21. Tentang Kaisar

398 64 2
                                    

Tolak ukur kebahagiaan seseorang bukan berdasarkan apa yang sudah dia raihTapi apakah hari ini dia merasa lebih baik dari kemarin?Jika hari ini selalu terasa lebih baik, hidup akan mulai terasa bahagia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tolak ukur kebahagiaan seseorang bukan berdasarkan apa yang sudah dia raih
Tapi apakah hari ini dia merasa lebih baik dari kemarin?
Jika hari ini selalu terasa lebih baik, hidup akan mulai terasa bahagia.

...

Bagi Viona, cinta pertamanya adalah Rafathan.

Lelaki yang ia tinggalkan dengan sebaret luka dan juga pernah menjadi salah satu luka membekas untuknya. Lelaki yang mengajarinya sebuah dunia dimana ia harus selalu diatas dan menjadi pemenang agar tidak tersakiti. Lelaki yang pada akhirnya berdiri sebagai seseorang yang bersedia menerimanya apa adanya.

Itu Rafathan, bagi Viona.

Mungkin terdengar sama tapi berbeda. Bagi seorang Kaisar Mandala Yudhistira, cinta pertamanya adalah sosok wanita yang berbalik pergi tanpa penjelasan padanya. Dia yang meninggalkannya tanpa Kaisar tahu apa kesalahannya. Menghianatinya saat Kaisar sedang dalam masa-masa paling buruk dalam hidupnya dan meninggalkan bekas luka yang lebih lebar dari luka yang Viona tinggalkan pada Rafathan.

Dulu, dia memiliki kehidupan yang bisa dikatakan rumit. Dia terlahir sebagai anak kedua di keluarga kaya raya yang memiliki aset harta berlimpah ruah, sang ibu mewarisinya turun temurun dari keluarganya. Sedangkan disisi lain, ayahnya adalah pengacara yang memiliki jadwal terbang padat dan cukup terkenal. Tapi sayang bagi Kaisar itu hanya terasa sia sia ketika rumah serasa seperti neraka, membuatnya lebih memilih tetap berada diluar rumah. Awal masa sekolah menengah atasnya, ia seperti dihancurkan oleh kedua orangtuanya. Semua dalam hidupnya selalu diatur, harus selalu sesuai dengan apa yang sudah ditentukan oleh ayah dan ibunya. Padahal, kedua orangtuanya saja tidak akur.

Dirumah jika keduanya bertatap muka hanya selalu saling melempar umpatan. Tidak sadar jika Kaisar yang lebih sering berada dirumah dibanding kakaknya yang kala itu sudah berada dibangku perkuliahan, sering mendengar pertengkaran itu dan merasa sakit mendengarnya setiap hari.

Kaisar bahkan lupa sejak kapan semua itu dimulai. Sejak kapan ayahnya tidak bisa tidur dirumah, sejak kapan ibunya sering pulang malam dengan raut lelah karena pekerjaan, sejak kapan juga kakak sulungnya lebih memilih tidur dirumah sakit dibanding dirumahnya sendiri.

Ia bahkan tidak ingin mengingatnya. Namun dibanding semua itu, yang selalu enggan beranjak dari ingatannya adalah hari itu. Hari dimana hujan turun deras disertai angin kencang, rumahnya terkunci dari luar, tidak ada seorangpun disana bahkan para pembantunya juga tidak ada dan bodohnya ia tidak membawa kunci cadangan. Sejam lalu, ia jatuh dari sepeda motor karena jalanan licin, luka pedih disiku dan lututnya terguyur hujan dan rasanya lebih pedih lagi tapi hari itu menjadi hari paling hangat yang pernah ia rasakan tatkala sebuah payung diulurkan padanya. Gadis kecil yang baru pertama kali dia lihat, memakai seragam SMP dibalut dengan sepatu booth anti air dan jas hujan tembus pandang dengan corak polkadot. Karena merasa dirinya sudah cukup aman dengan jas hujan itu, si gadis kecil itu mengulurkan payungnya untuk melindungi Kaisar dari hujan yang cukup deras.

{✔️Complete} MANTANWhere stories live. Discover now