Part 56

1K 144 37
                                    

Mondy masih belum menemukan Raya. Raya menghilang bak ditelan bumi. Namun walau begitu, itu tak mematahkan semangat Mondy untuk terus mencari Raya.

Rasa bersalahnya, Viola, dan cintanya yang membuat Mondy tak menyerah mencari Raya.

"Ayah, Vio masih mau main tauu" ucap Viola pada Mondy yang tengah menyetirkan mobilnya dengan nada manja. Memang Mondy baru saja menjemput Viola yang asyik bermain di rumah Reva.

"Sayang, kamu kan udah main dari pulang sekolah. Lagian ini udah sore. Kamu harus pulang dong" jawab Mondy.

"Padahal Ayah langcung pulang aja ndak ucah jemput Vio dulu" ucap Viola.

Mendengarnya membuat Mondy tertawa kecil.
"Sayang, kan besok juga kamu ke sekolah. Nanti Main lagi kan?" Ucap Mondy.

"Tapi kata Ayah Tadi pagi besok Vio libul" ucap Viola.

"Ohh iya. Besok udah Weekend ya. Yaudah besok kita jalan-jalan sama Rey deh. Mau kan?"

Viola langsung terlihat bersemangat. "Mau. Yeee" jawab Viola. Mondy tersenyum melihatnya.

"Oh iya. Gimana tadi sekolahnya?" Tanya Mondy.

"Emmh.." Viola mendadak diam dan menundukkan kepalanya.

"Lho Kenapa? Ada apa?" Tanya Mondy.

"Ayah. Temen-temen cemuanya dijemput Bundanya. Vio aja yang ndak dijemput Bunda" ucap Viola.

Ciiiittt

Mendengar itu membuat Mondy mengerem mobilnya mendadak. Membuat keduanya terdorong kedepan.
"Em.. ma.. maaf sayang. Ayah gak sengaja. Kamu.. gak papakan?" Tanya Mondy. Viola menggeleng. Mondy pun berusaha tersenyum. Lalu ia kembali melajukan mobilnya.

"Emang Bunda temana sih Ayah?" Tanya Viola.

"Emm.." Mondy bingung harus menjawab apa.

"Bundanya udah pegi lama. Tenapa nda pulang2?" Tanya Viola.

"Emm.. sayang. Kamu yang sabar ya. Bundanya lagi kerja di tempat yang jauh. Dia perginya lama" jawab Mondy berbohong lantas berusaha menunjukkan senyumannya.

"Tenapa bunda nda bilang? Bunda takut Vio ikut ya? Padahal nda papa Vio nda ikut asal Bunda bilang dulu" ucap Viola.

"Maafin Bunda ya sayang" ucap Mondy.
Viola hanya bisa diam. Karena sebenarnya juga Ia merindukan Raya.

"Udah ya. Jangan pikirin Bunda pulang kapan. Biar gak berasa" ucap Mondy mencoba menenangkan Viola sambil mengusap rambut Viola. Viola pun mengangguk.

Tak lama kemudian mereka sampai di rumah. Mereka pun turun dari mobil lalu Mondy menggendong Viola.

Saat hendak masuk kedalam rumahnya, Mondy tak sengaja melihat seorang Pria berjas hitam tengah berjalan menghampirinya. Mondy bingung. Siapa dia?

"Selamat sore. Apa benar saya berbicara dengan tn.Mondy?" Ucapnya.

"Ehm.. ya sendiri. Anda?"

"Saya Anton. Pengacara Ny.Raya" jawabnya.

Mondy terkejut mendengarnya. Raya benar-benar ingin mereka berpisah. Raya benar-benar melakukannya.

"Ma.. maaf sebentar" Mondy pun berjalan kearah Pintu rumahnya lalu membuka kunci rumahnya.
"Sayang. Kamu masuk duluan ya" ucap Mondy sambil menurunkan Viola.

"Iya Ayah" jawab Viola. Lalu Vio berlari masuk kedalam rumahnya.

"Silahkan" ucap Mondy mempersilahkan.
Lalu mereka pun duduk di kursi teras rumah Mondy.

Love Comes Too Late [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang