[10] Naughty Jieun

13.2K 873 2
                                    

Author POV.

Hari ini mereka—Seokjin dan Jieun—kembali bekerja seperti semula. Mereka sudah bangun sejak tadi, dan sedang bersiap untuk sarapan.

Jieun tengah sibuk di dapurnya untuk memasak sarapan, dan Seokjin tengah menyiapkan berkas-berkas yang harus dibawa ke rumah sakit.

Setelah semua selesai dan siap, Seokjin langsung bergegas menuju ke dapur untuk sarapan. Ia melihat Jieun tengah sibuk dengan frypan dan spatulanya. Balutan apron membuatnya terlihat semakin cocok seperti seorang istri yang mengerti tugasnya. Seokjin mengulas senyum melihat pemandangan tersebut.

Perlahan Seokjin mendekat dan meletakkan tasnya di meja makan lalu menuju ke arah Jieun. Jieun belum menyadari bahwa Seokjin telah siap. Ia masih saja sibuk dengan alat dapurnya.

Jieun terjingkat saat sepasang tangan memeluk pinggang rampingnya. Ia menoleh ke belakang, mendapati Seokjin tengah mengeluarkan senyuman nakalnya. Jieun menepuk tangan Seokjin yang masih terkait di pinggang.

"Augh!" Pekik Seokjin saat Jieun mencubit tangannya.

"Waktuku tidak banyak Dokter Seokjin, lebih baik jika anda duduk diam di kursi oke?" Jieun kemudian menghempaskan tangan Seokjin dan kembali fokus kepada masakannya.

Bukan Seokjin jika tidak pernah merasa puas menjahili istrinya. Lagi-lagi ia mencoba menjahili Jieun dengan mencium pipi kanan dan kirinya. Ia terkekeh geli melihat Jieun yang menatap horor dirinya.

Dan——Bugh!——

Sebuah sendok berhasil mendarat di kepala Seokjin. Ya, Jieun memukul Seokjin dengan sendok yang berada tak jauh dari kompornya.

"Duduk!" Damn! Jieun sudah diambang kekesalan. Ia mendorong tubuh Seokjin menuju kursi yang berada di meja makan. Mau tak mau Seokjin harus menuruti istrinya yang tengah kesal dengannya.

Setelah melihat Seokjin diam di tempat duduknya, Jieun kembali menuju kompor dan segera melanjutkan kegiatan yang sempat terhenti.

*****







Warning!!⚠⚠















Dalam beberapa menit, mobil Seokjin sudah berada di parkiran khusus staff rumah sakit. Setelah memarkirkan mobilnya, Seokjin langsung keluar dan menggandeng tangan Jieun. Seolah ia hanya miliknya. Jieun hanya menurut saja.

Mereka berjalan di koridor rumah sakit tanpa melepaskan kaitan tangganya, membuat banyak pasang mata tertuju pada mereka.

Seokjin mengantarkan Jieun ke ruangan miliknya untuk memastikan Jieun tiba dengan selamat. Well, Seokjin saat ini dalam mode possessivenya.

"Sudah, gomawo sudah mengantarku sampai ruanganku.. Sudah sana, nanti pasienmu menunggu.." usir Jieun dengan kekehannya.

Seokjin mengangguk.

"Arraseo.. Nanti saat makan siang aku akan mengabarimu, kita makan siang bersama. Arrachi?"

"Baiklah.. Selamat bekerja Dokter Kim.." Jieun melihat sekeliling, dirasa tak ada orang yang melihat mereka, akhirnya Jieun pun berani mendekat dan mencium bibir Seokjin. Hanya sekilas, kemudian ia kembali melepaskan tautannya.

Seokjin ternganga, istrinya begitu berani saat ini. Dan, apa ini? Jieun malah menggigit bibir bawahnya sambil menatapnya dengan tatapan seperti menggodanya.

"Jangan menggodaku Kim Jieun, jika kau tak ingin aku terkam saat ini juga." Peringatan Seokjin tersebut malah membuat Jieun semakin senang. Ia dengan usilnya malah meraba dada Seokjin.

Tidak. Seokjin tidak boleh termakan godaan Jieun. Memang ini sulit. Tapi ini harus bisa ia tahan. Ini masih dikawasan rumah sakit, bisa kacau jika Seokjin meluapkan nafsunya disini.

"Sepertinya, menggodanya saat ini seru.." batin Jieun sembari mengeluarkan seringainya.

Ia mendekat, tangannya terulur untuk menyentuh dada Seokjin. Seokjin tak mengerti apa yang istrinya lakukan padanya.

"Kau mau apa Jieun?" Tanya Seokjin bingung.

Tangan Seokjin mencoba menepis tangan Jieun yang dari tadi sibuk meraba dan mencoba menggoda. Seokjin meneguk ludahnya kasar. Keringatnya bercucuran. Tidak! Sekali lagi tidak! Jangan sampai 'adik kecilnya' bangun saat ini juga.

"Ahh.." Shit! Seokjin tak sengaja mendesah saat tangan nakal Jieun meraba miliknya yang kini masih tidur dibawah sana.

Jieun menyeringai, ia malah semakin gencar mengelus lembut milik Seokjin. Membuat sang empu menahan gairahnya sambil menggigit bibirnya sendiri.

Jieun mengeluarkan smirk nakalnya, ia dengan sengaja mempermainkan Seokjin dengan meremas juniornya dengan sensual. Dan sialnya, junior Seokjin tiba-tiba bangun. Ia bisa merasakan celana Seokjin menggembung kedepan.

"Ahh.. Jieun kau membuatnya bangun. Kau harus tanggung jawab..!" Racau Seokjin. Tiba-tiba Seokjin mendekat, menghimpit Jieun pada sisi tembok.

"Maaf. Tapi aku harus bekerja. Bye!!" Jieun melepaskan dirinya dari kukungan Seokjin. Berlari dan masuk ke ruangannya.

Seokjin menjambak rambutnya. Ia frustasi, bagaimana bisa ia dipermainkan oleh istrinya sendiri. Dan ini, 'adiknya' yang bangun karena ulah Jieun tadi. Shit! Secepat mungkin ia harus membuatnya tidur lagi seperti semula.

"Baiklah Jieun, malam nanti kau tak akan selamat. " Ancam Seokjin dengan pelan, kemudian berjalan menuju ke ruangan pribadi miliknya dengan terburu-buru.

Ia harus segera menyelesaikan urusan 'seorang pria' kali ini.


To Be Continues.
Noona Tae 💜

Huwehehehehe! Kasihan papa Seokjin:v sama aku aja sini bang:v Eh, btw si Jieun makin lama makin agresif ya🌚🌚

Sumpah, aku amatiran banget pas ngetik ini:) tapi gapapa:v

Udah gitu aja. Aku sengaja bikin part pendek:v

Vote and comment juseyoo~


ICE - Kim Seokjin [✓]Where stories live. Discover now