[25] Welcome Baby Girl {END}

7.6K 502 34
                                    

Author POV.

Dini hari, telinga Seokjin yang peka mendengar suara rintihan entah dari mana berasal. Apalagi rintihan tersebut berulang kali mengucap namanya, bukan hanya rintihan, isakan pun ia dengarkan.

"Sseok—jinnhh.. Shhh.. Ssak—kkitthh.."

Mata Seokjin terbuka dan melirik ke arah sampingnya, betapa terkejutnya dia saat melihat kondisi Jieun saat ini.

Jieun meringis menahan sakitnya dengan satu tangan mencengkeram bawah perutnya dan tangan satunya meremas sprei.

Wajahnya memerah dan peluh membasahi sekujur tubuhnya. Kondisi rambut yang tak lagi tertata menambah kesan iba pada Seokjin yang melihatnya.

Panik.

Tentu saja itu yang dialami Seokjin, tapi tetap saja, Seokjin masih bisa bersikap setenang mungkin untuk merelakskan Jieun.

Seokjin paham, ini sudah saat Jieun untuk melahirkan. Dengan raut wajah yang sulit diartikan, Seokjin mengelap keringat yang mengalir dari pelipis Jieun.

Tangan Jieun berpindah ke lengan Seokjin, mencengkeramnya seakan menyalurkan rasa sakit yang ia alami.

"Sakit..." Lirih Jieun.

"Aku paham, sayang.. Tenang, oke?" Jieun mengangguk dan kembali mengatur nafasnya, mencoba merelaksasi tubuhnya yang sebelumnya tegang.

Dengan pelan dan hati-hati, Seokjin mencoba membopong tubuh Jieun menuju ke parkiran untuk dibawa ke rumah sakit.

"Gigit bajuku, sayang.. Jika itu bisa menyalurkan rasa sakitmu.."

Jieun mendengar ucapan Seokjin, sehingga kepalanya ia dekatkan pada dada bidang Seokjin dan menggigit baju miliknya.

Setelah sampai di parkiran, Seokjin membuka pintu mobilnya dan meletakkan Jieun di kursi sebelahnya dan memasangkan sabuk pengaman untuknya.

Selesai memasangkan sabuk pengaman, Seokjin kembali menutup pintu mobil dan berjalan menuju kursi pengemudi.

Tangannya dengan sedikit tergesa-gesa menyalakan mesin mobil, sesekali ia melirik Jieun yang tengah kesakitan karena kontraksi yang dialaminya.

"Seokjinhh.." lirih Jieun sambil mengusap lengan Seokjin.

Seokjin menatap mata Jieun sekilas dan menggigit bibir bawahnya, kemudian mengangguk paham.

"Hati-hati, Seokjin.. Aku masih bisa menahannya,.. Akh!"

Hati suami mana yang tak teriris mendengar istrinya merintih kesakitan?

Itu lah yang dirasakan oleh Seokjin, membayangkan dirinya diposisi Jieun yang tengah berjuang saat ini.

Mobil Seokjin berjalan membelah keramaian kota saat ini, Seokjin menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi namun juga stabil. Ia tidak ingin membahayakan dirinya sendiri dan dua orang yang dicintainya.

Setelah sampai di rumah sakit bersalin, Seokjin memarkirkan mobilnya lantas membopong Jieun yang terus merintih sakit pada perutnya.

Dengan sedikit berlari, Seokjin mendekati dua perawat yang tengah membawa sebuah kursi roda.

"Perawat! Tolong istri saya!" Teriak Seokjin setelah masuk dari pintu utama rumah sakit.

Setelah dua perawat tersebut menghampiri mereka, Seokjin menurunkan Jieun dan mendudukkannya di kursi roda tersebut.

"Tuan jangan khawatir, nyonya pasien akan kami masukkan ke ruang persalinan.. Mohon bersabar.."

Seokjin mengangguk dan mengikuti langkah perawat tersebut yang membawa Jieun menuju ruang persalinan.

ICE - Kim Seokjin [✓]Where stories live. Discover now