Empat penjaga tersebut ragu. Namun, setelah melihat pakaian Sasuke, Naruto, Hinata, dan Sakura yang cukup lusuh ditambah jubah hitam, akhirnya penjaga tersebut percaya jika mereka adalah pengembara.
"Kalian, ikut kami ke tempat ketua desa. Beliau yang akan memutuskan apakah kalian boleh singgah atau tidak," jawab salah satu penjaga dengan seragam biru hitam.
Sasuke berusaha meredam emosi. Tidakkah mereka lihat jika Hinata sudah sangat kelelahan? Gadis itu nampak gemetar. Seolah memaksa menopang tubuhnya sendiri.
"Apakah kalian memiliki penginapan? Istriku kelelahan dan butuh istirahat. Biarkan mereka berdua yang ikut denganmu," ucap Sasuke.
"Baiklah Tuan. Mari ikut saya, sisanya dimohon pergi ke tempat ketua desa," jawab salah seorang penjaga.
Sasuke berjalan di samping Hinata yang menunduk. Dia mengikuti langkah kaki seorang laki-laki paruh baya di depannya yang sedang menunjukkan jalan menuju penginapan.
"Arigatou," ucap Hinata sambil membungkukkan tubuhnya.
Laki-laki paruh baya tersebut hanya mengangguk. Dia kemudian pergi setelah melihat Sasuke dan Hinata memasuki penginapan.
"Tidurlah! Besok kita akan melakukan penyelidikan. Aku ingin berkeliling dulu."
Hinata mengangguk. Dan Sasuke memutuskan berbalik menuju pintu penginapan. Dia akan melihat-lihat desa ini sebentar sebelum melakukan penyelidikan.
"Sasuke-san!"
Sasuke berhenti berjalan. Dia sedikit memiringkan kepalanya seolah menjawab 'ada apa'.
"Arigatou. "
Sasuke tak menjawab. Dia kembali berjalan, menggeser pintu dan keluar dari penginapan.
Hinata itu, suka sekali berucap terima kasih. Padahal, Sasuke hanya menggendongnya. Hinata itu ringan. Tidak seperti Juugo. Dia menggendong Hinata hanya agar tidak memperlambat perjalanan. Lagipula, Hinata itu istrinya.
"Waspadai mereka berempat. Gadis itu memiliki aura khas Klan Hyuuga. Aku yakin dia menyembunyikan byakugan miliknya dibalik lensa mata ungu itu."
Sasuke menghilangkan diri. Jadi ini yang Kakashi maksud. Teror penculikan di mana mangsanya adalah orang-orang yang memiliki darah keturunan bangsawan.
Setahu Sasuke, bukan hanya Klan Hyuuga saja yang merupakan klan bangsawan. Klan Uchiha, Akimichi, dan Aburame juga klan bangsawan.
Apakah mereka ada kaitannya dengan upaya penculikan Chouji tempo hari? Semua orang tahu, Klan Akimichi terkenal akan kekuatannya yang hebat dan besar. Hanya shinobi tingkat jounin saja yang bisa menandingi kekuatan Klan Akimichi. Dan Sasuke menyimpulkan, orang yang menculik Akimichi Chouji bukanlah shinobi biasa.
Jadi, apakah target mereka adalah Uchiha Hinata?
Baka!
Sasuke baru saja meninggalkan Hinata sendirian di penginapan tanpa pengamanan sedikit pun. Bagaimana ia bisa seceroboh ini?
Bahkan saking kalapnya, Sasuke pergi menggunakan portal miliknya untuk mempersingkat waktu. Dengan tergesa dirinya menggeser pintu penginapan saat tiba di depan kamar miliknya dan Hinata.
' Sreett '
"Hina--"
"Hakke Rokujuyan Sho!"
"Aaargh!"
Uchiha Sasuke terpental hingga menabrak dinding penginapan. Sementara Hinata, dirinya tengah menutup mulutnya kaget setelah tak sengaja memukul suaminya sendiri.
"Astaga! Apa yang aku lakukan?"
"Sasuke-san, kau baik-baik saja?"
Hinata berusaha membantu Sasuke bangun. Beruntung pukulan Hinata sedikit meleset, bukan tepat di inti cakranya. Jadi tubuh Sasuke tidak benar-benar terkunci.
"Bodoh! Aku tidak bisa bergerak. Kau mengunci tepat di sebelah kiri inti cakra ku."
Hinata panik nyaris menangis. Akhirnya dia menggelar futon tepat di samping kiri Sasuke yang setengah terduduk. Sasuke tak bisa banyak bergerak, sebagian aliran cakra-nya mulai terhenti.
"A-ano Sasuke-san, t-tidurlah di sini. B-besok cakra mu akan,--kembali pulih," ucap Hinata terbata. Bicaranya kali ini benar-benar gagap tanpa ampun. Entah Sasuke paham atau tidak.
Nafas Sasuke memburu. Apakah istrinya tidak melihat jika ia masih menggunakan pakaian misi? Mati-matian ia menahan emosinya memuncak. Dasar gadis bodoh! Makinya dalam hati.
"Lepaskan jubah, kemeja, dan alas kakiku! Apa aku akan menggunakan pakaian misi saat tidur, huh?!"
Hinata membeo. Melepas kemeja Sasuke? Astaga, mimpi apa Hinata semalam?
"Cepat!"
Dengan gemetar Hinata melepas jubah hitam Sasuke. Alas kakinya sudah, sekarang tinggal kemejanya. Kenapa jaraknya sangat dekat dengan Sasuke? Batin gadisnya meronta ingin segera pergi. Ini terlalu dekat.
"K-kenapa kancing paling atas s-sulit sekali. Kami-sama lindungi aku."
' Sreett '
"Astaga, Teme! Sakura-chan berhenti melihat!"
Dengan gilanya Naruto menutup mata Sakura dan langsung menyeret gadis itu pergi sebelum mengamuk. Apalagi melihat posisi pasangan tersebut yang cukup--ekhem, Naruto masih polos ngomong-ngomong.
Sementara Sasuke dan Hinata hanya terdiam sambil mengamati Sakura yang meronta minta dilepaskan. Bahkan pegangan tangan Hinata pada kancing teratas kemeja Sasuke belum terlepas.
"Ck."
"Mereka berdua mengganggu. "
▫️▫️▫️
TBC
YOU ARE READING
Red String [End]
FanfictionWalaupun benang merah telah mengikat mereka berdua, kenapa kata 'terpisah' selalu mengintai hidup keduanya. Berawal dari perjodohan yang mengikat keduanya. Takdir mempermainkan hati dan perasaan mereka hingga perpisahan menjadi ujung perjuangan cint...
Part 8: Uchiha Hinata
Start from the beginning
![Red String [End]](https://img.wattpad.com/cover/195722217-64-k82083.jpg)