32 - Terkejut

Mulai dari awal
                                    

Jangan lupa ia memakai long dress pemberian Ares. Sangat cocok untuk tubuhnya. Dilengkapi dengan open toe ankle strap heels berwarna silver metallic.

 Dilengkapi dengan open toe ankle strap heels berwarna silver metallic

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zeaa!! Ada temen kamu dibawah. Ayo turun!!" teriak Agatha dari lantai bawah.

Bruk!

"Shit!" Zea mengumpat saat barang-barang di meja rias terjatuh karena keterkejutannya.

"Aduh pake jatoh segala. Ihhh!!" kesal gadis itu sambil merapikan dengan cepat.

Mengambil clutch hitam untuk menyimpan uang dan ponselnya, sekali lagi menatap kaca dan menyemangati diri sendiri, "Oke Zea, lo pasti bisa!"

Tuk!

Tuk!

Tuk!

Suara heels menuruni tangga menggema ke seluruh ruangan, Zea yang tadinya fokus menatap anak tangga, kini memberanikan diri menatap ke depan.

Ares, laki-laki itu tampan sekali. Memakai kemeja putih yang tidak terkancing dibagian atasnya lengkap dengan tuxedo hitam yang membentuk tubuh proposionalnya dengan sempurna.

Laki-laki itu menatap Zea perhatian, ia menyampirkan rambutnya ke atas.

"Ehm, hai!" sapa Zea canggung seraya mengangkat satu tangannya rendah.

"Perfect," desis Ares pelan seraya tersenyum tulus. Matanya tak lepas sedetikpun dari Zea. Seolah ada magnet yang menarik laki-laki itu untuk terus menatap wajah cantik Zea.

"Cantik banget anak mama!" Agatha mengecup kening Zea dengan sayang. "Kok kamu gak pernah bilang sama mama kalo deket sama Ares?" tanyanya sambil menatap mereka berdua bergantian.

"Mama kenal sama Ares?" Zea bertanya bingung.

"Ya kenal dong! Anak Athena yang terkenal ketampanan dan keahliannya untuk menjadi penerus perusahaan Aldevaro. Seluruh jaringan perusahaan Indonesia udah tahu Ares, bahkan mereka yang kepo dan mencari info tentang dia. Kamu hidup zaman apa sih?" Agatha berkata sambil menepuk lengan Zea.

"Gak segitunya tante, Ares masih SMA hehehe." Laki-laki itu tertawa kecil. "Yaudah kalian mau pergi nih?" kata Agatha sambil menaik-turunkan alisnya, menggoda mereka.

"Iya, Ma." Pipi Zea bersemu kecil. Apa-apaan nih?!

"Iya tante, boleh kan Zea pergi sama saya?" ucap Ares yang tersenyum lebar. Agatha balik memandangnya dengan penuh arti. "Boleh, Ares jaga Zea ya?"

ANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang