Tangan Rize yang terdiam di antara sisi tubuh kini telah digenggam hangat oleh Jungkook. Jungkook menuntun Rize dari depan, namun Rize justru terdiam melihat aksi Jungkook. Tidak tahu lagi harus apa karena apa yang dilakukan Jungkook sangat jauh dari perkiraanya.

Saat sudah sampai didalam ruangan Jungkook dengan sigap mengambil handuk kering dan memberikan hot pac pada Rize. Jungkook sama sekali tidak mengerti dengan jalan pikiran Rize, bagaimana bisa gadis itu membiarkan dirinya basah dan kedinginan. Tapi Jungkook juga tidak terlalu heran mengingat jika Rize suka dengan hujan.

Setelah mengambil dua handuk, Jungkook mengenakannya pada bahu Rize dan yang satu lagi ia gunakan untuk mengeringkan rambut gadis itu, Jungkook tidak mau Rize demam. Dengan telaten Jungkook menggosokkanya diatas kepala Rize yang basah, mulai dari atas kepala hingga ujung rambut gadis itu.

Lagi-lagi Rize hanya bisa terdiam menerima seluruh perlakuan manis dari Jungkook. Masih terpaku dan terkejut secara bersamaan, karena ia berpikir kenapa Jungkook masih bersikap biasa saja terhadap dirinya.

Mata almondnya tak bisa lepas dari sosok yang tengah memerhatikan dirinya dengan perlakuan begitu lembut. Mengamati dengan seksama bagaimana Jungkook bertindak sangat baik, membuat Rize sedikit tersentuh.

Masih dengan kesibukannya membantu Rize, gerakannya tangannya terhenti kala Rize menggenggam lengannya yang mengharuskan ia menatap sosok yang lebih pendek darinya itu.

"Jungkook." panggil Rize masih memegang lengan Jungkook.

Jungkook berkedip beberapa kali mendapati wajah pucat itu menampakkan ekspresi yang berbeda.

"Ya? Ada apa? Kau kedinginan? Butuh selimut ... atau ingin aku ambilkan sesuatu yang hangat?"

Rize menggeleng pelan lalu menurunkan tangan Jungkook dari atas kepalanya.

"Tidak, bukan itu. Kenapa kau masih baik padaku?"

Dahi Jungkook mengerut dalam, memang apa yang salah dari tindakanya. Bukankah seharusnya Rize merasa senang jika ada yang membantunya?

"Apa maksudu? Memangnya kenapa. Tidak mungkin aku membiarkanmu kedinginan seperti ini."

Rize lagi-lagi menggeleng dan menundukkan kepalanya. Ia semakin tidak mengerti dengan reaksi yang Jungkook tunjukkan padanya. Karena pada kenyataanya Jungkook samasekali tidak menjauh seperti yang ia harapkan.

Tidak jauh berbeda Jungkook pun merasa aneh dengan Rize. Gadis itu mendasak memberikan pertanyaan yang tidak masuk akal. Padahal niat Jungkook sudah sangat baik dengan membantu seorang teman.

"Kenapa kau tidak menjauh seperti yang lain meski aku sudah memberitahu kebenaran tentang diriku. Tidakkan seharusnya kau jijik dan menjauh?"

Jungkook benar-benar tercengang setelah mendengar apa yang Rize katakan padanya. Mana mungkin ia melakukan hal itu, bahkan ia juga tidak menjauh saat tahu tentang masalalu Yoongi. Lantas kenapa ia harus melakukan hal yang berbeda pada Rize? Itu sama sekali tidak masuk akal.

"Kenapa kau berpikir seperti itu? Mana mungkin aku melakukan itu padamu."

Jungkook menghela napas dan memejam sesaat kemudian memegangi kedua bahu Rize, sedikit membungkuk agar posisi keduanya sejajar.

"Dengar. Aku tidak peduli tentang seburuk apa masalalumu, itu tetaplah dirimu. Hanya karena aku tahu tentang hal buruk yang menimpa dirimu jangan kau pikir aku akan menjauh. Justru aku ingin melindungimu sekarang.

Ketulusan dapat Rize rasakan dari tatapan serta kata-kata Jungkook. Namun ia tidak ingin percaya semudah itu, ia tidak mau memercayai seseorang lalu hancur untuk yang kedua kalinya.

IfYou''dWhere stories live. Discover now