Ekspresi wajah Yunra langsung berubah, gadis itu menatap kesal Sehun yang kini membalas tatapannya dengan santai.

"Dasar pria sombong!" Dengus Yunra, lalu gadis itu keluar dari dalam mobil tanpa menunggu Sehun.

Sesampainya di kamar masing-masing, kedua orang itu memutuskan untuk membersihkan diri sebelum memulai makan malam.

Yunra melangkahkan kakinya menuju arah tangga, gadis itu merasa tenaganya cukup terkuras karena aktivitasnya hari ini.

"Ra.."

"Iya?" Yunra menghentikan langkahnya dengan tubuh yang diputar ke arah belakang.

"Kau mau masak makan malam?" Tanya Sehun yang beru saja keluar dari kamarnya.

Yunra mengangguk. "Iya, kau mau makan apa malam ini?" Tanya Yunra balik.

Sehun menggeleng, pria itu melangkah mendekati Yunra lalu menarik tangan gadis itu untuk masuk ke dalam kamarnya.

"Aku sudah memesan makanan siap saji, beberapa jam lagi beberapa suruhanku akan mengantarkannya"

"Kenapa?" Heran Yunra.

"Aku tau kau lelah hari ini"

Yunra mengangguk mengerti, gadis itu ikut duduk di sofa yang Sehun tempati."Apa aku boleh bertanya?"

Sehun mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari iPad di pangkuannya.

"Kenapa kau tidak mempekerjakan orang suruhanmu itu untuk menjaga mansion ini? Dan juga Kenapa kau tidak mempekerjakan asisten rumah tangga?"

"Untuk apa? Mansion ini tidak perlu mendapat penjagaan yang berlebihan"

"Tapi jika ada penj~~"

Sehun menoleh ke arah Yunra. "Orang asing tidak akan pernah bisa masuk kedalam mansion ini, jadi kau tidak perlu takut untuk hal-hal yang akan mengganggumu"

Yunra mengangguk pelan dengan kerutan di dahinya. "Jadi kau akan menghubungi orang suruhanmu disaat kau membutuhkan bantuan mereka saja?" Tanya Yunra masih dengan rasa penasarannya.

Sehun hanya mengangguk, tangan pria itu bergerak mengelus pelan dari Yunra yang masih saja berkerut.

"Ada pertanyaan lagi?"

Yunra mengangguk. "Tentang asisten rumah tangga"

"Aku tidak nyaman saat ada orang asing berkeliaran di dekatku"

"Jadi karena itu orang-orang yang membersihkan mansion ini akan datang setelah kau berangkat ke kantor dan pergi sebelum kau kembali pulang?"

Sehun kembali menganggukkan kepalanya. "Sudah? Jadi berhenti berpikir keras hingga membuat dahimu terus berkerut seperti ini" Tangan Sehun masih begerak di dahi Yunra.

Yunra tak membalas ucapan Sehun, gadis itu kini menatap lekat wajah pria yang beberapa hari ini menyandang status sebagi suaminya.

Tiba-tiba Yunra teringat awal pertemuannya dengan Sehun, teringat tentang semua hal yang terjadi pada hidupnya beberapa bulan belakangan ini. Menyadari bahwa banyak hal dalam hidupnya mulai berubah dan terasa berbeda semenjak Sehun hadis di kehidupannya.

"Apa yang kau pikirkan?"

"Tidak ada" Yunra mengalihkan pandangannya ke lain arah.

Detik berikutnya tiba-tiba Handphone yang terletak di atas meja berdering.

Tangan Yunra bergerak mengambil alih Ipad di pangkuan Sehun saat pria itu mengangkat sambungan telefonnya.

"Makan malam kita sudah datang" Tangan Sehun bergerak mengambil alih Ipadnya.

GIVE ME LOVE  (OSH)Where stories live. Discover now