29

668 89 18
                                    


Happy Reading♡










Song Recomended
~If it's you - cover Rose Blackpink~














"AMERTA!!"

Renjun spechless dengan apa yg dilihatnya sekarang, Amerta, gadis yg dicintainya itu sedang menangis histeris sambil memegang pecahan vas yg sudah berserakan dilantai.

"Hangyul sudah kubilang untuk tidak menaruh vas kaca di kamar Amerta!!"

"Sumpah aku benar-benar lupa Mark."

"Yang, Amerta yang ... hiks, lihat tangannya."

"Amerta, sayang ... Kamu tenang dulu ya, bisa kamu buang yg ada ditanganmu," ucap Soobin. Lelaki itu sudah berjarak satu setengah meter dari posisi Amerta.

Renjun merasa teriris melihat pemandangan ini, pikirannya menjadi melayang ke dulu. Apakah mungkin Amerta dulu juga melakukan ini saat dirinya menyakiti gadis itu.

"Hiks ... Pergii!!! Aaaaaa!!! Aku bilang pergi, kalian semua tidak tahu apa yg aku rasakan!!"

Amerta berteriak histeris dengan sebelah tangannya menjambak rambutnya asal, ditambah satu tangannya yg lain masih memegang benda tajam itu. Darahnya sudah mengalir deras dari genggaman tangannya.

"AKU CAPEK JIKA TERUS SEPERTI INI, AAAAKHH!! AKU BENCI DIRIKU SENDIRI!!"

"Aaakhh!! LEBIH BAIK AKU MATI SEPERTI KATA MEREKA!!"

"AMERTA!!"

Renjun segera berlari dan memeluk gadis itu, semua yg ada di dalam kamar itu menyaksikan tindakannya. Mungkin menurut mereka Renjun saat ini benar-benar lancang, tapi ia tak mau jika gadisnya itu melukai dirinya lebih parah lagi.

"Huaaaaa!!! Lepaskan!! Lepaskan aku!! Biarkan aku mati!!"

Amerta masih memberontak didalam pelukan Renjun tapi Renjun masih tetap mendekap Amerta dengan kencang.

"Lee Sora, ini aku Huang Renjun. Kokohmu. Kamu tenang ya sayang, jangan seperti ini. Semuanya akan baik-baik saja." Bahkan Renjun sudah meneteskan air matanya melihat Amerta seperti ini.

Entah kenapa mendengar kata yg keluar dari mulut Renjun Amerta menjadi tambah histeris tangisannya, bahkan pecahan vas yg dia gengam tadi sudah terlepas dan tangannya memeluk Renjun kencang.

"Kokoh kemana saja, hiks ... Aku tersiksa disini sendirian," lirihnya.

Renjun memeluk erat Amerta dan mengelus sayang kepala gadis itu, ia tersayat dengan ucapan Amerta tadi. Berarti gadis itu masih mengingatnya.

"Kokoh disini, kamu tenang ya sayang. Kokoh enggak akan kemana-mana." Renjun berucap lembut, air matanya juga semakin turun.

"Aku enggak mau kalau mereka kembali lagi, aku enggak mau mati seperti kata mereka ... hiks..."

Setelah mengatakan itu Amerta langsung hilang kesadaran, Renjun tentu saja sangat terkejut. Ia beberapa kali menggoyangkan tubuh Amerta yg ada didekapannya.

Destiny :: Huang RenjunWhere stories live. Discover now