Part 24 [Arli hyper sex]

Start from the beginning
                                    

"Gimana sih kamu! Aku mau minum Mett!"

Mett yang sebenarnya masih shock karena kesembuhan Shelly segera menyadari keterkejutannya dan memilih meminta maaf.

"Ma-maaf Nyonya Shelly saya tidak bermaksud teriak tadi. Sungguh!" Mett sedikit gugup menjelaskan pada Shelly.

"Tunggu di sana! Saya akan memanggil seseorang untuk menggantikan gelas yang pecah barusan! Jangan bergerak Nyonya, pecahan gelas itu bisa melukai kaki nyonya," pesan Mett sebelum kakinya melangkah cepat menjauh dari sana sambil berteriak memanggil seseorang.

***

Laut di pantai berpasir putih tersebut membuat suasana di pagi Arli tampak sedikit bahagia karena dia sudah bisa terbiasa dengan keadaan dan kondisi sekitar resort tersebut. Bukan cuma karena lautnya yang terlihat begitu menggoda tapi karena seseorang di sebelahnya yang sudah membuatnya terlihat semakin akrab di setiap harinya.

Suster Key yang tetap setia menggunakan seragam suster tersebut mengobrol sangat akrab dengan pria yang punya daya tarik pemikat luar biasa lawan jenis itu.

"Kenapa Pak Arli tidak mencoba berenang di pantai ini? Bukannya pasir dan air laut di pantai ini sangat bersih. Saya yakin karang di laut ini juga sangat cantik," jelas suster Key berjalan sejajar dengan Arli di tepi pantai.

"Tanpa kau jelaskan sekalipun aku tau tempat ini sangat eksotik, terutama lautnya," tiba-tiba Arli berhenti melangkah dan berdiri tepat di hadapan suster Key. Membuat wanita itu kini posisinya berhadapan dengan Arli. Senyumnya yang menggoda para wanita itu dipelihatkan Arli di depan wajah suster Key.

"Tapi aku tidak terbiasa berenang sendirian suster Key. Kecuali ada wanita cantik yang menemaniku menjelajahi pantai ini," ajakan halus Arli membuat pipi suster Key merona merah dan dia tidak bisa menyembunyikan senyuman malu-malunya. "Mungkin aku akan bersedia mempertimbangkan berenang di pantai ini."

Melihat sikap suster Key yang jelas tertarik padanya membuat sisi playboy pria itu semakin menjadi-jadi ingin merayunya.

Tangan kekar Arli tanpa permisi masuk di sela-sela pinggang suster Key dan menariknya semakin rapat tanpa jarak dengannya. Tentu saja suster Key tidak menolak sentuhan Arli.

"Maksud pak Arli?" dengan sok polosnya perempuan muda itu bertanya di depan wajah Arli yang kini semakin tidak berjarak dengannya.

"Aku rasa kau cukup pintar untuk tau maksudku Key."

Arli menjelaskan sambil mengunci pinggang suster Key lalu semakin mendekatkan bibirnya yang ingin merasakan bibir gadis tersebut. Key yang menyadari maksud Arli sama sekali tidak menghindari bibir Arli. Dia tersenyum menerima sentuhan bibir Arli.

"Big Boss!"

Salah satu anak buahnya yang lain yaitu Kevin berteriak memanggil tepat di punggung belakang Arli. Membuat Arli seketika menghentikan ciumannya dengan suster tersebut.

Dengan santainya Arli melepaskan tangannya dari pinggang ramping suster Key dan membalikkan badannya menghadap Kevin yang tampak kelelahan karena berlari ke arahnya.

"Kenapa Vin?" ketus Arli sedikit tidak suka ke arah Kevin yang sudah berani mengganggu kesenangannya.

"Nyonya Shelly sudah sadar Big Boss!" dengan lantang dan wajah yang berbinar Kevin menjelaskan maksud kedatangannya kepada Arli pagi itu.

Project Big Boss / PBB [END]✅Where stories live. Discover now