Chapter 34

4.7K 655 37
                                    

Sore itu Renjun duduk di pinggir jendela, menatap jauh keluar tanpa menghiraukan sinar matahari yang terasa panas dan menyilaukan matanya. Satu-satunya yang melindungi kulitnya hanyalah sehelai selimut tipis, yang beberapa saat lalu diberikan oleh Mark padanya sebelum lelaki itu pergi.

Suara tangisan bayi membuyarkan lamunan Renjun. Berbeda dengan penampilannya yang terlihat jauh lebih kurus dan letih, ia dengan gesit menghampiri asal suara tersebut.

"Sinarnya terlalu menyilaukan ya, maaf ya Calliope jadi terbangun," Ucap Renjun dengan lembut nan lirih sembari menepuk lembut punggung putrinya, yang kini berusia satu tahun.

Benar, satu tahun telah berlalu dengan begitu cepatnya di tempat ini. Satu tahun yang berlalu dengan cepat tapi juga sekaligus terasa lambat baginya.

"Papa?"

Renjun yang sedari tadi terlarut dalam pikirannya sembari menenangkan Calliope menoleh, menatap lembut kearah puteranya yang kini telah duduk dengan tangan yang mengucek matanya.

"Iya sayang, papa disini. Cayster lapar?" Ucap Renjun sembari menurunkan Calliope yang mulai tenang dari gendongannya.

"Ipi?"

"Lippie baik-baik saja, lihat?"

Cayster menatap Renjun dengan mata bulatnya, kemudian menatap saudari kembarnya yang kini menguap disampingnya. Senyum kecil terukir di bibir Renjun.

Terlalu larut dengan kedua putra putrinya yang kini tengah tertawa berdua, membuat Renjun tak menyadari kedatangan seseorang dari arah depan.

"Renjun."

Panggilan tersebut membuat Renjun menegakkan tubuhnya dan berbalik, mendapati Mark yang tengah berdiri beberapa langkah darinya sembari menurunkan kain penutup kepala yang dikenakannya. Lelaki itu tersenyum tipis sebelum wajahnya kembali menjadi serius.

Satu tahun terakhir ini, setidaknya dalam jangka waktu tersebut lelaki tersebut mulai berubah. Mark tak lagi bersikap kekanakan dan menjadi lebih tenang dan serius.

"Bagaimana perjalanan ke Scheelite?" Ucap Renjun dengan setengah berharap Mark akan memberikannya berita baik.

Mark tak langsung menjawab, lelaki itu menunduk sejenak sembari menghembuskan napas yang sarat akan rasa frustasi yang tak terlalu kentara. Kemudian ia menggeleng kecil, "Tapi ada yang ingin bertemu denganmu," Ucap Mark.

Bohong jika Renjun berkata jantungnya tak berdegup dengan kencang. Selama satu tahun terakhir, ini kali pertamanya seseorang dari tempat asalnya selain Mark datang menemuinya.

Kemudian pintu di belakang Mark berderit terbuka, dibarengi dengan seseorang yang melangkah masuk sembari menurunkan penutup kepala yang ia kenakan.

Kedua manik Renjun membulat. "Lady---"

"Yang mulia," Ucap gadis tersebut sembari berlutut dihadapan Renjun.

Renjun menatap Azurite yang masih berlutut dihadapannya. Banyak yang berubah dari gadis itu, mulai dari penampilan hingga sikapnya yang tak lagi menggambarkan seorang gadis bangsawan yang dibesarkan layaknya sebuah kaca yang rapuh.

"Lady, tolong berdiri."

Azurite sedikit menaikkan pandangannya sebelum akhirnya beranjak dari posisinya. Ia memandang Renjun yang penampilannya sangat berbeda dengan yang terakhir kali diingatnya. Ia kemudian menatap kearah Mark sejenak.

"Aku akan meninggalkan kalian berdua sebentar, kupikir aku akan istirahat sedikit. Panggil saja aku jika butuh sesuatu," Ucap Mark. Dan setelah mendapatkan anggukan dari keduanya, ia melangkah pergi dari ruangan tersebut.

I'm A Princess/Noren (End) ✔Where stories live. Discover now