🍒 Pembantu Baru Ibu

Start from the beginning
                                    

Alto memang begitu dekat dengan simboknya ini. Selain karena dia merasa paling manja diantara kedua saudaranya dia paling tidak bisa melakukan pekerjaan yang ditugaskan oleh ibunya.

"Tapi Alto nggak bisa nyuci dan nggosok mbok."

"Walah ternyata si Aden galau bukan karena ditinggak mbok Jum lama toh. Takut ya nggak ada yang direcokin untuk nggosok baju saat mau pergi kencan dengan pacar pacar Aden?", terbaca sudah akhirnya kegalauan Alto. Benar kata mbok Jum. Kalau simboknya tidak ada jelas Alto akan bingung jika harus pergi kencan bersama pacar pacarnya. Selama ini kan simbok yang menjadi penata busananya. Meskipun tua, mbok Jum ini tahu bagaimana mendandani Adennya menjadi seorang cowok ganteng yang selalu menjadi rebutan kaum hawa.

Seminggu tanpa mbok Jum, rumah sudah seperti kapal pecah. Peralatan yang tidak kembali ke tempatnya membuat seisi rumah kebingungan jika harus mencari ke seluruh rumah.

Mengapa yang namanya sendok itu bisa menghilang seperti raib entah kemana.

"Ibu sepertinya kita memang harus mempekerjakan orang untuk mengurus kebersihan rumah." Usul Sopran di suatu pagi saat mereka sedang menghabiskan sarapannya di ruang makan.

"Benar itu ibu, sekalian sama yang bisa nyuci dan setrika baju baju kita." Tambah Alto.

Benar, tanpa pembantu kadang membuat rumah kita tidak sedap untuk dipandang. Pernahkah kita berpikir seberharga itu adanya pembantu di rumah kita? Karenanya jangan pernah sekali sekali berkata kasar kepada mereka, sejatinya mereka juga manusia, makhluk yang sama diciptakan Allah seperti kita. Hanya soal pekerjaan saja yang membedakannya. Kesibukan kita diluar membuat kita tidak memiliki waktu yang cukup untuk meluangkannya bahkan sekedar untuk say hallo kepada tumbuhan disekitar kita.

Lucu?

Tidaklah demikian, scientific research telah menjawab semuanya. Dimana diadakan percobaan dengan tumbuhan yang sama dengan perlakuan yang berbeda. Yang satu dengan umpatan dan kekerasan sedangkan yang satunya dengan penuh kasih sayang. Ternyata tumbuhnya lebih signifikan yang dipelihara dengan kasih sayang.

"Baiklah, Tenor mungkin kamu bisa memasang lowongan kerja di medsosmu atau bisa jadi nanti dipasang di restoran atau galery masmu." Pendapat perintah dari ibu seperti angin segar. Seminggu ini mereka harus berjuang sendiri dengan pakaian pakaian yang entah harus diapakan supaya bisa sekinclong mbok Jum waktu mengerjakannya.

Dua hari berselang, datanglah seorang wanita yang mengaku bernama Ainun.

"Ainun tahu kalau disini membutuhkan pembantu dari mana?", tanya Sjahti saat dia mewawancarai Ainun ketika datang menemuinya di restoran.

"Maafkan saya ibu, sebenarnya saya ini keponakan bik Jum yang diminta beliau untuk membantu ibu di rumah selama beliau pulang ke kampung. Tapi saya baru saja bisa menemui ibu sekarang."

"Owalah begitu, sebenarnya kami juga sudah memasang lowongan untuk ini. Namun sepertinya belum ada yang berminat." Baru saja Sjahti memberitahukan tidak ada yang berminat ternyata Sopran menelponnya dan dia telah menerima seseorang untuk bisa bekerja di rumah mereka.

Sementara Sjahti juga telah menerima Ainun untuk membantunya.

Bagaimana ini?

"Tapi sebelumnya saya minta maaf bu, jika saya tidak bisa full untuk membantu Bu Sjahti di rumah. Mungkin hanya untuk mencuci dan setrika saja. Sehingga paling siang jam 11 saya sudah bisa kembali pulang, karena setelahnya ada pekerjaan yang harus saya kerjakan."

Kumpulan CerpenWhere stories live. Discover now