23. I am not Vanya, but I am Keysa

2.4K 119 12
                                    

Update nih, ada yang masih nungguin dan kawal cerita ini sampai tamat? Thankyou yaa!
Selamat membaca.

•••

Vano meringis tertahan. Cowok itu terdiam melihat Keysa yang kini cukup lihai mengobati lengannya yang berdarah. Teman-teman Vano yang melihatnya cukup heran. Karena cowok itu tidak mau dibawa ke rumah sakit.

"Dalem banget nggak tuh, anjrit bawa rumah sakit ajalah," ujar Keanu kini menatap ke arah Keysa yang telaten mengobati cowok itu.

"Nggak perlu," ujar Vano singkat. Perban dan plester itu kini terlihat sudah menempel di lengan Vano yang terluka. Keysa yang melihat itu menyunggingkan senyumannya. Ini sudah kedua kalinya cowok itu diobati Keysa.

"Yakin tuh nggak sakit?" ujar Fafa dengan wajah lebam-lebamnya.

"Ya sakitlah, Fa. Dongo ya lu, itu tuh luka," ujar Keanu menepuk jidatnya melihat betapa gobloknya seorang cowok di sampingnya yang menjabat sebagai sahabatnya ini.

"Greget sama si Artha ngapain si pansos terus kayak gitu, tetep aja kalah ya kali." Ucapan Fafa kini diangguki Keanu.

"Mereka cuma pengen nggak tersaingi, sekalinya mikir kalo Vano itu lemah," ujar Elang kini berbicara. Radit menatapnya dengan wajah terkekeh.

"Hahaha," ujar Chiko kini menatap Keysa dalam diamnya. Cowok itu mengulas senyum lalu mendesahkan napas panjang. Cowok itu kembali bungkam lagi.

"Makasih ya tadi udah nolongin gue," ujar Keysa menatap wajah Vano. Vano hanya terdiam tanpa mengangguk.

"Ke kita kok nggak ngucapin makasih, si?" ujar Chiko menatap wajah Keysa terkekeh. "Oya, makasih juga buat kalian ya udah nolongin gue juga. Gue nggak bisa bales kebaikan kalian."

"Iya sama-sama," ujar Fafa tertawa. Cowok itu menelpon Asya kalau Keysa sudah berada di markas milik gang Rajawali. Namun, cewek ini terus saja mengoceh hingga tidak ada kata-kata yang bisa diucapkannya.

GIMANAAAAA?

KEYSA NGGAK KETEMU UDAH GUE CARI BELUM JUGA PULANG KE RUMAHNYA.

PADA DI RUMAH GUE INI BINGUNG KEYSA KEMANA.

"Diem dah lo, cerewet banget anjir."

Panik bangsat

"Ya sabar kali, Keysa udah di markas sama kita-kita."

Dia kemana aja? Suruh dia pulang ya.

"Ntar gue ceritain lah di roomchat. Berisik!" ujar Fafa mematikan sambungan teleponnya.

Vano terdiam. Cowok itu berdiri dari duduknya. Lalu berjalan pergi meninggalkan teman-temannya.

"Mau kemana, Van?" ujar Chiko menatap ke arah Vano.

"Biasa." Chiko yang tahu akan kata biasa itu langsung maksud apa yang dikatakannya.

Keysa yang melihat itu mengernyit. Dia mengikuti langkah Vano. Saat di depan pintu, Vano merasa cewek itu mengikutinya. Lantas cowok itu menoleh lalu menghembuskan napas panjang.

"Kenapa?"

"Lo mau pulang?" ujar Keysa membuat Vano mengangkat alisnya tinggi-tinggi. "Gue ikut," ujar Keysa meringis.

"Nggak," ujar Vano dengan singkatnya. Mendengar itu Keysa mencebik kesal.

"Anterin gue pulang." Vano tanpa membalas ucapan Keysa melengos begitu saja. Seolah menulikan pendengarannya terhadap sesuatu yang dia ucapkan. Keysa semakin berdecak kesal.

KEYVANO [Selesai] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang