Chapter 1

32.3K 2.2K 154
                                    

Hidupku ini...

Beberapa kendaraan mulai menghentikan mesinnya, beberapa orang yang berlalu lalang sedetik yang lalu pun turut menghentikan langkah mereka, dalam sekejap keramaian mulai mengelilingi sesosok tubuh yang terbaring diatas jalanan aspal dengan darah mulai menggenang disekitarnya. Beberapa orang tampak segera mengeluarkan smartphone mereka, menelepon seseorang dengan wajah panik mereka meskipun sebenarnya mereka tak mengenal pemuda yang tengah terbaring sekarat tersebut. Beberapa orang lainnya menatap iba pada si pemuda yang tampaknya baru berusia belasan tahun tersebut.

Kenapa selalu dipenuhi kemalangan?

Beberapa saat kemudian, sirine mobil ambulan mulai terdengar mendekat seiring dengan nafas sang pemuda yang mulai memendek hingga akhirnya benar-benar berhenti.

Apakah akhirnya kematian benar-benar akhir dari diriku?

.
.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.


"Renjun!"

"Oh! Ya!?"

Pemuda manis yang masih dalam balutan seragam sekolahnya itu tersentak, membelalakkan kedua matanya saat sebuah telapak tangan mendarat di dahinya.

"Demam? Kenapa kemari? Harusnya kau pulang saja, aku pasti mengizinkan kok~"

Renjun menghela nafas kemudian menggelengkan kepalanya pelan, "Tidak bisa Hyung, aku harus bekerja dan mengumpulkan uang. Yah setidaknya sampai aku bisa mengumpulkan cukup uang untuk mendapat tempat tinggal, mengingat sebentar lagi usiaku cukup untuk tidak menjadi tanggungan panti asuhan lagi."

"Astaga bocah ini," Jungkook, sang pemilik cafe sekaligus senior Renjun menyentil pelan dahi juniornya itu. "Kau pikir bos mu itu siapa? Sudah pulang saja sana. Aku tetap akan membayarmu tenang saja," ucapnya sembari mengangkat jempolnya.

"Tapi--"

"Shut! Tidak ada tapi, cepat pulang saja karena aku mau membuka cafe ini."

Renjun menghembuskan nafasnya sekali lagi, kemudian mengangguk dan menarik ranselnya. "Maafkan aku Hyung, aku pulang dulu."

"Iya iya, hati-hati di jalan."

Renjun tersenyum kecil sebelum dirinya benar-benar melangkah keluar dari tempat kerjanya tersebut. Di luar, ia melirik sejenak keatas langit malam yang benar-benar bersih tanpa awan dan hanya menyisakan milyaran bintang yang bertabur diatas kepalanya.

Benar-benar malam yang damai.

Beberapa orang tampak berlalu-lalang, sibuk dengan urusan masing-masing di tengah jalanan kota Seoul yang masih tampak ramai bahkan di malam hari sekalipun.

I'm A Princess/Noren (End) ✔Where stories live. Discover now