37. Destiny 5/10

2.5K 390 38
                                    

Destiny

.

Hunkai
With Twins
Jeno, Haechan, Hyunjin

.

"Sehun! Sehun! sehunnn!!!" Mina berusaha mengejar langkah kaki sehun.

Mina bersimpuh memeluk kaki sehun yang hendak pergi meninggalkan rumah dengan Hyunjin di gendongannya yang memeluk erat leher sang ayah.

"Aku mohon jangan tinggalkan aku! Jangan lakukan ini padaku!" Isak mina memelas, kepalanya mendongak lalu kedua bola mata berhiaskan air mata menatap sehun penuh permohonan.

"Aku mohon hiks.."

"Lepaskan!" Ujar sehun, nada suaranya masih tidak berubah. Tetap dingin, seolah hatinya telah membeku.

"Tidak hiks.." mina menggeleng ribut. "Hyunjin.. mommy mohon, jangan tinggalkan mommy .." pinta mina memelas..

Sedangkan sang anak hanya memandang ibu yang melahirkan dirinya kedunia dengan tanpa ekspresi. Persis seperti sehun sekarang..

"Bahkan anakmu sudah tidak mau bersamamu mina! Ibu macam apa kau!" Sindir sehun.

Mina merasakan dirinya semakin tersudut. Dan akhirnya dirinya pun nekat merebut hyunjin dari dalam gendongan sehun.

Namun hyunjin memeluk erat leher ayahnya, dan sehun mendorong kasar tubuh mina menjauh, membuat mina terlempar kearah teras.

"Oh sehun!" Bentak ayah sehun.

Ibu dan ayah sehun datang membantu mina berdiri .

"Kau tidak berhak memisahkan aku dengan anakku oh sehun! Aku yang melahirkan nya!!"

"Kalau begitu kenapa tidak tanya kepada hyunjin apa dia ingin tinggal bersamaku atau bersama mu!" Tantang sehun.

Mina yang mendapat kesempatanpun akhirnya melihat kearah hyunjin dengan penuh permohonan. Harapannya hanya tinggal hyunjin. Jika Hyunjin benar-benar ikut dengan sehun, maka pupus sudah harapannya untuk tetap bersama sehun..

"Hyunjin dengan mommy saja ya?" Pinta mina.

Hyunjin semakin menyembunyikan wajahnya di cekuk leher sehun. "Jinnie mau sama daddy saja.." kata hyunjin.

Sehun menyeringai. "Kau dengar itu kan Kang?!" Sindir sehun. "Bahkan anakmu saja tidak mau bersamamu.."

Dan dengan itu, sehun meninggalkan rumah yang telah membesarkannya sedari kecil, dengan perasaan luar biasa bahagia..

Sebentar lagi..

Tinggal sebentar lagi keluarga impiannya akan terwujud..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Jeno, jangan goda adikmu terus sayang.."

Jongin tertawa renyah ketika melihat si sulung terus saja mencubiti pipi bulat adiknya, membuat si bungsu kesal hingga hampir menangis..

"Hihihi .. hichan lucu mom~ pipinya makin bulat.."

"Ih nono!!!! Hichan ndak ndut ya!!!" Bentak haechan tidak terima, kedua mata polosnya memandang jeno kesal karena si sulung tidak berhenti mencubit dan mencium pipinya..

"Sudah sudah, jangan bertengkar terus.." lerai jongin.

"Jeno juga jangan ganggu haechan terus, kasian pipinya jadi lecet kan? Apa jeno juga mau pipinya mommy cubit dan cium terus?"

"Ih!! Tidak mau yah! Jeno ini seme!!" Tolak jeno mentah-mentah..

Dan jongin tidak bisa untuk tidak tertawa melihat kelakuan kedua putra menggemaskannya ini. Sampai saat suara ketukan pintu menyela tawa bahagia nya.

Short Fic HunKaiDove le storie prendono vita. Scoprilo ora