"Jadi kau baik padaku karena merasa kasihan?" ujar Rize sambil menunjukkan senyum miring, berusaha terlihat tidak terpengaruh dengan ucapan Jungkook yang kelewat manis.

Genggaman pada bahu Rize merosot secara perlahan. Jungkook tidak mentangka jika Rize samaa sekali bulum percaya padanya. Apa ia terlihat seperti orang yang tak punya hati hingga gadis yang ua sukai berpikir seburuk itu tentang dirinya?

"Sampai kapan kau akan berpikiran buruk padaku?" kata Jungkook terluka.

"Baik, jika perlakuanku ini menyinggungmu. Aku akan pergi."

Jungkook pun berbalik pergi. Merasa percuma berada disana jika Rize sendiri bergarap dirinya menjauh. Ia juga tidak ingin keadaan Rize memburuk jika ia retap berada disana. Jadi pergi adalah pilihan terbaik sekarang.

Namun belum sepat ia melangkah menjauh, Rize sudah memegangi ujung baju seragamnya. Hingga mengharuskan ia untuk berbalik.

"Maaf." itulah yang keluar dari bibir pucat Rize yang sedikit gemetar.

Gadis itu sediri tidak mengerti kenapa bisa ia menghentikan Jungkook yang akan pergi. Keadaan akan lebih mudah jika Jungkook benar-benar menginggalkannya sendirian, entah apa yang terjadi padanya hingga tanpa sadar ia memagangi ujung baju milik Jungkook. Lalu sekarang ia dibuat semakin bingung harus mengatakan apa setelah Jungkook sudah berbalik menghadap dirinya lagi.

"Aku tidak bermaksud menyinggung atau menolak kebaikanmu. Aku hanya takut ... aku takut kembali jatuh hanya karena aku kembali memercayai orang lain,"

Rize menggigit bibirnya kuat. Degup jantungnya mulai memasuki tahap yang tidak normal, sangat cepat hingga ia merasa gugup dan tanganya mulai basah karena keringat.

"Sekali lagi aku minta maaf, aku tidak seharusnya bilang seperti itu. Aku tidak__

Belum sempat Rize menyelesaikan perkataanya, Jungkook sudah menarik tubuhnya masuk kedalam pelukan. Tentu Rize terkejut bukan main hingga melrbarkan mata, siapa yang akan menyangka Jungkook akan memeluknya begitu erat.

Bahkan karena terlalu dekat, sekarang Rize bisa merasakan detak jantung Jungkook yang sama menggilanya. Rize masih tidak bisa berkutik dalam pelukan Jungkook, hanya berdiam kaku tak melakukan apapun.

Ditengah pelukan Jungkook berbisik pelan pada Rize sambil menusap penuh sayang pucuk kepala Rize. Sama sekali tidak peduli bajunya yang ikut basah karena pelukan tersebut.

"Kalau begitu mulai sekarang belajarlah percaya padaku. Aku akan sangat senang jika kau mau membagi luka itu denganku. Jangan takut, aku disini."

Mereka berdua hanyut dalam pelukan yang menghantarkan rasa hangat serta debaran tersebut. Rize begitu menikmati perlakuan Jungkook, lalu ikut membalas pelukan itu.

Jungkook tersenyum mendapati tangan Rize yang sudah melingkari perutnya, merasa senang secara berlebihan. Jungkook tidak tahu jika sekarang Rize tengah memejamkan mata sambil menikmati detak jantung Jungkook yang menggila sambil menghirup aroma wangi dari tubuh Jungkook yang menenangkan.

Dan disinilah Rize ikut tersenyum. Ia sudah memutuskan untuk mulai percaya pada Jungkook. Dan membuka diri pada pemuda ini.

"Terimakasih." bisik Rize dalam dekapan yang dibalas anggukan oleh Jungkook.

-oOo-

Di dalam gedung kantor yang tengah sibuk Jaehyun berjalan begitu gagah dan berwibawa, melewati seluruh pekerja kantor yang menyapanya sambil membungkuk penuh hormat. Namun karena tidak ingin membuang waktu untuk segera menemui ayahnya, Jarhyun hanya membalasnya dengan senyuman.

IfYou''dDonde viven las historias. Descúbrelo ahora