40. Destiny 8/8

2.5K 277 17
                                    

Destiny


.

Hunkai
With kids
Hyunjin, Jeno, Haechan

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Cahaya pagi mengintip manis di ujung tirai rumah sakit yang berwarna sebiru langit yang sedikit mengusik jongin dari tidur panjangnya. jong-in terusik namun tak kunjung bangun membuat si kecil kesayangan keluarga oh merengek kesal.

"Daddy kapan mom bangun?" Si bungsu haechan merengek kesal karena ibunya tak kunjung bangun juga.

"Sebentar lagi baby, sebentar lagi mommy mu pasti bangun.."

Haechan mengerucut bibir mungilnya tanda protes. "Kemalin cebental, cekalang cebentak, encan gak cuka!" Protesnya.

Sehun tertawa lirih karena gemas dengan tingkah si bungsu.

"Hichan kenapa bangun? Jeno dan hyunjin masih tidur loh.." kata sehun, lengan kokohnya memeluk buntalan bulat hitam manis kesayangannya.

"Nono dan jinjin peluk encan elat elat! Belat! Encan gak bica napac!" Protes si bungsu. "Pokoknya encan gak mau tidul cama meleka lagi!" Jeritnya kesal.

"Eh?! Jangan!!!" Sahut si sulung hyunjin tidak terima. "Jeno yang berat! Aku tidak! Hican tidur sama jinjin saja!" Kata hyunjin membela diri.

"Enak saja! Hichan itu punyaku yah!!" Balas jeno tidak terima.

Pertengkaran kecil di pagi hari yang sangat menyenangkan. Membuat senyum sehun mengembang karena tak kuasa menahan rasa bahagia.

andai saja jong-in berada di sini bersama mereka pasti lengkap sudah kebahagiaan keluarga kecil mereka di pagi yang cerah ini.

Setelah prosedur penghapusan ingatan yang dilakukan 5 hari yang lalu, jongin memang belum kembali sadar dari tidurnya.

Butuh waktu sedikit lama untuk mengembalikan kesadaran jongin untuk menyesuaikan gelombang magnetik dan cairan kimia yang di masukkan paksa kedalam tubuh belahan jiwanya.

Menyakitkan memang..

Bahkan masih tercetak dalam ingatan sehun ketika jongin menjerit kesakitan ketika sengatan listrik dan gelombang elektromagnetik dipancarkan melalui peralatan medis, yang sebenarnya ilegal, tapi sehun memilikinya karna ia memang kerap kali berkecimpung di dunia bawah sana.

Ketika jongin menjerit menahan sakit, ingin rasanya sehun berlari merengkuh tubuh ringkih jongin masuk ke dalam dekapannya, dan menghajar siapapun yang berani membuat jonginnya kesakitan. Tapi sekuat tenaga ia tahan semua rasa menyesakkan itu.

Biarlah jongin sedikit merasakan kesakitan sesaat daripada jong-in terus merasakan penderitaan dalam hidupnya akibat kejadian itu.

  "Eung~"

Sebuah lengguhan lirih meluncur dari bibir pucat seseorang yang berada di ranjang pesakitan ruangan itu. sepertinya pertengkaran kecil tadi sedikit mengusik istirahat sang kekasih.

"Mommy!!!" Pekik ketiga bocah dalam ruangan itu antusias..

"Ssttt.. jangan ganggu mommy dulu ok? Biarkan daddy mengurus mommy sebentar.." sehun menurunkan si bungsu dari pangkuannya, dan tak lama kemudian suho masuk kedalam ruang rawat dan membawa ketiga bicah itu keluar..

Kemudian tanpa aba aba secepat kilat sehun beranjak menuju ranjang rawat jongin, lalu melihat keadaan jongin yang terbaring lemah di atas ranjang.

"Sudah bangun baby?"

Short Fic HunKaiWhere stories live. Discover now