38th : Questa Non è La Fine

21.1K 2.2K 266
                                    

don't forget to Vote and Comment if you love this story 🖤

don't forget to Vote and Comment if you love this story 🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   REVISI
15 Juli 2020
 

 

38th : Questa Non è La Fine (Ini Bukanlah Sebuah Akhir)

      
Rafe duduk dengan tenang sambil mengamati baik-baik keadaan sekitar.

Klub eksklusif yang berada di balik bayang-bayang gemerlap Jacksonville itu terlihat lengang. Tapi, sang pemilik tak menyiapkan tempatnya untuk pesta di malam hari. Manusia-manusia masuk dan keluar melalui pintu Prancis yang catnya telah kusam. Tempat itu memang tak mewah, tapi perbincangan yang ada di dalamnya bisa membuat seseorang mati dalam keadaan saku penuh dengan uang atau dalam kasus yang berbeda—satu anggota tubuh menghilang entah ke mana.

Gwen selalu berpikir bahwa wanita itu berhasil membuat Rafe memenuhi permintaannya untuk pergi ke Florida. Kebetulan sekali wanita itu tinggal di negara bagian ini. Rafe tahu sejak awal bahwa Gwen akan mengajaknya kemari. Bukan Manhattan atau tempat lainnya yang mungkin bisa jadi suaka yang lebih memungkinkan dan tidak kekanak-kanakkan. Kekasihnya punya ikatan sentimentil dengan tempat kelahirannya yang tak akan pernah bisa diputus oleh apapun bahkan ketika dia membenci ibunya habis-habisan. Sedikit yang Gwen sadari bahwa ia terlalu mudah untuk dibaca.

Rafe menarik napas panjang. Tatapannya fokus pada sosok pria yang melangkah menuju mejanya. Pria itu menarik senyum samar dan melepas topi. Rambutnya yang tertata sedikit mencuat karena apa yang dia lakukan, tapi pria itu dengan cepat merapikannya dengan gerakan halus. Gerak-geriknya seluwes macan kumbang.

"Kau membuatku menunggu."

"Aku harus memutari beberapa blok untuk sampai di sini, Seazzury. Tak ingin mengambil resiko jika ada orang-orang Vargas yang mengikutiku."

"Kita berdua tahu benar itu tak akan terjadi." Nada suara Rafe terdengar tenang. Ia tak perlu buru-buru dalam menghadapi pria itu.

"Tentu saja. Tapi bagaimana kau bisa menjamin kalau kau tak diikuti?"

"Hati-hati, Bardi. Kau tak ingin melewati batasanmu."

Rahang Sergio Bardi mengatup, tapi dia menuruti Rafe dan tak berkata apa-apa lagi. Sergio tak cukup bodoh untuk memancing pria di hadapannya itu. Dia sudah pernah berhadapan dengan Rafe Seazzury dalam situasi yang lebih buruk dari ini. Mendadak Sergio merasakan kebas di pangkal jarinya yang buntung. Di tempat seharusnya jari kelingking kanannya berada, kini yang tersisa hanyalah jaringan baru yang berhasil menutupi bekas luka mengerikan akibat dari pisau berkarat. Hadiah dari Rafe Seazzury ketika klan pria itu berhasil memperbudak keluarganya sebagai pesuruh.

Betapapun inginnya Sergio membalas dendam, ia tahu lebih baik berada di bawah kekuasaan pria itu dibandingkan kedapatan berkeliaran dan melakukan apapun yang bisa memberi alasan bagi Rafe Seazzury untuk kembali menghancurkannya. Toh tidak terlalu buruk juga. Sergio otomatis telah berada dalam lingkaran penting. Ketidak-hadirannya bersifat fatal. Sistem sel yang ada pada jaringan dunia bawah tanah yang dikendalikan klan Seazzury berjalan bukan tanpa resiko. Akan terjadi kekacauan jika satu saja anggota dalam lingkaran inti mati—terutama di tangan musuh.

The Chemical Romance [The Seazzurys #2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang