20

1.3K 136 10
                                    





Happy Reading♡





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Sinar matahari menerobos masuk ke dalam kamar bernuansa hitam putih milik Renjun, mata obsidian miliknya perlahan mulai terbuka dan sedikit menyipit akibat terpaan sinar matahari. Ia pun bangkit dan memposisikan dirinya duduk, mengerang rendah sambil memegang pelipisnya. Rasanya sangat pusing. Mungkin efek terlalu banyak minum semalam.

Ia mengedarkan pandangannya menatap jam dinding di kamarnya, pukul sepuluh pagi. Berapa lama ia tertidur, dan jam berapa ia tidur semalam. Ia sama sekali tak mengingat hal semalam, namun samar-samar ia mengingat sesuatu.

"Huang Renjun bodoh!" gumamnya. Merutuki kesalahannya semalam karena asal main mencium Heejin. Bagaimana pula dirinya bisa membayangkan jika Heejin adalah Sora, dan ia semalam menumpahkan semua kekesalannya kepada Heejin. Renjun tak habis pikir dengan dirinya sendiri.

Ceklek!

"Oh, sudah bangun rupanya."

Renjun menoleh dan menatap kaget gadis yg sekarang sudah berjalan masuk ke kamarnya. "Heejin.. Lo, masih disini?"

Heejin hanya bergumam dan menaruh nampan yg berisi sup dan air putih di nakas Renjun, dia lalu menatap Renjun lekat.

"Maaf..." lirih Renjun.

"Sudah lupakan yg semalam. Anggap saja kamu tidak pernah melakukan itu kepadaku," ucap Heejin. "Aku tahu, kamu pasti kesal dengan kabar Amerta dan Soobin yg bertunangan."

Renjun mendecih pelan dan memalingkan wajahnya, ia sangat kesal dengan topik yg akan di bahas Heejin pagi ini.

"Jangan lupa di makan dan di habiskan, agar rasa pening di kepalamu cepat hilang. Aku mau pulang."

Renjun kembali menatap Heejin, "tumben. Mau kemana?"

"Kak Doyeon nyuruh aku ke kantor, katanya ada pekerjaan untukku."

Renjun hanya mengangguk, "ya sudah hati-hati. Dan, makasih."

Heejun mengembangkan senyumnya, Renjun mengucapkan kata terimakasih itu sangat amat langka. Ditambah nada bicaranya yg mulai melembut, dia rasa Renjun mulai terbiasa dengan kehadirannya. Oke Heejin, ingat kau berada di dekat Renjun sekarang karena ingin membantunya untuk dapat kembali dengan Amerta.

"Hmm. Kalau gitu aku pulang dulu."

Setelah Heejin pergi Renjun segera beranjak dan berniat untuk membasuh mukanya, selesai itu ia langsung melahap sup buatan Heejin hingga habis dan minum. Memang benar rasa peningnya lumayan menghilang.

Destiny :: Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang