Part 30 [Poor Rabbit]

Start from the beginning
                                    

Hufh!

Yuda menghembuskan napasnya yang terasa sesak di dada. Bagaimana tidak sesak, adiknya yang begitu berharga dengan gampangnya jatuh ke tangan Arli, Big Boss-nya itu. Mencintainya, memujanya sedangkan Arli jelas sekali Yuda tahu hatinya untuk siapa, hanya Shelly.

"Kenapa kau keras kepala Yunka! Dia tidak menginginkan kau seperti kau menginginkan dia!"

"Jangan sotoy kak!" balas Yunka dari dalam kamar mandi. "Lihat kan kami abis ngapain! Itu artinya Arli dan aku saling menginginkan juga saling mencintai! Tau kakak!"

Yuda tersulut emosi dia rasanya sudah tidak tahan lagi ingin memberitahukan status Arli yang sesungguhnya.

"Cinta!" pekik Yuda nyaring ke arah pintu. "Kau pikir Arli cinta dengan kau hah!"

Ceklik!

Yunka sudah keluar dari kamar mandi dengan pakaian formalnya yang terlihat elegan memperlihatkan bagaimana sempurnanya kaki mulus dan dada busungnya itu tapi raut wajahnya terlihat masam.

"Apa sih maksud kakak jelaslah Arli cinta dengan aku!" jawabnya percaya diri.

"Denganmu? Atau dengan tubuhmu?" suara Yuda tidak lagi meninggi tapi terdengar datar.

Degh!

"Kakak!" suara Yunka tertahan di tenggorokan. Suaranya tidak bisa keluar, dia tidak sanggup menjawab pertanyaan sesederhana itu.

"Pernah Arli bilang dia mencintaimu?"

"Itu...," Yunka gelagapan dia tidak sanggup bicara lagi.

Yunka mengingat semua memori tentang dirinya dan Arli selama ini. Hasilnya tetap sama. Tidak pernah ada kata cinta di antara mereka berdua.

"Benarkan?" tanyanya lagi.

Yuda sudah mengerti, memahami, bagaimana semua wanita yang di kenalnya dengan mudah memberikan tubuh mereka untuk Arli.

Tidak perlu menggunakan sihir apapun, cukup dengan nama belakang keluarganya, wajahnya yang bag dewa, sikap wibawanya, dan suaranya yang tegas itu. Maka cewek model seperti apa pun akan jatuh di tangannya. Dengan mudah tidak perlu menggunakan kata-kata sakral 'I love you'.

Kecuali satu wanita yang tidak mudah Arli raih, hanya satu. Walaupun kini wanita itu sudah terikat seumur hidup dengannya tapi wanita itu sangat sulit di taklukan seorang Arli. Dialah Shelly. Istrinya sendiri.

"Yunka buka matamu sekali saja dan dengerin kata-kataku ini lalu silakan berasumsi sendiri. Big Boss tidak akan pernah bisa kau gapai ada jarak pemisah yang sangat kuat di antara kalian."

"Maksudnya?" cicit Yunka pucat pasi.

"Perhatikan saja jari manisnya dan kau akan tau," ucap Yuda dengan suara datarnya yang terdengar lembut.

Apa?

Yuda tidak lagi melanjutkan pembicaraan siang yang terasa panas itu dia memilih pergi meninggalkan Yunka yang terus saja berkutat pada pikirannya.

***

Pukul 16.36 wib
--Manssion Arli--

Arli baru melangkah masuk ke dalam manssion super mewahnya. Hal pertama yang ditanyakan Arli pada penjaga pintu utama adalah istrinya.

"Di mana istriku?"

"Sudah dari siang di lantai tiga Big Boss. Mungkin di kamar Big Boss," jelas penjaga pintu tersebut sambil menundukkan kepalanya.

Project Big Boss / PBB [END]✅Where stories live. Discover now