8. Ketika Fathan Memilih

493 78 7
                                    

Kenapa aku baru sadar ya, lagu ini Fathan banget
Silakan di play kalau ada

'Be careful.. aku nggak akan kemana-mana kok, tetap disini nungguin kamu..'

Bahkan kalau ada lelaki lain yang sekarang memilikimu, aku akan coba menunggu sampai batas titik akhir.

-Rafathan-

...

Terhitung sudah tiga hari sejak Fathan dirawat dan dokter masih belum mengijinkannya pulang. Kadar hemoglobin dalam darahnya masih dibawah normal sehingga masih membutuhkan perawatan, toh Fathan sendiri merasakan kalau tubuhnya belum pulih, terkadang perutnya masih terasa nyeri, tubuhnya juga lemas dan sering merasa tiba-tiba pusing. Ibunya akan pulang ke Solo siang ini, beliau yang menginap ditempat Radhitya sedang packing barang sebelum berangkat kerumah sakit dan pulang ke Solo dari rumah sakit. Begitu kata ibunya ditelepon subuh tadi. Fathan menyuruhnya pulang karena ia jadi kepikiran Sukma sama bapak, mengingat dua orang ini paling tidak bisa masak, Sukma juga bukan tipe anak rajin yang mau bantu-bantu orangtua tanpa di iming-imingi uang jajan. Toh disini ada Radhi, Adara dan Adimas yang sering bergantian muncul.

Ngomong-ngomong setelah membujuk ibunya dengan berbagai macam alasan akhirnya Fathan di ijinkan memegang ponselnya sejak semalam, yang dilakukannya sejak tadi pun hanya mengamati benda persegi panjang itu, lebih tepatnya membaca kembali pesan dari Viona yang baru sempat ia buka tadi malam. Ia belum tahu hendak membalas apa, karena itu dia abaikan sementara berpikir.

Ia mengingat kilasan ulang percakapannya dengan ibuk tadi malam sebelum beliau dipaksa pulang oleh Radhitya agar beristirahat dirumahnya. Ibuk bertanya tentang siapa sebenarnya gadis yang selalu ada dihati Fathan yang membuatnya galau gulana dan sakit batin bertahun-tahun itu, Fathan tak mampu menjawab, hanya tidak ingin saja. Lantas ibu malah menasehatinya..

"Kalau memang dia jodohmu, dia pasti akan kembali ke kamu meski waktu yang dibutuhkan bisa saja lama. Dan kalau dia menghampirimu duluan, siapa tahu nak? Yang Maha Kuasa memberi kesempatan untuk kamu supaya bisa menebus dosamu lewat dia? Katamu dia sama sama seperti kamu kan dulu? Barangkali kalau gadis itu belum terbuka batinnya, kamu bisa ketuk hatinya. Ajak dia berubah.. begitu nak.."

Fathan menghela napas kembali menatap layar ponselnya yang menunjukkan pesan Viona yang terhitung pertama kali sejak hari senin sampai yang terakhir selasa siang.

Viona

Than nanti pulang kerja jam berapa? Makan malem diluar yuk 10.46

Aku gak jadi pulang Jakarta loh.. 11.15

Fathan sibuk ya? 13.30

Kemarin

Than.. kamu sibuk kerja atau sibuk ngapel cewek lain sih sampe nggak buka pesan aku sama sekali!!! 11.10

Awas aja kalau selingkuh-_- 11.11

"Beuuh nglamun ae pantesan hb dicuri nyamuk gak keliatan.."

Radhi yang barusan keluar dari kamar mandi mengejutkannya. Fathan mendecak kesal.

"Saya nggak sakit DBD Pak.. bukan nyamuk yang nyuri.."

{✔️Complete} MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang