36. Destiny 4/10

2.2K 363 45
                                    

Destiny

.

Hunkai
With Twins

.

Hampir dua bulan waktu yang diperlukan putra bungsunya agar sembuh total dari efek kecelakaan yang menimpanya. Membuat jongin mau tidak mau harus bolak balik antara rumah sakit dan rumahnya selama dua bulan ini..

Untung saja seluruh biaya rumah sakit ditanggung oleh sehun. Jika tidak, entah bagaimana jongin harus membayarnya. Mungkin menjual salah satu ginjalnya terdengar menarik..

Hari ini jongin mengambil jatah cuti tiga hari dari pabrik tempat nya bekerja, khusus untuk merayakan keluarnya si bungsu dari rumah sakit..

"Daddy!" Teriak dua bocah kembar tak identik secara bersamaan.

Sontak jongin melirik kearah pintu rumah sakit, memperlihatkan sang CEO yang masih berdiri canggung dihadapan jongin.

"Yakin akan keluar hari ini?" Tanya sehun.

"Ya.." Jongin mengangguk pelan. "Lagi pula Haechan dan jeno sudah bosan terus terusan berada di sini.."

"Hm.." balas sehun. Sebenarnya sehun sendiri bingung ingin berbicara apa. Ia ingin mengobrol dengan jongin,namun ia masih terlalu canggung mengingat hal yang telah terjadi di masa lalu ..

"Daddy!"

Sehun merasakan tarikan lembut pada celana kerja yang ia kenakan. Dan ketika ia melirik ke bawah, ia melihat si sulung jeno yang merentangkan tangannya keatas.

"Gendong!" Pinta si sulung..

Sehun tertawa gemas, lalu ia menjongkokkan tubuhnya agar sejajar dengan anak pertamanya.

"Manjanya kesayangan daddy.." lalu mencium sekilas pipi bulat si sulung, yah walaupun tidak sebulat milik si bungsu, tapi tetap saja masih menggemaskan di mata sehun ..

Jongin memperhatikan interaksi ayah-anak itu dalam diam. Jemarinya sibuk memasukkan pakaian putranya ke dalam koper, tapi matanya tidak pernah berhenti melirik kearah sehun dan jeno.

Disatu sisi jongin senang.. Tapi di satu sisi ia bimbang..

Sehun sudah berkeluarga. Dengan keberadaannya disini, membuat jongin berfikir jika semua ini tidak benar..

"Kenapa kemari"' jongin akhirnya memutuskan bertanya.

"Aku ingin mengantarmu dan anak-anak" jawab sehun..

"Bolehkah?" Tanya sehun kemudian..

"Kau tidak bekerja?" Ini masih pukul 10 pagi. Tentu saja untuk ukuran seorang workaholic semacam Sehun pergi di saat waktu jam kerja bukanlah kebiasaannya..

"Aku selesai cepat hari ini.." sehun menggaruk tengkuknya canggung.

Selesai cepat?

Omong kosong!

Itu hanya alasan bulshit yang ia buat buat agar bisa terbebas dari tumpukan kertas memuakkan yang setiap hari ia cumbu! Saat ini yang ia butuhkan adalah tetap bersama dengan keluarga kecil yang selalu ia impikan..

"Mommy!! Daddy antal kita?" Tanya si bungsu dengan mata bulat yang mengerjab polos. Kaki mungilnya menjuntai berayun pelan karena tak sampai pada lantai rumah sakit.

"Emm.. i itu.." jongin bingung mau menjawab apa.

"Tentu saja sweetie.. daddy akan mengajak Haechannie dan jeno jalan-jalan hari ini.."

"Yeyyy!!!"

Kedua bocah kembar itu melonjak senang di tempat duduknya..

"Kau tidak keberatan kan jongin?"

Short Fic HunKaiTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon