelalak kaget, dengan segera dia berbicara, mengubungi Sasuke dan Naruto.
"Naruto, Hinata--"
"Dia di sini Sensei, tepat dihadapan kami." Ucap Naruto yang masih terkejut dengan kemunculan Hinata yang tiba-tiba.
Sementara Sasuke, dia mematung tak percaya. Hinata ada di sini, di depannya, dengan senyum sinis yang bertengger di bibirnya.
"Ah, Sasuke-kun, Naruto-kun, lama tak bertemu." Hinata tersenyum manis. Dia berjalan ke arah Sasuke lalu merentangkan kedua tangannya.
"Sayangnya aku diberi misi untuk menghancurkan kalian berdua. Kalian pasti tidak tega memukulku bukan ?" Hinata berucap dengan nada menggemaskan. Dia juga mengerjapkan matanya berulang kali. Membuat Naruto dan Sasuke salah fokus.
"Rasakan ini !"
Hinata melesat dengan kedua pedang di tangannya. Sasarannya adalah Sasuke. Sedangkan Naruto sudah ditangani oleh Ryuugan, sang mata Ketsuryugan.
"Hentikan ! Hinata sadarlah !"
Sasuke menangkis serangan pedang Hinata dengan Kusanagi miliknya. Dia hanya bertahan, tidak menyerang balik. Namun, dengan sengaja Hinata malah menggoreskan lengannya pada ujung pedang Kusanagi Sasuke.
"Kau melukai istrimu sendiri, Sasuke-kun."
Sasuke menatap Hinata khawatir. Dia tahu Hinata dikendalikan dan berubah menjadi manja dan kuat seperti ini. Jika dirinya melawan, Hinata akan terluka. Namun jika dirinya menghindar, Hinata akan melukai dirinya sendiri.
"Suiton, Suiryuudan !"
Hinata menggunakan teknik elemen air untuk membuat penyerangan. Dia membentuk naga air berjumlah tiga dengan ukuran besar lalu mengarahkan tepat ke suaminya sendiri, Sasuke.
"Sial."
Sasuke berdecak, kemudian membuat armor dari Susano o miliknya, melindungi tubuhnya dari serangan mematikan Hinata. Ini adalah jutsu suiton yang dulu pernah digunakan Zabuza dan Mei Terumi. Beruntung Sasuke bisa melindungi diri, jutsu ini cukup mematikan.
"Sasuke-kun, tidak asyik jika kau hanya berlindung. Lawanlah aku, ayo."
Mungkin kata yang tepat untuk Hinata saat ini adalah, gila. Dia ingin melawan Sasuke yang jelas-jelas sudah mengalahkan Kaguya !
"Aku tidak ingin melukaimu. Sadarlah, kita-- k--kita adalah--" lidah Sasuke kelu saat akan mengatakannya. Namun, hal itu dimanfaatkan oleh Hinata untuk menyerang balik.
"Katon, Gokakyu no jutsu."
"Apa ?!"
Sasuke terkejut, Hinata bisa melakukan jutsu elemen api khas Uchiha. Entah mengesankan atau justru mengerikan.
"Aku adalah murid dari Rokudaime Hokage-sama, Kakashi-sensei sang ninja copy. Tentu aku bisa melakukan ini, hihi."
Hinata berulangkali terkikik geli melihat respon melongo Sasuke. Baginya, senang melihat wajah musuhnya bingung, heran, dan khawatir seperti ini.
"Ayo mulai, Sasuke-kun. Karena aku tidak akan berhenti sebelum salah satu dari kita berlumuran darah. Kita adalah Uchiha bukan ?"
Sasuke membelalakkan matanya, terkaget dengan ucapan Hinata sebelum pukulan Hinata sedikit meretakkan Susano o miliknya.
"Aku tak menyangka kau bisa segila ini." Sasuke tersenyum sinis. Kemudian mengambil Kusanagi miliknya. Bersiap melawan Hinata jika memang itu kemauan sang gadis.
"Inilah aku yang sebenarnya, Sasuke-kun."
Baiklah, Sasuke rasa jawaban itu mampu menyadarkannya kembali jika Hinata benar-benar sudah hilang kendali.
TBC
Maaf kalau jelek
Kritik dan saran dibutuhkan
Komen yang banyak supaya cepat update
YOU ARE READING
Red String [End]
FanfictionWalaupun benang merah telah mengikat mereka berdua, kenapa kata 'terpisah' selalu mengintai hidup keduanya. Berawal dari perjodohan yang mengikat keduanya. Takdir mempermainkan hati dan perasaan mereka hingga perpisahan menjadi ujung perjuangan cint...
Part 13 : Hinata is Not Same
Start from the beginning
![Red String [End]](https://img.wattpad.com/cover/195722217-64-k82083.jpg)