"Setelah aku menemuinya kemarin, sepertinya Rize memang menuruni sifat ayah. Sangat mirip, bahkan mata kalian sama. Dia juga suka memerintah," Jaehyun tertawa sendiri saat mengingat Rowoon yang dipetintah se-enaknya oleh Rize.

"Begitukah. Ah, ayah jadi semakin merindukannya. Ia tumbuh besar jauh dari dugaan ayah. Sangat cerdas dan berbakat. Bahkan saat ia duduk dibangku sekolah menengah pertama Rize bisa merancang bentuk bangunan yang terbilang rumit."

Tuan Yoon kembali terdiam, sungguh penyesalan yang ia rasakan memang tak akan pernah usai. Mengingat sang putri tumbuh cerdas tanpa bimbingan darinya membuat penyesalan tersebut semakin besar. Ia selalu mengingat bagaimana ia memerlakukan Rize saat kecil dulu, namun sekarang Rize tumbuh dengan luar biasa tanpa dirinya. Ia yakin putrinya berjuang sangat keras untuk itu.

"Ya aku ingat. Ayah akan sangat terkejut nantinya saat mendapati rumah kita yang penuh dengan piala." 

"Lalu bagaimana dengan hari-harinya? Apa dia punya banyak teman di sekolah."

Jaehyun sedikit terkejut mendapati pertanyaan tersebut dari ayahnya. Bagaimana ia akan menjelaskan tetntang dinginnya sikap Rize pada semua orang termasuk dirinya.

"Rize anak yang populer, banyak yang mengenalnya. Bahkan anak dari sekolah lain juga mengenalnya tapi__

Dahi Tuan Yoon mengerut penasaran karena Jaehyun yang menggantung kalimatnya.

"Tapi?" ulang Tuan Yoon.

"Tapi Rize tidak mempunyai banyak teman, ia terlalu menutup diri kepada semua orang. Rize hanya menghabiskan waktu sendirian didalam perpustakaan, saat liburanpun dia hanya akan mengurung dirinya di dalam kamar. Sikapnya begitu dingin terhadap orang luar. Bahkan Rize jarang tersenyum,"

Dada Tuan Yoon terasa nyeri mendengar hal tersebut, ia tidak pernah tahu jika sang putri akan menjadi seorang yang menutup diri dari dunia luar. Mungkin itu akibat dari perlakuannya dulu, pasti putri kecilnya ketakutan jika akan mengalami hal yang sama.

"Tapi ayah tidak perlu khawatir, Rize sudah dewasa. Bahkan gadis nakal itu sudah punya kekasih sekarang."

"Tetap saja Jae dia__ tunggu dulu. Kekasih!? Pacar maksudmu!?

Jaehyun mengangguk sambil tersenyum jahil, lucu rasanya mengetahui sang adik sudah menjadi seorang remaja dan memunyai kekasih. Bahkan ia sendiri juga terkejut.

"Siapa yang berani mendekati putriku? Kau tahu orangnya? Jae, kenapa kau biarkan itu. Ingatlah Rize pernah punya kenangan buruk tentang laki-laki, Rize punya trauma Jaehyun."

"Tenanglah ayah, ayah tidak perlu khawatir. Jaehyun sudah meminta beberapa orang suruhan Jaehyun untuk mencari informasi tentang pemuda itu. Jaehyun rasa dia orang baik, ia juga berprestasi seperti Rize."

Meski putranya mengatakan hal drmikian tetap saja sebagai seorang ayah akan merasa cemas. Ia tidak akan membiarkan sang putri kembali merasakan luka, ia tidak akan pernah sanggup jika hal itu kembali menimpa putrinya.

"Siapa namanya?" tanya Tuan Yoon dengan raut serius.

"Jeon Jungkook." jawab Jaehyun sambil mengulurkan selembar foto pada ayahnya.

Tuan Yoon mengamati foto itu dengan intens. Hal seperti ini tidak ingin ia anggap remeh, ia tidak ingin melakukan kesalahan yang sama dan membiarkan Rize dekat dengan sembarang orang.

"Jaehyun, kirim dan suruh orang-orang terpercayamu untuk menyelidiki anak ini," kata Tuan Yoon tegas lalu berdiri dari duduknya.

Jaehyun ikut berdiri mengikuti sang ayah. Dan kalimat terakhir dari ayahnya membuat ia sedikit merasa cemas.

IfYou''dWhere stories live. Discover now