Chapter 3

13.7K 1.8K 266
                                    

"Tuan putri apa yang terjadi pada sepatu dan kaki anda?"

Renjun hanya tersenyum canggung sekaligus merasa bersalah, berkatnya para pelayan itu kini memiliki pekerjaan ekstra.

"Ah aku melamun dan tanpa sadar hampir jatuh kedalam danau."

Para pelayan itu tampak terkejut, bahkan beberapa menghentikan kegiatannya dan langsung menatapnya panik.

"Anda tidak apa-apa kan? Tidak ada yang terluka kan? Bagaimana anda bisa sampai ketempat itu?"

Pertanyaan tersebut tanpa sadar ikut membuat Renjun panik sekaligus bingung, ia juga tak tau bagaimana sampai ke tempat itu. "Kakak-kakak tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja kok!" Balasnya sembari menyunggingkan senyum lebar. Cukup lebar hingga membuat matanya ikut tersenyum juga.

Harga diriku sebagai laki-laki...

"Syukurlah kalau begitu, saya khawatir sekali. Apalagi saat anda datang bersama dengan 'dia', saya jadi berpikir jika dialah penyebab tuan putri begini."

"Eh? Bukan kok bukan! Justru laki-laki itu yang menolongku, jika tidak ada dia mungkin aku sudah tenggelam di danau."

Ucapan Renjun barusan membuat para pelayan memusatkan seluruh atensi padanya kembali, tentunya dengan berbagai pandangan mulai dari terkejut hingga antusias.

Kenapa? Ada apa? Aku salah bicara?

"Tuan putri, apa anda tidak tau siapa orang itu?"

Tentu saja Renjun menggeleng, bagaimana dirinya bisa tau jika ia saja bukan makhluk asli dari dunia ini.

"Maaf memotong pembicaraan, tetapi kami harus kembali dan menyiapkan hal lain. Tuan putri tidak perlu khawatir Evelyn akan tetap disini untuk membantu tuan putri, kalau begitu kami permisi dulu."

Renjun hanya mengangguk kecil kemudian setelah kepergian para pelayan tadi matanya kembali mengarah pada gadis yang sejak tadi mengurus dirinya.

"Jadi dia tadi siapa?"

Evelyn mengangkat wajahnya dan menatap Renjun dari pantulan cermin, sembari merapikan surai sehalus sutra milik sang putri ia menjawab pertanyaan darinya. "Beliau adalah kaisar dari kerajaan  scheelite, kerajaan paling luas dan letaknya paling barat."

Renjun mengangguk kecil.

Pantas saja pakaiannya bukan seperti bangsawan biasa.

"Tapi kenapa kakak-kakak pelayan yang lain tadi seperti terkejut?"

Evelyn tampak tersenyum, ia telah selesai dengan surai Renjun. Kemudian ia beralih mengambil sepasang sepatu berwarna biru laut yang masih serasi dengan gaun yang dikenakan Renjun. "Sebenarnya itu hal yang wajar, kaisar ke sepuluh kerajaan scheelite ini dikenal sebagai kaisar terkejam. Bahkan di tulis di semua sejarah jika saat beliau naik tahta, ada banyak darah yang tumpah."

Renjun bergidik ngeri, kemudian ia memikirkan tentang mengapa orang seberbahaya itu bisa ada di kerajaan ini.

"Lalu Evelyn, kenapa dia ada disini?"

Evelyn mengangkat kedua alisnya sedikit bingung, setelah selesai memasangkan sepatu di kedua kaki Renjun ia berdiri kembali. "Loh? Apa tuan putri lupa? Kan beliau adalah calon suami dari tuan putri."

HAH!? Kakak ini tidak sedang bercanda bukan? Kuharap dia sedang bercanda.

____

____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm A Princess/Noren (End) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang