35. Destiny 3/10

2.5K 367 59
                                    

Destiny

.

Hunkai
With Twins

.

"Mommy.."

Sebuah suara lembut membangunkan jongin dari  tidurnya. Matanya mengerjab pelan, berusaha menyesuaikan sinar matahari yang secara perlahan mulai masuk kedalam indra pengelihatan nya.

"Jeno?"

"Mommy.." jeno meletakkan kepalanya dipangkuan paha jongin.

Jongin tersenyum sayang, ia usap lembut surai hitam si sulung dengan penuh kasih. "Jeno kenapa? Ingin apa sayang?" Tanyanya.

"Ingin hichan mommy.. kapan hichannie bangun mommy.."

Hichan adalah panggilan sayang dari si sulung untuk si bungsu. Sedangkan nono adalah panggilan sayang dari si bungsu untuk si sulung.

Terdengar manis bukan?

si sulung menatap kembarannya yang masih terbaring tak sadarkan diri dengan sedih. Tidak ada yang bisa ia jahili lagi sekarang.

Jongin menatap jeno dengan tatapan penuh haru. Apa yang lebih membahagiakan di dunia ini selain melihat anak-anak mu saling menyayangi?

"Sebentar lagi haechannie pasti bangun nono-ya.." kata jongin. "Jika bangun nanti, jangan jahili lagi haechannie yah?" Pinta jongin..

Jeno mengangguk dengan semangat. "Iya!! Jeno janji tidak akan menjahili hichannie! Jeno akan berikan jatah es krim jeno untuk hichan!" Balas jeno menggebu.

Jongin tertawa dibuatnya. "Tidak perlu.. nanti setelah haechannie bangun, mommy akan belikan es krim untuk jeno dan haechan sangattt banyak.."

"Dan jeno akan berikan semuanya untuk hichan!!!"

Jongin tertawa lagi untuk kesekian kalinya. Namun tawanya terhenti ketika jemari mungil didalam genggamannya bergerak pelan..

"Mommy.."

Disusul dengan suara lemah yang menyapa gendang telinganya..

"Haechannie?? Haechannie sudah bangun sayang?!!" Jongin berdiri dari duduknya dengan bahagia.

"Tunggu sebentar, biar mommy panggilkan dokter. Haechannie tunggu sebentar ya?" Bisik jongin.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Keadaannya sudah stabil. Namun pasien masih belum dianjurkan untuk banyak bergerak.." jelas sang dokter. "Kaki kanannya yang patah dan juga beberapa tulang rusuknya yang bergeser membuat pasien dianjurkan untuk tidak banyak bergerak." Tambahnya.

Jongin meneteskan air matanya untuk kesekian kalinya.

Bisakah dia saja yang sakit?

"Mommy.." si bungsu memanggil dengan suara serak kecil. Membuatnya sedih bukan main. Putra kecilnya yang selalu ceria dan bersemangat kini terbaring lemah tanpa tenaga. Bisakah dia saja yang menggantikannya?

"Haechannie mau apa? Ingin mommy ambilkan apa?" Jongin mengelus lembut surai kecoklatan haechan yang serupa dengan miliknya.

"Nono mana?"

"Disini .."

Jeno yang sejak tadi berdiri diujung ranjang mendekat menghampiri kembarannya.

"Nono cidak apa apa?" Tanyanya.

"Aku baik baik saja. Jadi hichan juga harus cepat sembuh.." balas si sulung.

Haechan mencebikkan bibirnya, memberenggut lucu. "Mommy.." panggilnya lagi.

Short Fic HunKaiWhere stories live. Discover now