33. Destiny 1/10

3.4K 315 27
                                    

Destiny

Hunkai
With Twins

"Mommy!!" Bocah mungil dengan tubuh bantet melompat kedalam pelukan lelaki berkulit tan dengan wajah semanis madu miliknya ..

"Kenapa sayang?" Jongin -lelaki yang di panggil mommy tadi- mengelus sayang puncak kepala buah hatinya dengan penuh cinta ..

"Nono nakal!! Ecannie cidak cuka!" Si mungil mencebikkan bibir kecilnya kesal. Paras si kecil mengingatkannya dengan wajahnya sendiri ketika masih kecil dulu..

Tersenyum melihat buah hatinya yang begitu menggemaskan, jongin mencium puncak kepala si bungsu sebelum bertanya. "Memangnya jeno kenapa hem?"

"Nono cahat! Cidak mau kacih encan ec kim!!"

"Kan haechannie sudah mommy berikan ice cream sendiri sayang.."

"abic.. mau yagi.."

Tersenyum lembut, kemudian memangku tubuh gempal si bungsu untuk berjalan mendekati hyungnya yang tampak tidak peduli dan memakan ice cream nya dengan cuek..

"Yung!!! Encan mau!!!"

"Panggil hyung dulu bukan yung, baru hyung berikan!" Balas jeno acuh.

Mereka kembar..

Kim Haechan dan Kim Jeno.

Dua malaikat kesayangan miliknya.

Hanya miliknya!

"Iccc!! Yung menyebalkan!" Si bungsu merajuk, dan semakin menenggelamkan tubuh mungilnya di dekapan hangat sang induk.

"Jeno jangan seperti itu sayang.. jeno harus mau berbagi dengan haechannie yah? Jenokan hyung yang baik.." nasihat jongin..

Jongin selalu mengajarkan pada anak-anaknya agar selalu menyayangi satu sama lain. Dan berbagi apapun walaupun ia tahu jika tidak ada hal apapun yang bisa mereka bagi.


Miskin.

Satu kata yang bisa menjabarkan kehidupannya. Ia harus berusaha memenuhi semua kebutuhan buah hatinya seorang diri, setelah 'Dia' meninggalkannya.

Dengan hanya bermodalkan ijasah SMA memang pekerjaan apa lagi yang bisa ia dapat? Hanya menjadi buruh pabrik dan pengantar susu di pagi hari saja sudah membuat jongin bersyukur setengah mati karena masih ada yang mau memperkerjakan orang seperti dirinya.

Kadang jongin menyesali jalan yang ia ambil dulu..

Andai saja dulu ia tidak menuruti 'Dia' untuk melepaskan kuliahnya dan menikah dengan 'Dia'. Pasti hidupnya tidak akan seperti ini.

Tapi jongin tidak akan menyalahkan kedua buah hatinya. Hanya 'Dia' yang salah karena meninggalkan nya. Dan demi apapun buah hatinya sama sekali tidak bersalah .

"Besok mommy belikan lagi untuk haechannie yah? Haechannie nya mommy jangan sedih, nanti mommy ikut sedih.." rayu jongin dengan sayang.

"Mommy cedih?" Mata bulatnya memandang jongin polos, membuat jongin tidak tahan untuk mendaratkan satu kecupan di bibir mungil si bungsu.

"Iya mommy sedih.."

"Mommy jangangin cedih cedih.. encan cama nono cayang mommy, mommy jangan nangic nangic.."

Berkah apalagi yang lebih berharga selain kedua malaikat nya ini?

"Mommy jangan sedih, encan nakal tapi Nono baik. Mommy tidak usah sedih.."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pukul 04.30 pagi

Short Fic HunKaiWhere stories live. Discover now