tujuh

6 0 0
                                    


Keyla tampak sedang membereskan buku-buku di meja kelasnya.. Kelas hari ini cukup membuatnya lelah,, seharian ia harus mengerjakan ini dan itu ya untuk laporan sidangnya..

Nadia tak sengaja melihat keyla dikelas sendiri,, ia mencoba menghampiri gadis itu dengan sikap dingin

"Lo belum pulang?" tanya nadia

Key sedikit kaget melihat sosok sahabatnya itu yang sudah lama tak mau bicara padanya

"Be-belum,, na-nadia mau pulang ya?" tanya keyla dengan gugup

"Kenapa lo gak kerumah sakit?" tanya nadia mengkerutkan dahinya

"Rumah sakit? Emang siapa yang sakit?" tanya balik key sedikit kebingungan

"Masa lo gak tau? Gue aja yang cuma temennya tau! Pacar lo noh masuk rumah sakit! makanya jadi orang harus peka jangan egois mulu!.. Dulu aja lo ngejar-ngejar yuda sekarang giliran lo udah dapetin dia ehh malah disia- siain gitu aja...mau sampe kapan lo ngehindar dari dia? Seenggaknya kasih dia kepastian,, cowo juga punya hati kali!" ucap nadia sedikit menyinggung perasaan keyla

"Ta-tapi ini gak seperti yang nadia pikir ko.. Key punya alasan kenapa ngehindar dari yuda..dan..."

"Cihh.. Udahlah gue males ngomong sama lo! Kejar noh s farel, ntar kalo lo sakit hati! Jangan harap gue bakal bantuin lo !" tegas nadia dan meninggalkan key begitu saja

"Key juga gak mau ngehindar terus dari yuda! Key juga sayang sama yuda! Tapi key gak punya pilihan lain, key mau yuda nantinya gak sakit hati saat tau apa yang terjadi!" jelas keyla dengan intonasi yang tinggi

Langkah nadia terhenti,, mendengar apa yang dikatakan key sahabat nya itu

"Serah lo! Gue cuma mau ngingetin! Penyesalan selalu ada diakhir!" jawab nadia tersenyum sinis dan melanjutkan kembali langkahnya

Selepas nadia pergi,, air mata key terpecah. Saat itu juga key menangis

*************
Hari sudah larut sore
Key mencoba menguatkan dirinya,, ia menghapus air mata yang terus mengalir dari wajah cantiknya

Ia berdiri dengan tenaga yang masih tersisa, dan beranjak pergi dengan hati yang sedih

"Kiri bang,, rumah sakit bakti medika!" ucap keyla pada sopir angkot

Berat rasanya keyla harus mengatakan hal ini pada yuda,, apalagi yuda sedang dalam keadaan kondisi yang lemah

Key mencoba mengatur nafasnya dengan tenang,, ia terus melangkah menuju kamar rawat yuda

"Assalamualaikum!" sapa keyla tersenyum hangat pada yuda,, ia berusaha tak menunjukan rasa sedihnya

"Waalaikumsalam" jawab yuda membalas senyuman keyla

Key meletakan sekantong buah di atas meja
"Mama yuda kemana?" tanya keyla sebelum duduk di kursi yang telah disediakan itu

"Ohh bunda katanya mau pulang dulu,, kasian..semaleman dia jagain gua" balas yuda dengan cepat

"Ohh"key menganggukan kepalanya

" maaf key gak tau yuda masuk rumah sakit!" lirih keyla terrtunduk lesu

Yuda mengacak acak puncak kepala rambut key
"Gapapa, sekarang kan udah tau!" yuda mencoba mengembalikan kecerian gadis itu

"Key juga minta maaf, key udah egois, key terus ngehindar dari yuda!" lirih gadis itu

"Minta maaf terus,, belum juga lebaran!" balas yuda

"Ii-iya maaf!" gadis itu mencoba memberanikan diri untuk menatap bola mata yuda

"Maaf lagi.." yuda sedikit tertawa

"Eumm ada yang mau key katain ke yuda!" ucap key serius

"Apa? Kangen? Baru aja satu hari gak ketemu!" jawab yuda dengan percaya diri

"Bukan!" tukas key dengan cepat

Dahi yuda sedikit mengkerut
"Terus?" tanya yuda penasaran

"Key mau kita putus!" pinta keyla

Melihat ekspresi yuda,, ia tampak kaget terputar banyak pertanyaan dalam otaknya

Tentu saja ia sangat bingung,, kenapa gadis itu meminta untuk mengakhiri hubungannya,, padahal ia rasa tak ada masalah sedikit pun selama ia menjadi kekasihnya

"Jangan becanda,, aku gak lagi ulang tahun!" ucap yuda tak percaya

"Aku serius! Mungkin ini yang terbaik!" lirih keyla kembali menundukan kepalanya

Yuda berusaha mengatur oksigen yang masuk kedalam tubuhnya dengan santai "Kenapa?" tanya yuda tampak tenang,, seolah olah tak ia ingin menunjukan perasaan sedihnya

"Kenapa apa?" tanya balik key

"Kenapa minta putus!"

" gak kenapa-napa! Key pamit pulang udah malem! Jaga kesehatan jangan lupa minum obat! Cepet sembuh!" keyla segera berdiri dari depan yuda

Namun apa reksi yuda? Ia seperti biasa, bersikap dingin seolah olah tak terjadi apa-apa

Saat key pergi pun ia tidak menahan tangan key seperti apa yang sering ia lakukan saat key sedang sedih ataupun marah padanya

"Semoga bahagia,, i miss you!"

tutur kata lembut yang sempat di dengar key sebelum keluar dari ruangan itu

Yuda hanya tersenyum, tak sedikitpun wajahnya menunjukan kekesalan kesedihan ataupun kemarahan..

Namun yang masih menjadi pertanyaan dalam pikirannya sekarang adalah key meminta mengakhiri hubungan tanpa sebuah alasan, menurutnya itu menjadi sebuah misteri

"Tak apa kamu mengganggap hubungan kita berakhir alias putus tapi menurutku tidak! Kita masih dekat! Hanya status saja yang membedakan! Karna yang meminta hubungan ini berakhir adalah kamu dan bukan aku!" ucap yuda dalam batinnya

Kalo kalian jadi yuda, kira kira kalian mau apa? Saat diputusin sama orang yang disayang tanpa alasan?
Marah? Benci? Kesal?

Baca terus yah ceritanya

Story SMAWhere stories live. Discover now