" ini hadiah untuk putera bu chaeyeon dari pengacara taeyong" ucap lembut dahyun sambil memberikan hadiah itu.

" wah kenapa repot-repot " ucap lembut chaeyeon.

" bilang apa pada paman?"tanya lembut jaehyun.

" terima kasih paman" girang David.

" sama-sama anak manis " senyum taeyong sambil mengacak lembut rambut David.

Taeyong menatap jaehyun dengan perasaan yang benar-benar hancur. Dirinya merasa semakin hancur dan berantakan. Ini jauh lebih sakit, di banding saat itu.

" kalau begitu kita permisi pulang... " tegas jaehyun.

" iya kami permisi dulu pengacara taeyong" ucap lembut chaeyeon.

" iya..." senyum taeyong.

Chaeyeon menggandeng tangan jaehyun dan satu tangan jaehyun menggendong David. Mereka meninggalkan tempat itu dengan tawa kecil mereka.

Taeyong memandang tubuh belakang mereka dengan sorot mata yang sangat sendu dan berkaca-kaca. Taeyong merasa berada di lorong panjang dan gelap. Dia berdiri di tengah lorong itu sendirian. Hatinya benar-benar sangat hancur.

" ayo pak taeyong kita pulang" ucap lembut dahyun.

" duluanlah. Aku ingin berjalan-jalan sebentar " ucap datar taeyong dan meninggalkan tempat itu.

" pak pengacara kenapa begitu" heran dahyun.











Jaehyun, chaeyeon dan david dalam perjalanan pulang.

" kamu baik-baik saja jae?" Tanya khawatir chaeyeon.

" iya..." senyum tipis jaehyun yang sedang mengemudi.

" baiklah... akan ku masakkan makanan kesukaanmu di rumah nanti" ucap lembut chaeyeon.

" aku tidak ingin makan di rumah, aku mau makan burger. Aku mau burger" rengek david yang duduk di kursi belakang.

" hmmm... daddy mau makan makanan favoritnya. Mengalah lah nak, tadi kita sudah makan di restauran favoritmu. Tidak boleh meminta dua hal dalam 1 hari" ucap lembut chaeyeon.

" tidak... aku mau burger" rengek david dengan sedikit menangis.

" aiigooo jangan menangis jagoan. Kita makan burger" ucap lembut jaehyun.

" horeeeeeeee asssiiikkkkkk" girang david.

" hmmm kamu ini, selalu saja menuruti semua maunya. Itu tidak baik jae.." ketus chaeyeon.

" tidak apa-apa. Jangan terlalu keras padanya" ucap lembut jaehyun sambil mengacak lembut rambut chaeyeon.

Chaeyeon memutar bola matanya kesal.












Hari sudah mulai larut malam, taeyong tak kunjung pulang ke apartemen mereka. Dahyun begitu sangat khawatir.

" oh Tuhan... dia tidak mengangkat telfonnya" khawatir dahyun.

Dahyun berulang kali menelfon ponsel taeyong tapi taeyong tidak mengangkatnya.

" ayolah pak taeyong... Angkatlah" ucap khawatir dahyun yang masih terus menghubungi taeyong.






Tuttut...

Tuttut...

Tuttut...

Tuttut...

Tuttut...








Taeyong masih saja tidak mengangkat ponselnya...

" sebaiknya aku menelfon pak dokter saja" gumam dahyun.

FRIENDSWhere stories live. Discover now