sepuluh

5 0 0
                                    

Melepas rasa lelah yuda terlelap tidur di sofa ruang tamu... Hingga terbit fajar pun ia masih tertidur

Kriing kriing kriing...
Terdengar suara telpon dari handphone yuda

"Assalamualaikum key.." sapa yuda

"Waalaikumsalam.. Heh sapi angsa bebek kutu jerman,, bangun bangun oy... Udah mau magrib noh!"
Teriakan itu berhasil membuat yuda terpelonjat dari kasur kesayangannya

" aish...Ngapain sih lo nelpon! Ganggu aja" jawab yuda

"Bangun oy bangun! Wah gue curiga lo kagak solat subuh, jam segini masih nempel aja dikasur" ujar reno

"Udahhhhhh no...tumben lo nelpon,,udah ah gua mau tidur lagi by!" yuda sedikit kesal,, tak mau ambil pusing ia kembali menarik selimutnya dan tidur

Kriing..kriing...kriing...
Baru saja yuda menutup kedua matanya,, ia berhasil terbangun lagi oleh sebuah telpon

"Apalagi sih no? Lo gak bisa ya liat gua tidur sehari aja!"

"No? Ini bukan reno!" jawab salah seorang perempuan

Refleks yuda langsung melihat nama yang terpampang di handpone nya itu

Ya dia adalah gadis cantik yang yuda sayangi, Keyla Leonathasya.

"Ohh,, maaf. Gua kira reno yang nelpon" ucap yuda

"Maaf kalo key ganggu,, key mau pastiin kalo yuda masih ada dijakarta!"

"Iya,, kenapa emang?" tanya yuda,,

kali ini yuda bersikap dingin kembali, layaknya yuda yang belum ia kenal

"E-enggak ko!"

"Ohh!" spontan yuda langsung mematikan telponnya itu

Bukan tak rindu Mendengar suaramu
Tapi belum waktunya, aku melepas rasa rindu hanya karna terlalu berharap kepadamu dan kamu belum tentu menjadi miliku,, lagi!

Ingin rasanya ia menyapa, bergurau penuh canda tawa dengan orang yang dicintainya..

Ah,, itu hanya halusinasi otak saja..mungkin rindu itu kini hanya milikku bukan untukmu

*********

"Yudaaaaa" panggil bunda depan pintu kamar

"Bangun nak! Anter bunda belanja yuk" ajak bunda

"Iya bund,, bentar!" jawab yuda sebelum membuka pintu kamarnya

"Kamu mau kan anterin bunda belanja?" tanya bunda

"Iya ayo bund!" jawab yuda mengambil sebuah kunci mobil yang terpajang di atas meja

***********

2 jam sudah yuda mengantar sang bunda untuk belanja..
Ingin rasanya ia teriak. Bosan, lelah dan kesalnya muncul di wajah tampan laki laki itu

Kiri kanan tangannya sudah penuh dengan belanjaan seorang bunda.. Kini yuda pun menjadi objek sorotan mata wanita-wanita cantik di citty mall

"Wahh suami idaman.. Belanja aja ditemenin!"

"Iya bener udah mah ganteng, penurut lagi!"

"Aduhhh kalo aku jadi istrinya sih udah bahagia dunia akhirat dahhh!"

"Ganteng banget ya?"

"Ehh itu bundanya yaa? Pantesan anaknya ganteng! Bundanya aja cantik bener!"

Dan lebih banyak lagi komentar yang terhadap yuda yang terlontar dari mulut manis mereka

"Bunddd! Pulang yu? Kan bunda udah belanja banyak nih" ucap yuda menunjukan kedua tangannya yang penuh dengan belanjaan

"Iya ayo...ehh bentar itu bunda mau beli itu dulu" jawab bunda dan pergi begitu saja meninggalkan anaknya

Yuda menarik napasnya yang terasa berat "Ya allah,, bunddd!"

Melihat sebuah kursi kosong,, ia pun duduk sembari menunggu bunda

Beberapa menit yuda duduk, sang bunda pun menghampirinya
"Udah?" tanya yuda

"Udah!" jawab bunda dengan sumringah

Saat yuda hendak berdiri
"Yuda tunggu bentar ya, bunda lupa beli buah-buahan!" ucap sang bunda,, beranjak menghampiri pedagang buah

"Allahu akbar,, sabarkan hambamu yang baik ini ya allah!" gumam yuda menepuk jidatnya

Ingin rasanya berkata kasar, namun apalah daya

"Udah? Mau belanja lagi? Kalo mau, yuda pulang duluan!" tanya yuda sedikit kesal

"Hehe,, udah kok.. Anak bunda gak boleh marah marah! Nanti cepet tua" goda bunda

Setelah sekian lamanya, mereka pun berjalan menuju parkiran

*******

"Belanjaannya simpen aja di atas meja!" suruh bunda

Yuda tak mau menjawab,, ia langsung saja menuruti perintah bundanya
Dan membantingkan badannya yang terasa lelah diatas sofa berwarna merah itu

"Tetuntuk kedua kalinya,, yuda gak mau nganter bunda belanja lagi!" ucap yuda yang masih kesal

Sementara bunda hanya tertawa melihat anak kesayangannya penuh dengan kesal, ya seperti anak kecil yang tak diberi uang ketika mau jajan

Story SMAWhere stories live. Discover now