Part 10: Hinata is Gone

Start from the beginning
                                        

"Aku ingin kau menyerahkan teman bangsawan mu itu padaku, Nona Haruno," jawabnya.

Sakura mengambil ancang-ancang. Sementara Hinata berada di posisi kuda-kuda dengan sepasang Byakugan aktif. Keduanya berpunggungan. Seolah saling melindungi dari sisi masing-masing.

"Jangan harap! Shannarooo!" Sakura melesat maju dengan kepalan tangan. Dirinya hendak melawan pria berjubah hitam tersebut.

Namun alih-alih membalas serangannya, pria tersebut hanya menghindar. Membuat dirinya sadar jika hal tersebut hanya kecohan semata.

Sementara Hinata di kepung oleh tiga pria berjubah hitam yang tiba-tiba muncul dan menyerangnya bersamaan, membuat dirinya sedikit kewalahan.

"Hakke so kaiten!"

Hinata berputar, menciptakan jutsu pelindung tubuh khas Klan Hyuuga yang terbuat dari cakra. Membuat tiga orang berjubah yang menyerangnya melompat mundur yang salah satunya melompat ke dahan pohon.

"Dia sangat lemah. Apa benar dia target kita?" tanya salah seorang pria yang berdiri di atas dahan pohon.

"Dia hanya menahan diri. Lihat saja nanti, kita akan merubahnya," jawab salah satu temannya.

"Siapa kalian sebenarnya?!" teriak Hinata pada pria berjubah hitam tersebut.

"Anda sudah mengenal kami, Hime-sama. Kami adalah Shitenshounin, empat arah surgawi dari Takumi no Sato, desa pengrajin."

Hinata terkejut, namun dia bisa mengendalikan rasa terkejutnya. Sekarang bukan waktunya untuk terkejut. Dirinya harus bisa kabur dari mereka dan segera menemukan Sakura.

"Kalian, para klan bangsawan yang memiliki jutsu unik menganggap kami, pengrajin senjata shinobi tidak berguna! Klan Aburame menganggap kita tidak dibutuhkan. Klan Akimichi merasa senjata kami kurang memuaskan. Dan ayahmu, Hiashi Hyuuga bahkan memutuskan kontrak kerja samanya dengan kami yang sudah berjalan hampir sepuluh tahun. Dan sekarang, waktunya Shitenshounin membalas dendam. Kalian tiga klan bangsawan akan merasakan apa yang kami rasakan!"

Salah satu dari mereka berteriak penuh emosi dan diakhiri dengan tawa keras yang terdengar menyedihkan. Membuat Hinata kebingungan akan pernyataan pria berjubah hitam tersebut.

"Sekarang waktunya," gumam salah seorang pria tersebut.

Dirinya maju, menghadapi Hinata sendirian menggunakan taijutsu. Hinata tidak ingin kalah, dia berusaha sekuat tenaga membalas semua serangan yang diterimanya.

Tiba-tiba, mata pria tersebut berubah warna menjadi merah. Hinata yang memang sedang menatap pria tersebut langsung terkaget dan tak menyadari pukulan yang dilayangkan kepadanya.

Hinata sedikit terpental. Dirinya bisa merasakan jika kepalanya pusing. Pandangan matanya kabur. Hingga akhirnya tubuhnya jatuh di atas tanah karena kehilangan kesadarannya.

Namun, sebelum dirinya pingsan ia masih bisa melihat sosok Sakura yang berjalan bersama pria tadi. Pria pertama yang menyerang dirinya dan Sakura menggunakan kunai.

Apakah Sakura tertangkap? Jika iya, kenapa dia terlihat berjalan seperti biasa dan bukannya memberontak.

Dan apakah itu sebuah tawa panjang? Hinata tidak kuat memikirkannya. Ia hanya bisa menyimpulkan dua hal, dia dijebak dan yang kedua dia terkena genjutsu dari sebuah mata merah yang jelas bukan Sharingan itu.

"Kalian berhasil ?"

"Aku memberikan genjutsu padanya. Dia akan sadar nanti malam."

"Hm, kerja bagus. Bawa dia bersama rekan Akimichinya, kita tinggal menculik pewaris Klan Aburame dan semuanya selesai."

Mereka bertiga mengangguk. Sedangkan Sakura hanya bisa tersenyum senang. Walaupun dalam hatinya dia sedikit cemas.

"Terima kasih, Nona Haruno. Kami akan merahasiakan ini."

"Kalian tetaplah musuhku. Setelah ini, jika kita bertemu aku tidak akan sungkan untuk menyerang kalian."

"Terserah padamu. Kami pergi."

Keempat pria berjubah hitam tersebut pergi dengan salah satunya menggendong Hinata di pundak. Sakura sedikit merasa kasihan pada Hinata.

Namun, ego tetaplah ego. Dirinya hendak menyingkirkan Hinata dengan cara licik. Beruntung dirinya bertemu dengan ketua Shitenshounin yang mengajaknya bekerja sama.

"Aku terpaksa, Hyuuga. Aku ingin kau tidak mengganggu diriku dengan Sasuke-kun lagi."

Sakura berjalan menuju penginapan dengan langkah terseok. Beruntung dirinya berpura-pura dikalahkan oleh anggota Shitenshounin tadi, sehingga beberapa tubuhnya ada luka memar dan goresan.

Dirinya bahkan berpura-pura menangis agar nanti Sasuke dan Naruto percaya jika dirinya dan Hinata diserang oleh kelompok Shitenshounin dan berakhir dengan Hinata diculik.

Bahkan, Sakura terlalu senang untuk sekadar bertanya apa tujuan mereka yang hanya menculik pewaris klan bangsawan.

Dan Sakura tidak tahu, tindakannya adalah boomerang bagi dirinya sendiri dan juga desa Konoha.

▫️▫️▫️
TBC

Red String [End]Where stories live. Discover now