Suasana saat ini, benar-benar menyenangkan hati Zea. Kapan ia bisa menjadi dirinya sendiri, tanpa memikirkan perkataan orang lain?

"LEPASS!!!"

Anjing, kaget gue.

Zea mengernyitkan alisnya bingung. Perasaan orang-orang di sekitar ia adem aja deh. Gak ada yang teriak-teriak, paling cuma heboh sekelompok gitu sibuk sendiri.

"AKU GAK MAUU!!! AGHH—"

Siape sih anjir teriak-teriak mulu. Minta gue lakban ye.

Dengan penasaran Zea memerhatikan sekitarnya dengan lebih teliti. Abisnya itu suara cewek yang teriak-teriak, takutnya tuh orang diapa-apain kan gak lucu. Mana suaranya kayak anak bocah lagi.

Gotcha!

"Pantesan aja gue gak nemu daritadi. Sampe lebaran monyet juga gak ketemu. Orang di gate 3."

Ia melangkahkan kaki ke arah gate 3, ya meskipun dia juga gak tau sih ngapain kesana. Tapi hatinya seolah menyuruh Zea untuk melihat kejadian itu secara langsung. Kepo emang.

"S—Sandra?!!!" pekik Zea tercekat melihat perempuan yang sedang meronta dari genggaman lelaki disana.

Di gate 3 sangat ramai rupanya. Namun yang paling mencolok adalah 2 mobil mewah yang berada di tengah-tengah jalan. Satu berwarna biru  dan satunya lagi berwarna merah hitam.

 Satu berwarna biru  dan satunya lagi berwarna merah hitam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rasa marah memenuhi hati Zea, saat melihat Sandra di tarik secara kasar oleh salah satu laki-laki —yang tentu saja paling menarik— disana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rasa marah memenuhi hati Zea, saat melihat Sandra di tarik secara kasar oleh salah satu laki-laki —yang tentu saja paling menarik— disana.

Kemudian laki-laki yang lainnya dengan muka memerah menarik Sandra, di dukung oleh gadis bersurai pendek yang sudah berteriak kesal.

Ini napa jadi tarik-tarikan sih jir.

"Lo harus tanggung jawab. Perjanjiannya jelas, bahkan lo yang buat sendiri. Kenapa sekarang lo jadi marah? Seakan gue udah ngejebak lo. Mikir goblok!" Akhirnya Zea bisa denger mereka ngomong apa, lalu semakin dipercepat langkah kakinya.

ANTARESWhere stories live. Discover now