empat

9 0 0
                                    

"Hancurnya sebuah hubungan bukan karena adanya pihak ketiga, tapi hilangnya sebuah kepercayaan itulah yang menjadi penyebab sesungguhnya"
•••••••••

Yuda hanya terdiam melihat keyla orang yang ia sayangi perlahan menjauh bersama farel, bukan teman tapi lebih jelas musuhnya

Entah kenapa melihat keyla bersama orang lain membuat dada yuda sesak, seperti hilangnya oksigen secara tiba-tiba
"Sabar! Kunci utamanya!" gumam yuda menguatkan dirinya

Yuda menjalankan mobilnya dengan kecepatan rata-rata

Mungkin rasa sesak terus menjulur ke seluruh tubuhnya..

*******
19:30 WIB

Keyla mengeluarkan handphone dari sakunya dan mengaktifkan data selulernya

Tak sampai 1 menit key mendapat notif

1 chat : he is mine (yuda)

"Assalamualaikum"

                                      "waalaikumsalam"

"Lagi apa? Udah makan?"

                                       Lagi duduk,,belum
"Kenapa?"

Enggak ada yang masak,, bibi lagi pulang kampung terus papa belum pulang

"Laper?"

Iya

"Keluar! Gua di depan"

Hah? Lagi apa di depan rumah key?
Jadi satpam kah?

"Bawain makanan!"

Bentar, 5 menit lagi key keluar

"Lama amat?"

Ganti baju dulu
kan mau ketemu yuda

"Dasar cewek -_-"

5 menit sudah key berjalan dan membuka pintu rumahnya

"Assalamualaikum" sapa yuda dengan ramah "Maaf non saya izin masuk" sebelum tuan rumah mengizinkan, yuda masuk begitu saja menuju sofa dan melewati keyla yang berdiri di depan pintu rumahnya

"Yah itulah seorang yuda " decak keyla tampak kesal

"Sini duduk!" pinta yuda untuk duduk disampingnya

"Kenapa key yang jadi tamu dan yuda yang jadi tuan rumah? Inikan rumah keyla?" tanya keyla dengan ketus

"Ya mungkin untuk saat ini kamu yang menjadi tuan rumah dan aku yang menjadi seorang tamu.. Tapi suatu saat nanti kita yang akan menjadi tamu dirumah ini bukan hanya aku saja! Atau bisa jadi kita berdua yang akan menjadi seorang tuan rumah dan mereka yang akan menjadi seorang tamu!" ucap yuda cukup jelas

"Ngerti?" tanya yuda menoleh kearah sampingnya

Keyla menggelengkan kepalanya dengan polos

Yuda menghela berat "Sudah biasa!" gumamnya

"Coba ulang!" pinta keyla

"Gak!" jawab yuda refleks dan cepat

"Ishh!" desis keyla melipat tangannya di dada

"Kenapa?" tanya yuda dengan polos

"Gak!" balas dendam keyla dengan menjawab singkat seperti yang halnya yang dilakukan yuda tadi

"Ok!" balas yuda tak mau kalah singkatnya

"Kenapa setiap cowok sulit untuk peka?" sebuah pertanyaan terlontar dari mulut keyla

Yuda memutar bola matanya 90° pada keyla dan tersenyum kemudian berkata "Udah kodratnya!"

Ya itulah seorang yuda! Harap tahan emosinya pak buk! :D

Wajah keyla tampak memendam rasa kesal yang sangat hebat

"Cewek cantik gak boleh marah! Pamali.. Mending makan, katanya laper,, sambil nunggu lo makan, gua tidur!" ucap yuda dan menyandarkan bahunya pada keyla

"Allahu akbar! Untung kemaren beli stok sabar" gumam keyla mengatur nafasnya dengan lambat

"Dimana?" tanya yuda , matanya tertutup rapat

"Di shopee.. Katanya tadi mau tidur tapi orang bicara masih dengar aja" ucap keyla

Baru satu menit keyla berbicara,, yuda sudah tertidur pulas

"Suatu saat kamu akan tau kenapa aku selalu ngehindar darimu" umpat batin keyla

30 menit sudah yuda tertidur nyenyak

"Hmmm...ko kamar gua berubah jadi warna pink ya ? Perasaan gua masih normal dah!" gumam yuda mengucek bola matanya

Keyla spontan memutar kedua bola matanya 90° kearah yuda

"Jelas warna pink lah kan ini rumah key.." jelas keyla sedikit menekan

"Nyenyak ya tidurnya? Mimpi apa? Mimpi ketemu sama bidadari ? Sampe tidurnya lama amat" ucap keyla menatap tajam

"Ahaha ko lu tau,, gua mimpi ketemu bidadari cakep, cantik betul!" jawab yuda tertawa pelan

"Ishhh.." desis key melipat tangannya di dada

"Dan mimpi gua ternyata nyata,, bidadari itu duduk di samping gua dengan muka cemberutnya...yaaa walaupun cemberut masih sedikit cantik lah!" gumam lagian

Refleks pipi keyla tampak merah,, mendengar ucapan yuda yang berhasil mencerna hatinya

"Apaan sih,, orang lagi marah juga!" ucap keyla mengalihkan pandangannya

"Cieee marah niii (goda yuda)....yaudah sih kalo mau marah ya marah aja! Gak usah curhat juga!" ucapnya "Udah ah,, gua pamit pulang! Assalamualaikum Tuan putri" lanjut yuda tak lupa sebelum berdiri pun ia mencium kening gadis cantik itu dengan spontan

Key hanya terbengong mengingat apa yang dilakukan yuda barusan padanya.. Sedikit senang tapi rasa kesal tetap ada padanya

"kesini cuma numpang tidur doang!" omel keyla sambil berjalan mengantar yuda kedepan rumahnya

"It's okay,, besok gua numpang nikah sekalian dirumah lo!" balas yuda

Key langsung saja memukul bahu tangan kiri yuda dengan sengaja

"Mau tau pengantinnya siapa?" goda yuda
"Ini nih disamping gua yang lagi marah-marah kayak....." yuda sedikit melambatkan ucapannya

"Kayak apa? Nenek lampir? Emak-emak? Hah?" tatapan tajam dan seram keyla

"Ok,, lo yang bilang bukan gua yaa" ucap yuda

"Ishh ngeselin banget.." desis keyla

Yuda beranjak pergi dari hadapan keyla dan menjalankan motornya dengan kecepatan sedang

Keyla Leonathasya

Yuda Alfareza A

Story SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang