[Sequel of Secret Admirer Huang Renjun.]
Menurut Renjun takdir itu lucu. Takdir yg memisahkannya dengan gadisnya dan takdir juga yg mempertemukan kembali dirinya dengan gadisnya. Baginya tujuh tahun itu bukan waktu yg sebentar untuk menemukan Lee So...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Langkah ringan milik pemuda Huang itu menapaki beberapa anak tangga, dia memposisikan tubuhnya dengan baik dan bersiap untuk melakukan pidato singkatnya. Terlalu senang ketika melihat acaranya berjalan dengan lancar dan meriah.
"Pertama-tama saya mengucapkan Puji syukur kepada Tuhan, karena berkat-Nya kita semua bisa hadir disini. Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada kalian yg begitu antusias dengan acara ini, saya tidak menyangka jika akan semeriah ini. Saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada kolega saya ini yg sudah mau membantu saya dalam acara ini, dia yg banyak sekali mengajarkan saya tentang dunia fashion. Saya sangat berterimakasih sekali dengan Anda, Nona Amerta Lee."
Gadis yg duduk di salah satu kursi tamu itu tersenyum cerah dan mengangguk menatap Renjun, oh jangan lupakan beberapa buket bunga yg sedang ia pangku. Semua itu dari Renjun, garis bawahi dari Renjun.
"Saya berpikir akan sedikit masuk ke dunia fashion karena saya cukup tertarik, dan saya berharap dapat menjalin kerjasama terus bersama Nona Amerta. Semoga kedepannya saya bisa mewujudkan ucapan saya. Dan, sekian dari saya. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada kalian yg berkenan hadir dan terimakasih untuk para model yg sudah berusaha dengan keras hingga akhir acara, serta Nona Amerta yg sudah banyak membantu saya dan mengajarkan saya di dunia fashion. Terimakasih."
Renjun membungkuk hormat, suara gemuruh tepuk tangan juga menggema di ruangan ini. Selesai berpidato Renjun turun dari panggung dan duduk di sebelah Amerta.
"Kau terlihat sangat keren Renjun." Puji Amerta.
Telinga Renjun menjadi merah mendapat pujian dari Amerta, gadis ini memang selalu dapat membuat dirinya sebahagia ini.
"Kau juga, terlihat sangat cantik."
"Hehe tidak juga, Heejin lebih cantik daripada saya. Dia berjalan ke sini."
Renjun hanya tersenyum tipis lalu menengok kebelakang, melihat Heejin yg berjalan ke arahnya dengan balutan dress berwarna merah maroon sepaha. Sepersekian detik dirinya terpana, namun ia segera menepisnya.
"Aku ucapkan selamat ya, acara kalian berlangsung dengan sukses dan meriah seperti ini."
Baik Amerta maupun Renjun menerima jabatan tangan Heejin.
"Heejin kau.. Sangat cantik."
Heejin tersipu malu, "kau bisa saja, kau lebih cantik daripada aku. Lihatlah dirimu seperti bidadari."
Dua gadis itu tertawa kecil setelah melontarkan pujian masing-masing, Renjun hanya dapat menggeleng kecil melihat interaksi mereka.
"Saya ke depan sebentar ya, ingin menemui seseorang."
