16th : Càrcere

36.7K 4.1K 296
                                    

Vote dulu baru baca guys😊

Vote dulu baru baca guys😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

REVISI
14 Mei 2020


 
16th : Càrcere (Penjara)

   
Luka di dadanya memang sakit, tapi ini tidak lebih sakit dari ucapan Rafe yang benar-benar membuat hatinya—secara terkejut—sakit.

Penyesalan selalu datang di akhir. Jika saja Gwen tahu bahwa di masa depan ia akan mendapatkan masalah, Gwen tidak akan pernah mengirim surel kepada Rafe Seazzury. Apa yang telah ia lakukan di masa lalu benar-benar membuat Rafe mendapatkan celah untuk menghancurkannya. Gwen tidak pernah membayangkan ia akan terlibat dalam sebuah masalah paling serius sejak ia memutuskan untuk menjadi wanita kedua Arthur Maxwell.

Sialan! Gwen menggertakkan giginya dan menaiki tangga yang akan membawanya menuju sayap kanan. Di mana Gwen yang di hari pertama kedatangannya di Grosseto berbicara untuk tidak mempercayai laki-laki dan perasaan cinta? Dia bahkan tidak bisa menyembunyikan rasa malunya ketika memandang cermin saat ini! Ternyata Gwen Miller yang pandai tidak lebih dari seorang wanita lemah yang bertekuk lutut di hadapan seorang pria yang bahkan hanya dikenal lewat email. Ini benar-benar menjijikan, sekaligus menyedihkan.

Harusnya ia tidak pernah termakan rayuan pria itu. Harusnya ia tidak pernah bersikap lebih bodoh lagi dengan mengatakan cinta kepada pria itu. Harusnya ia tidak pernah mengenal Rafe Seazzury. Dan seharusnya ia bahkan tidak pernah menerima tawaran Profesor Adams untuk menetap di kota terkutuk ini!

Gwen mendorong pintu kamarnya dengan kesal dan menatap sekeliling kamar. Ironisnya, ruangan indah ini akan menjadi penjaranya untuk waktu yang bahkan tidak bisa ditentukan. Dengan sedikit langkah menghentak, ia berjalan cepat ke seberang ruangan untuk mencapai balkon yang ditutupi oleh pintu kaca. Udara pagi yang segar menerpa wajahnya dengan teduh, tapi Gwen sedang tidak ingin menikmati aroma embun dan oksigen yang berputar-putar di sekelilingnya. Menikmati alam tidak berada di daftarnya saat ini.

Wanita itu memejamkan matanya, berusaha untuk mengatur napasnya yang terengah karena emosi dan meredakan amarah yang membakar hatinya seperti penyakit. Tampaknya, masalah yang akhir-akhir ini terjadi membuatnya hampir melupakan fakta jika ia adalah seorang psikiater. Hidungnya menarik napas dalam dan menghembuskannya keluar dengan satu dorongan kuat, berusaha mengeluarkan aura negatifnya bersamaan dengan karbon dioksida yang ia keluarkan tadi. Tangannya mengepal erat di pagar balkon, sekali lagi berusaha untuk mengendorkan urat-uratnya yang tegang.

Ketika Gwen berpikir jika ia telah membaik dan berhasil mendapatkan kontrol atas dirinya sendiri, instingnya merasakan kehadiran seseorang. Gwen sedikit menoleh ke belakang, mendapati Rafe yang menyandarkan satu sisi tubuhnya di kusen pintu kaca. Ia mendengus dan kembali menatap ke dunia yang mengelilingi mansion pria itu, menolak untuk terlihat lemah setelah kekalahan yang ia terima karena perkataan Rafe beberapa saat lalu.

"Ada yang ingin kau katakan?"

"Apa kau baik-baik saja?"

Gwen berdeham pelan, memutar mata sebal ketika pria itu malah berbalik bertanya padanya. Dengan setengah hati, ia berbalik dan menyandarkan tubuhnya di pagar balkon. Matanya mencari milik pria itu, kali ini menolak untuk tenggelam dalam kolam pekat yang selalu berhasil membuatnya kehilangan kata.

The Chemical Romance [The Seazzurys #2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang