Part 9 : Haruno Sakura

Start from the beginning
                                        

"Kakashi-sensei memberiku kabar jika Chouji berhasil diculik. Tadi malam, tepat saat kita sampai di sini. Lagi pula, apa yang akan kelompok penculik itu ambil dari seorang Akimichi?" ucap Sakura disertai wajah keheranannya.

Sakura benar. Apa yang dimiliki oleh seorang Akimichi hingga kelompok itu nekat menghadapi sang ketua klan, Akimichi Chouza, sendirian.

Sasuke membalas, "Mereka mengincar pewaris keturunan klan bangsawan."

Tiga orang nampak terkejut. Terlebih Hinata. Dia adalah seorang pewaris keturunan klan bangsawan Hyuuga. Dalam nadinya terdapat darah keturunan Hamura Ootsutsuki, sang anak bungsu dari Kaguya Ootsutsuki.

"Hinata-chan, kau baik, 'kan?" tanya Naruto khawatir. Pasalnya sang gadis langsung terdiam dengan raut wajah tegang setelah Sasuke mengucapkan usulannya.

Hinata menggelengkan kepalanya, berusaha menghalau pikiran buruk yang tiba-tiba singgah. "Ne, aku baik-baik saja. Tak perlu khawatir berlebih, aku bisa menjaga diri."

Sakura menghela napas. Sebenarnya dia heran, bagaimana Sasuke bisa mengetahui jika kelompok penculik itu mengincar ahli waris klan bangsawan. Apa Sasuke sudah bertemu mereka tadi malam? Atau kemarin?

"Sasuke-kun, bagaimana kau bisa tahu jika mereka mengincar keturunan klan bangsawan?"

"Aku mendengarnya. Ada alasan khusus kenapa Kakashi-sensei mengikutsertakan anggota lain. Dia sudah curiga sejak lama," terangnya.

Sasuke menjadi sedikit was-was. Bagaimana pun Hinata adalah tanggung jawabnya. Jika Hinata terluka sedikit saja, dirinya bisa dihakimi Klan Hyuuga sepulang dari misi ini. Dan Sasuke tidak ingin dicap sebagai suami tak bertanggung jawab.

"Pastikan lensa mata palsumu tetap terpasang Hinata-chan. Byakugan adalah simbol jika kau adalah seorang Hyuuga. Dan pewaris utama selalu memiliki aura yang menawan. Bahkan, Kurama dalam diriku mengangguk setuju." Naruto berucap panjang. Membuat Sakura sedikit jengkel pada Hinata. Lagi-lagi dia mendapat perhatian. Jika memang mereka mengincar klan bangsawan. Kenapa Hinata harus ikut, bukannya diamankan di Kediaman Hyuuga?

"Kakashi-sensei mengirim kita ke sini karena kelompok itu sering terlihat di sebelah barat desa ini. Aku dan Sasuke akan melihatnya. Sakura, Hinata, kalian pergi berkeliling desa dan cobalah cari petunjuk.

Aku yakin mereka akan tetap mengawasi kita berempat. Bagaimana pun kita adalah orang asing. Terlebih aura kalian berdua yang memang pewaris klan bangsawan. Terutama kau, Hinata-chan. Kau adalah seorang Hyuuga," ucap Naruto tegas.

"Dia adalah Uchiha. Namanya Uchiha Hinata." Sasuke membalas tidak kalah tegas. Seenaknya mengatakan Hinata adalah Hyuuga. Padahal jelas-jelas Hinata telah menjadi Uchiha.

Sementara Sakura dan Naruto melongo tak percaya. Sasuke mengakui Hinata adalah istrinya. Dan dia mengakui jika Hinata adalah Uchiha. Ini sungguh ajaib!

Naruto dengan hebohnya berteriak kesetanan. Melupakan image apik yang baru saja ia bangun saat berunding serius beberapa menit yang lalu.

"Temanbku akhirnya sadar!"

Hinata menunduk. Tak merespon ucapan frontal Naruto. Sama seperti Hinata, Sakura juga menunduk. Berbeda dengan Hinata. Sakura menunduk bukan karena bingung, namun ia menangis.

"Eh, Sakura-chan! Maafkan aku, aku hanya terlalu senang." Naruto berujar lembut. Bodohnya dia malah berbicara yang tidak-tidak.

"Tak apa. Aku akan melupakan Sasuke-kun."

Kali ini, mereka dibuat terkejut oleh Sakura. Bahkan, Hinata yang awalnya menunduk langsung mengangkat kepalanya menatap Sakura yang tersenyum dengan air mata.

"Aku jahat, aku tahu itu. Aku mengacaukan pernikahan kalian. Aku penyebab Hinata masuk ruang sakit. Aku penyebab Klan Hyuuga menanggung malu. Aku minta maaf hiks hiks. Maafkan aku.

Aku tahu, Hinata bahkan sampai berlutut di depan Hiashi-sama agar Klan Hyuuga membebaskan ku. Aku minta maaf, hiks gomen ne."

Hinata berdiri, menghampiri Sakura dan memeluknya. "Tak apa. Aku sudah sering berlutut di depan Tou-sama. Itu tidak masalah."

"Kena kau!"
"Sungguh kau memaafkan ku, Hinata?" Tanya Sakura pelan.

"Bukan masalah."

Hinata, kau hanya tidak tahu. Kejahatan kadang harus kita lakukan agar membuat orang jera.

Naruto tersenyum sangat lebar. Sementara Sasuke hanya menatap datar Sakura. Sakura tidak mungkin melepaskan Sasuke begitu saja bukan? Seharusnya, Hinata menaruh sedikit curiga. Bukan langsung tersenyum dan memaafkan sikap Sakura yang membuatnya tidak punya martabat karena berlutut di hadapan ayahnya sendiri.

Hinata yang terlalu bodoh atau Sakura yang terlalu pintar?

"Sasuke-san, ada apa denganmu?" tanya Hinata saat melihat raut wajah Sasuke yang kelewat datar.

"Tidak. Aku hanya mengekspresikan rasa senang ku," balas Sasuke datar tanpa senyum sedikit pun.

Hinata hanya tersenyum dan mengangguk. Mungkin Sasuke terkejut. Itulah pikir Hinata.

️▫️▫️
TBC


Red String [End]Where stories live. Discover now