Chapter 35

3K 494 42
                                    

Pakaian yang dipersiapkan oleh Mark mengingatkan Renjun pada saat dirinya dan juga Jeno berada di Herkimer. Tanpa alasan yang jelas, jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Dengan gelengan kecil, Renjun sekali lagi menatap bayangan dirinya sendiri di depan cermin dan menyapu helaian rambutnya ke belakang dengan jemarinya.

"Kita berangkat sekarang. Kalian tak sabar bertemu dengan ayah kalian bukan?" Ucapnya kepada kedua putra putrinya yang masih bermain diatas tempat tidur Renjun.

Keduanya hanya tertawa kecil, hingga akhirnya Mark mengetuk pintu kamar Renjun dan menginterupsi ketiganya.

Beberapa saat kemudian Mark membuka pintu tersebut. "Sudah siap? Ayo berangkat," Ucapnya sembari melangkah masuk dan meraih Cayster di gendongannya, sementara Renjun menggendong si sulung.

Bohong jika Renjun mengatakan jika dirinya tenang. Tangannya yang mendekap Calliope tak berhenti bergetar. Perasaan gugup, takut, dan bahagia menyeruak ke dalam dadanya sekaligus, tak memberikannya ruang untuk bernapas hingga rasanya menyesakkan. Ketika kakinya hampir mencapai titik awal portal yang akan membawanya kembali ke scheelite, Renjun menghela napas panjang.

Azurite yang berjalan dibelakangnya sedikit mempercepat langkah kakinya, mengimbangi langkah Renjun. Sang lady mengulurkan tangannya untuk menyentuh bahu Renjun, mengusapnya lembut seolah menenangkan yang dibalas Renjun dengan senyuman kecil.

"Untuk berjaga-jaga---" Mark berucap, kemudian berbalik dan menatap lurus pada Azurite yang seolah mengerti arti tatapan tersebut dan langsung menarik keluar pedang yang tergantung di salah satu sisi tubuhnya, mengangguk kepada Mark saat dirinya telah dalam posisi siaga. "---kita tidak tau apa yang menunggu di sisi yang lainnya, jadi tolong bantuannya."

Tatapan Mark beralih kepada Renjun yang sedikit terlihat pucat, namun juga terlihat lebih hidup. "Kemari," Ucap Mark sembari mengulurkan satu tangannya yang bebas kepada Renjun.

Renjun mengulurkan tangannya. Sinar biru menyilaukan muncul dari tanda lahir ditangannya begitu ia meraih tangan Mark, bersamaan dengan hal itu tubuh Mark berubah perlahan. Sepasang sayap muncul dari punggung lelaki itu, bersamaan dengannya juga sepasang tanduk yang Renjun sadari salah satunya telah terpotong.

Mark bertransformasi menjadi separuh wujud aslinya.

Angin disekitar tempat mereka berdiri mulai berhembus dengan kencang, menerbangkan dedaunan yang menutupi tanah yang mereka pijaki. Tepat dibawah kaki ketiganya, muncul hieroglif yang tertulis berputar membentuk sebuah lingkaran. Satu-satunya hal yang membedakan portal ini dengan yang berada di Scheelite hanyalah aksaranya yang ditulis secara terbalik.

"Ada apa jagoan? Kau bisa berpegangan erat padaku," Ucap Mark kepada cayster yang terus menatapnya dengan takjub. Kedua manik yang terlampau mirip dengan milik Jeno itu terlihat berbinar menatapnya, membuat Mark terkekeh kecil karena wujudnya yang saat ini bukanlah sesuatu yang bisa di kagumi oleh seorang anak kecil. Cayster yang mulai merasakan tekanan di tubuhnya sontak melingkarkan kedua tangannya ke leher Mark. Saat cahaya menyilaukan itu mulai terasa membutakan mata, sang pangeran menutup kedua matanya erat.

Saat jarak pandangnya sedikit demi sedikit mulai kembali, Renjun dapat melihat sekelompok orang berdiri tak jauh dari tempatnya.

Senyum kecil merekah di bibirnya begitu pandangannya menangkap sosok-sosok familiar dihadapannya.

"Hendery---" Ucap Renjun saat sepasang lengan besar merengkuhnya dengan erat. "---syukurlah kau baik-baik saja."

Hendery melepaskan pelukannya dan mengalihkan pandangannya pada Calliope yang menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher Renjun, sesekali sang putri mencuri pandang pada seseorang yang sedikit mirip dengan papanya itu.

I'm A Princess/Noren (End) ✔Where stories live. Discover now