22

1.2K 115 17
                                    




Happy Reading♡









"Wah aku benar-benar tak menyangka jika desainer itu kau, hebat sekali."

Amerta hanya dapat tersenyum canggung mendengar ungkapan dari Guanlin, ia sedang berada di backstage bersama dengan beberapa modelnya, tak terkecuali Guanlin dan Shuhua. Ia baru ingat Shuhua itu tunangan Guanlin dan sekarang sudah sah menjadi istri Guanlin.

"Jangan di besar-besarkan, aku masih tetap kalah dengan desainer senior-senior yg lebih hebat dariku." Amerta menyesap ice cappucinonya.

"Masih bersama Renjun?"

Amerta terdiam, tentu saja hal itu membuat Guanlin merasa tak enak karena telah menanyakannya.

"Eh, maaf. Enggak usah dipikirin ta, aku hanya asal bertanya tadi."

Shuhua menyikut perut Guanlin, "kamu sih." Katanya.

Amerta menyunggingkan senyum tipisnya, "enggak apa-apa."

"NONA AMERTA, ADA YANG MENCARIMU!"

"Ah maaf sekali sepertinya kita tidak bisa berbincang-bincang lagi, next time jika kita bertemu. Aku tinggal dulu."

Amerta lalu beranjak sebelum pergi ia tersenyum manis ke Shuhua dan Guanlin.

"Dia sangat dewasa ya sekarang, berbeda sekali dengan dulu," ucap Shuhua.

"Hmm, sepertinya sifatnya juga semakin lembut dan tenang. Beruntung sekali pasti pria yg mendapatkan cinta Sora." Balas Guanlin.

Amerta menghampiri seseorang yg dikatakan staff tadi, seperti sepasang kekasih tapi siapa.

"Ekhem!" dehemnya begitu sampai.

Dua orang itu berbalik, dan begitu melihat Amerta mereka langsung melebarkan senyumnya.

"Ya ampun, Chenle, Ningning. Kok kalian bisa disini." Amerta lalu memeluk Ningning dan berjabat tangan dengan Chenle.

Mereka berdua cuma nyengir aja tanpa mau menjawab pertanyaan Amerta.

"Selamat ya ta, acaranya lancar." Ucap Ningning.

"Makasih yaa. Btw, acara apa kalian ke China. Liburan ya?" tanya Amerta.

"Nih si Chenle yg ngajak, padahal hari ini ada jadwal kuliah. Rese banget dia tuh." Ningning merenggut kesal menatap Chenle. Yg di bicarakan cuma nyengir tanpa dosa aja.

"Ya kan aku ngajakin buat refreshing, biar gk suntuk sama tugas kuliah."

Amerta hanya dapat menggelengkan kepalanya menatap pasangan kekasih di depannya ini. "Habis ini mau kemana?"

Destiny :: Huang RenjunWhere stories live. Discover now